Bendahara DPC PDIP Medan Sumatera Utara (Sumur) Boydo HK Panjaitan mengklaim kesulitan menemui Wali Kota Medan Bobby Nasution. Menurut Boydo, kesulitan ini baru-baru ini terjadi.
semarak.co-Boydo yang mantan anggota DPRD Medan ini bercerita beberapa waktu lalu dirinya ingin membuat acara di Post Blok. Dua bulan sebelum acara dia bertemu dengan Bobby Nasution, surat audiensi resmi juga telah dilayangkannya.
“Baru-baru ini terjadi, kesulitan saya berkomunikasi dengan Pak wali, saya pengen buat acara di Post Blok Medan itu pada 1 dan 2 Juli mengadakan Banteng Musik Festival, itu acara yang membuat kreatif anak muda bisa berlomba melakukan nyanyi dan band,” ujar Boydo di Medan, Rabu (5/7/2023) dilansir news.detik.com/Rabu, 05 Jul 2023 14:32 WIB.
Upaya lain untuk berkomunikasi dengan Bobby pun, Boydo mengklaim, ditempuh dengan cara mengirim pesan dan menelepon nomor ponsel pribadi. Hingga hari, Boydo mengklaim upayanya belum berhasil. “Ternyata Post Blok harus bayar pertama Rp50 juta, setelah saya lobi-lobi ternyata Rp30 juta, nggak nyangka Post Blok itu sekomersial itu,” keluh Boydo.
Dilanjutkan Boydo, “Saya hubungi Pak Wali, saya telepon berkali-kali, saya chat berkali-kali namun hingga saat ini tidak direspons, padahal dua bulan yang lalu, kita sudah coba audiensi, mau ketemu, tapi tidak pernah berhasil kita bertemu dengan Pak Wali.”
Wali Kota Bobby pun disebut punya janji ke PDIP yang tidak dipenuhi hingga saat ini. Janji itu diutarakan Bobby ketika masa kampanye Pilkada Medan 2020 lalu. Boydo menyebut saat kampanye dulu, Bobby berjanji akan membuat rapat koordinasi internal dengan PDIP jika terpilih sebagai Wali Kota Medan.
“Dulu semasa kampanyenya beliau, kita kan 21 kecamatan dan saya kan juru kampanyenya dari partai, Pak Wali Bobby Nasution itu mengatakan ‘nanti kalau saya sudah menjadi wali kota, setiap tahunnya minimal dua kali setahun akan melakukan rapat koordinasi internal dengan kita pengurus partai’,” kata Boydo.
Ternyata, kata Boydo, janji itu tidak kunjung direalisasikan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini. “Tapi itu (janji) sampai sekarang tidak pernah dilakukan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Politisi senior PDIP Panda Nababan mendapat laporan jika pengurus PDIP sulit bertemu dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bobby pun merespons pernyataan dari mantan Ketua DPD PDIP Sumut itu. Panda Nababan sendiri menyampaikan itu saat menjadi narasumber di salah satu televisi.
Panda mengaku mendapat laporan jika pengurus kesulitan menjumpai Bobby karena dijaga paspampres dan birokrasinya ruwet. “Yang dikatakan Ray tadi bagaimana di Medan ya bagaimana PDI Perjuangan, terpaksa dengan segala rasa malu harus saya sampaikan,” kecam Panda.
Ditambahkan Panda, “Pengurus PDI Perjuangan mengaku ‘saya untuk ketemu Bobby aja susah’ karena apa? Dia pakai benteng paspampres, birokrasinya ruwet, ini pengakuan PDI Perjuangan baik di tingkat daerah maupun kota kepada saya.”
Ehh Bobby malah santai menanggapi tudingan Panda Nababan. Dia meminta agar hal itu dikonfirmasi ke pengurus PDIP yang ada di Medan. “Saya rasa, silahkan tanya sendiri ya, nanti saya bilang nggak, seolah membela, tanyakan saja,” kata Bobby seusai rapat paripurna di DPRD Medan, Selasa (4/7/2023).
Menurut Bobby, paspampres yang disebut menjadi penyebab pengurus PDIP menjumpai dia memiliki tugas sebagai pengamanan. Bukan menghalangi. “Tugas paspampres bukan menghalangi, tapi mengamankan,” ucap Bobby dilansir detik.com dikutip dari google.co.id.
Di bagian lain Pernyataan dua Politisi senior PDIP Panda Nababan dan Boydo Panjaitan yang terkesan menyerang Bobby Nasution mendapat banyak respon dari sejumlah kalangan. Selain juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak, respon juga datang dari relawan Bobby Nasution.
Daniel Kaban, Ketua Aliansi Relawan Bobby Nasution (Airbon) dalam pernyataannya, Senin (3/7/2023) mengapresiasi kritikan yang disampaikan Panda Nababan. Namun alangkah baiknya kritikan tersebut disajikan dalam bentuk data terkini dan nyata.
“Kami menaruh hormat dengan Bapak Panda Nababan. Kritikan itu jadi masukan juga bagi kami relawan yang jadi mata telinganya Bobby Nasution. Namun sayang, Pak Panda berbicara kurang dengan data yang real,” kata Daniel jawapos.com – Senin, 3 Juli 2023 | 19:57 WIB.
Daniel yang juga simpatisan PDI Perjuangan itu mendorong Panda Nababan menyajikan fakta pembangunan yang saat ini sedang digalakkan Bobby Nasution. “Relawan bersyukur Kota Medan dipimpin Bobby Nasution yang mampu melobi pemerintah pusat dan swasta untuk berkolaborasi dalam pembangunan di Kota Medan,” kata Daniel.
Daniel juga menyayangkan kader PDIP Medan Boydo Panjaitan yang terkesan memanas-manasi suasana dengan membuat pernyataan di media. Kata Daniel, senior itu seharusnya mengayomi bukan malah menghakimi lewat media.
“Kalau kader PDIP yang notabene partai pengusung Bobby-Aulia malah menyerang Bobby Nasution, maka kami relawan Bobby Nasution siap pasang badan membela Bobby Nasution. Satu dicubit, semua sakit. Karena apa, orang-orang berprestasi dalam memimpin Kota Medan ini harus didukung untuk mewujudkan pembangunan,” kata Daniel.
Terpisah Ketua Relawan Bela Kota Medan (BKM) Zulkifli juga menyampaikan Bobby Nasution telah menorehkan prestasi selama memimpin Kota Medan. Itu bisa dilihat dari data BPS Medan tentang indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Medan tahun 2022 yang meningkat hingga 81,76%.
Peningkatan itu mencakup komponen kesehatan, pendidikan maupun pengeluaran per kapita yang disesuaikan. “Kita bicara pakai data. Kalau Pak Panda mungkin tidak. Jadi ya kita terima ini sebagai kritik dan masukan,” kata Zulkifli.
Kalau soal pembangunan infrastruktur, sambung Zulkifli, kemajuannya tak terbantahkan. Ada yang sudah dan ada yang sedang berproses. Jalanan berstatus jalan kota hampir semua direhab bahkan ada berstatus jalan provinsi meskipun bukan tupoksi Pemko Medan.
“Belum lagi kita bicara soal Islamic Center, revitalisasi Stadion Teladan dan Kebun Bunga. Ini contoh nyata yang nantinya akan kita rasakan manfaatnya tiga atau empat tahun ke depan. Terkait maraknya begal, saya nilai ini adalah problem yang hampir terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Maka itu kita perlu berkolaborasi antar daerah agar kasus begal ini bisa teratasi,” tukas Zulkifli. (net/dtc/tbc/smr)