PNM Selenggarakan Studi Banding kepada Pengolah dan Pemasar Petani Kopi di Bali

PT PNM menggelar pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yaitu kunjungan usaha atau studi banding ke petani kopi dan juga pengolah kopi. Foto: humas PNM

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah melakukan pendampingan dan pelatihan berupa kunjungan usaha kepada 6 Nasabah PNM Mekaar, pada Kamis (24/2/2022) di Desa Manikliyu, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali. Hadir Pemimpin Cabang PNM Denpasar Jimmy Firmansyah dan Narasumber yang merupakan Petani Kopi di Desa Manikliyu Wayan Sujana.

semarak.co-Secara berkelanjutan, PNM menggelar pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yaitu kunjungan usaha atau studi banding dengan Tema Coffee Experience oleh PNM Cabang Denpasar.

Bacaan Lainnya

Hal ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha Nasabah PNM Mekaar.

Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa lokasi. Pertama di Desa Manikliyu dengan Pembicara I Wayan Sujana sekaligus sebagai ketua petani kopi dan juga pengolah Kopi Manik Sedana di Desa Manikliyu.  Hasil produksi kopinya dipasarkan dan bekerja sama Tanamera Kopi dengan jenis kopi Arabica yang biasanya ditanam di ketinggian 1200-1400 MDPL.

Kegiatan disini adalah bagaimana proses pasca panen kopi.  Lokasi kedua, di Desa Blantih, Kintamani dengan Ayu sebagai tokoh wanita yang juga mempekerjakan 25 – 50 ibu-ibu. Ayu ini sudah mengekspor kopi ke beberapa negara. Di antaranya Korea dan Dubai. Jenis kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabica.

Kegiatan di sini adalah mencoba bagaimana proses sangrai Biji kopi.  Lokasi ketiga dan terakhir sebagai penutup rangkaian di desa catur, Kintamani dengan narasumber I Ketut Jati yang merupakan petani kopi dan pengolah kopi yang sudah ekspor kopi ke beberapa daerah dan negaranya.

Di antaranya Amerika Serikat, Korea, Dubai, Jepang dll. Kopi yang dihasilkan Arabica.  Pada kegiatan penutupan dilakukan proses penyeduhan kopi dari daerah masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

Materi yang diberikan fokus kepada pemasaran dalam mengelola usaha kopi, dan mengembangkan potensi usaha. Selain itu, PNM PKU juga mengajarkan bagaimana membangun sinergi antar anggota kelompok agar terbinanya UMK yang unggul, tangguh dan inovatif sehingga bisa naik kelas.

Sebagai informasi, hingga 24 Februari 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 113,36 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 11,4 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.025 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *