Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, kesamaan ideologi menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam membangun koalisi. Hasto mengaku, saat ini PDIP merasa cocok dengan sejumlah partai politik untuk berkoalisi.
semarak.co-Antara lain, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasto mengaku sangat cocok dengan PAN setelah kepergian Amien Rais dari partai berlambang matahari terbit itu.
“Kami sama PAN sangat cocok untuk membangun kerja sama, terlebih setelah saya mendapat bisikan dari temen-temen PAN pasca-Pak Amien Rais tidak tidak ada di PAN, wah itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik,” kata Hasto dalam diskusi yang digelar Para Syndicate secara daring, Jumat (28/5/2021).
PDIP juga merasa cocok dengan PPP. Menurutnya, kesamaan nasib di era Orde Baru (Orba) menjadi alasan kecocokan antarkeduanya. “Terbukti ketika Bu Mega dijodohkan oleh MPR dengan Pak Hamzah Haz, bisa bersahabat dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, PDIP juga merasa ada kecocokan dengan PKB. Hasto mengeklaim, hal itu dibuktikan dengan adanya 101 kepala daerah PDIP yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Tidak hanya itu, Hasto juga mengungkapkan bahwa partainya membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra.
“Kami membuka diri pernyataan dari Mas Muzani (Sekjen Gerindra) karena memang melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati Soekarnoputri,” imbuh Hasto seperti dilansir republika.co.id/Jumat 28 May 2021 17:38 WIB.
Karena selain aspek ideologi faktor kedekatan kultural, rinci Hasto dalam memberi alasan, kedekatan organisasi, kedekatan basis massa, kedekatan dari aspek strategis untuk memperluas basis massa itu juga akan menjadi pertimbangan.
Hasto berharap melalui koalisi yang dibangun ke depan energi bangsa tidak habis dalam kontestasi semata mata. Ia juga berharap agar pilpres ke depan hanya diikuti dua pasangan calon. “Jadi, tidak ada dua ronde supaya energi kita ini bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan,” ucapnya.
Selain partai-partai itu, masih ada sejumlah partai yang kini berkontestasi dalam perpolitikan nasional. Setidaknya, PDIP mengklaim menyatakan kecocokannya dengan empat partai yang menghuni parlemen senayan atau gedung legislatif.
Masih ada empat partai yang tidak masuk dalam pernyataan Hasto tapi menghuni Gedung DPR/MPR RI. Yakni Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Demokrat.
Mengutip mediadakwah.id/28 Mei 2021/Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki potensi menang di Pemilihan Presiden (pilpres) 2024.
“Kita melihat memang ada potensi yang sangat besar pada pak Anies memenangi Pilpres 2024,” kata Ahmad Syaikhu dalam jumpa pers, di Banda Aceh, Kamis malam, (27/5/2021).
Keyakinan Syaikhu terhadap Anies karena ia melihat beberapa hasil survei dari lembaga survei menunjukkan dan menghasilkan peringkat yang baik untuk Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Peringkat survei Anies kalau tidak kesatu, kedua atau ketiga, ya seperti itu. Dan pak Anies selama ini selalu bersama PKS sejak jadi Gubernur DKI, mudah-mudahan dukungan ini terus diberikan,” ujarnya.
Syaikhu menegaskan dalam pemberian dukungan, PKS selalu memilih orang yang mempunyai peluang besar menjadi pemimpin atau tidak asal-asalan menunjuk. “Pedoman yang diambil PKS adalah orang yang berpeluang menang, tidak asal tunjuk,” kata Syaikhu.
Meski demikian, lanjut Syaikhu, jika mengacu pada amanah musyawarah nasional (munas), PKS harus berupaya mencalonkan kader sendiri. Namun, permasalahannya sampai hari ini belum ada kader PKS yang muncul ke publik.
“Belum muncul ini mungkin juga karena surveinya belum dimasukkan, padahal kalau dimasukkan kita tahu seberapa jauh masyarakat menerima kader PKS,” ujar Syaikhu. (net/smr
sumber: republika.co.id di WAGroup ANIES GUBERNUR DKI/mediadakwah.id di WAGroup KAHMI Nasional