“Memastikan kemenangan kita, memastikan kemenangan Anies-Sandi, memastikan kemenangan dakwah dan kemenangan umat. Melalui rangkaian momentum kebangkitan umat, Allah memberi isyarat kepada kita. Ada dimana posisi kita, ada dimana posisi mereka. Kondisi nya seperti perang badar, pilihannya hanya dua. Bersama umat atau kita meninggalkan umat,” kata Budi.
Budi menjelaskan pilkada bukan sekedar ajang pemungutan suara, tapi pilkada adalah tentang pemimpin umat khususnya untuk menitipkan masa depan Indonesia akan dibawa. Meski tantangannya tidak mudah, Budi mengingatkan kemenangan Pilkada DKI Jakarta merupakan komitmen yang ditunggu-tunggu oleh ratusan juta umat Muslim di Indonesia, bahkan miliaran umat di seluruh dunia. “Dalam Surah Al-Anfal ayat 17 bahwa pada saat kita bertakwa dan berkomitmen, maka Allah sendiri yang akan menggerakan kemenangan. Maka, jangan sekali-kali gentar, meski seolah-olah ada kekuatan yang tidak bisa kita lawan. Tapi kita memiliki sesuatu yg lebih besar, Allah SWT,” tandasnya.
Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua menjadi konsentrasi PKS untuk memenangkan pasangan Anies-Sandi. Presiden PKS, Sohibul Iman mengaku banyak yang menanyakan soal kondusifitas politik di Indonesia karena suasana Pilkada yang panas.Pengamat dari luar negeri menanyakan, terkait dampak tensi tinggi pada Pilkada DKI Jakarta. Namun Sohibul menegaskan meski suasana Pilkada memanas, tidak akan membuat negara chaos. Menurutnya Indonesia akan tetap kondusif karena partai-parti pengusung punya tugas menjaga kondusifitas.
“Saya katakan kepada pengamat itu, sesungguhnya dinamika di Indonesia, sekeras-kerasnya, Indonesia tidak kenal tradisi chaos dan kudeta. Insya Allah putaran kedua berjalan baik. Kami sebagai partai pengusung punya tanggung jawab kondusifitas proses Pilkada DKI,” tegasnya.
Menurut Sohibul, Pilkada DKI Jakarta dan beberapa permasalahan di MK masih menjadi fokus PKS. Meski demikian, kader-kader di daerah tetap mempersiapkan diri untuk Pilkada Serentak tahun 2018 mendatang. “Terkait masalah pilkada 2018. Kami di parpol, kita bekerja inginnya menyelesaiakan yang 2017 dulu. Sekarang masih banyak menyisakan perkara di MK, termasuk Salatiga. Pilkada masuk putaran kedua di DKI Jakarta. Energi kami terfokus,” tutupnya.
Warga Kuningan Deklarasi Dukungan ke Anies Sandi
Di bagian lain sebanyak 13 organisasi paguyuban warga Kuningan yang tinggal di Jakarta, mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Mereka mengaku kecewa dengan Jokowi-Ahok yang dulu mereka dukung.
“Kami ada 13 organisasi yang mendukung Anies-Sandi. Latar belakang kami ada yang pegawai negeri, penjual rokok, penjual bubur ayam, mahasiswa, advokat dan lain-lain.Kalau saya jujur dari Partai Demokrat juga. Di pilkada partai kami netral, tapi dukungan saya untuk Kang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno,” kata Mamat Roby Suganda selaku Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kuningan di Hall Gunung Tiga Batu Ambar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (26/3).
Robby mengatakan dalam Pilgub DKI 2012, dia dan sebagian warga Kuningan lain mendukung Jokowi-Ahok. Namun dia kecewa sehingga untuk menebus dosa, kali ini mendukung Anies-Sandi. Alasan lain karena Anies Baswedan berasal dari Kuningan Jawa Barat. “Ini masalah politik, dulu memang sebagian dari kami mendukung Pak Jokowi didampingi Pak Ahok yang sekarang jadi gubernur. Kebetulan sistem di UU ya gitu. Sekarang ya untuk menebus dosa sebagai pengganti, hari ini kita deklarasikan dukungan untuk Anies-Sandi,” tegasnya.
Kepada Anies, Robby berpesan untuk menjaga seluruh warga kuningan di Jakarta, serta memberikan mereka kesempatan yang sama. Warga kuningan pun akan menjaga Anies untuk memimpin DKI Jakarta. “Saya titip pesan ke Pak Anies bagaimana menjaga warga kuningan dengan baik, dan bagaimana warga Kuningan bisa menjaga Kang Anies dalam nanti memimpin DKI yang akan datang,” jelasnya.
Anies dalam sambutannya mengaku sangat senang atas dukungan itu. Dengan senyum dia bernostalgia sambil bercerita masa kecilnya dulu kepada para warga Kuningan yang hadir. “Saya ingat masa lalu saya di Kuningan, dulu waktu kecil saya habiskan waktu saya disana. Waktu saya sunat juga di Kuningan, kebetulan yang nemenin saya waktu itu ayahnya yang duduk di tengah kita. Setiap lebaran pasti saya selalu pulang kampung di Kuningan,” kata Anies.
Anies juga ingat saat kecil dia selalu disuruh orang tuanya untuk berbelanja di warung, tapi selalu menyisihkan uang untuk membeli permen layaknya anak kecil pada umumnya. “Saya sering berbelanja di warung disuruh ibu. Biasanya kalau enggak ada barang yang disuruh ibu buat beli, saya ganti beli permen atau krupuk. Bagi saya perjalanan karier boleh membawa kita kemana saja, tapi hati dan pikiran kita tetap ada ditempat kita berasal,” tambah Anies.
Anies meminta kepada panitia pertemuan kerukunan seperti ini bisa sering diadakan. Bahkan menurutnya, program OK OCE yang digadangkan bersama pasangannya Sandiaga Uno, cocok jika diterapkan di Masyarakat Kuningan. “Kalau perlu kita bikin program OK OCE juga, nanti pesertanya warga Kuningan. Nah, di situ kita hadirkan pelatihnya untuk datang. Ini program cocok untuk menumbuhbesarkan wirausaha,” pungkas Anies. (dtc/okc/kmc/lin)