PKB Beri Pembelaan ke Anies Soal Politik Identitas, Muncul Billboard Anies Berompi Kuning Bali

Foto calon presiden (capres) Anies Baswedan berompi kuning bertuliskan GO ANIES sambil tersenyum dan berpose dengan kedua tangannya terpasang di billboard Jalan Imam Bonjol, Denpasar Bali, Selasa malam (22/11/2022). Foto: internet

Sebuah billboard dengan foto calon presiden (capres) Anies Baswedan berompi kuning bertuliskan GO ANIES sambil tersenyum dan berpose dengan kedua tangannya terpantau terpasang di Jalan Imam Bonjol, Denpasar Bali, Selasa malam (22/11/2022).

semarak.co-Terlihat pula tulisan Presiden 2024 dengan ukuran cukup besar di sisi kiri billboard tersebut. Uniknya, billboard dukungan Anies Baswedan untuk berlaga di Pilpres 2024 itu didominasi oleh warna kuning yang identik dengan salah satu partai besar di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Bidang Informasi dan MPO Partai Golkar Provinsi Bali Putu Iwan Karna menyebut, terpasangnya billboard tersebut tak berpengaruh terhadap eksistensi Golkar di Bali. Pemasangan billboard Anies Baswedan berompi kuning itu diklaim bukan dilakukan Kader Golkar di Bali.

“Tidak terpengaruh karena bukan Golkar (orang yang memasang),” tepis Putu Iwan saat dihubungi tribun-bali melalui sambungan telepon pada Rabu 23 November 2022 dilansir msn.com dari tribun-bali.com, Rabu malam (23/11/2022), 19.21 WIB.

Ia menjelaskan, penggunaan warna kuning dalam billboard tersebut tak bisa dikaitkan secara langsung dengan Partai Golkar. “Kalau kuning kan belum tentu Golkar. Pemasangan billboard tersebut hanya sebagas gimik oleh oknum tertentu,” kilahnya.

Ia menegaskan, Partai Golkar Provisni Bali bersikap tegas untuk mengusung Airlangga Hartarto, sang Ketua Umum Partai Golkar untuk maju dalam Pilpres 2024. “Sikap kami (Partai Golkar Provinsi Bali) tegas mengusung Pak Airlangga Hartarto,” pungkasnya.

Sebelumnya, Partai NasDem menggelar deklarasi guna mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Senin 3 Oktober 2022. Tampak para elit Partai NasDem hadir dengan mengenakan jas biru tua, lengkap dengan pin Partai NasDem di bagian kiri.

Terdengar teriakan para kader NasDem menyebut nama Anies Baswedan saat Anies Baswedan hendak memberikan pidato politiknya. Tak hanya itu, para kader NasDem turut mengucapkan presiden sebagai dukungan terhadap Anies Baswedan.

Dalam pidatonya, Anies Baswedan menuturkan, dirinya memegang teguh Manifesto NasDem yang berjudul Restorasi Indonesia. “Pesan itu (Manifesto NasDem) saya pegang terus, pesan itu saya ingat terus, pesan itu saya bawa terus, sejak dibacakan kala itu. Saya melihat, Nasional Demokrat konsisten menjalankan itu,” ucap Anies.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menegaskan, dirinya siap menerima dan melanjutkan pembangunan di Republik Indonesia ini. Sontak, pernyataan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para kader NasDem yang berada di dalam ruangan itu.

“Teman-teman di NasDem mengajak kami untuk berdampingan, untuk berjalan bersama, untuk meneruskan pembangunan di Republik ini, maka dengan Ridho Allah Subhanahu Wa Taala, dengan memohon petunjuk dariNya, dengan segala kerendahan hati, Bismillah Hirohman Nirohim, kami siap, dan kami terima,” tegas Anies dalam pidatonya 3 Oktober 2022.

Berita terbaru Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid merasa heran bila kekinian ada pihak yang mengatakan Anies Baswedan identik dengan politik identitas. Meski kekinian PKB berkoalisi dengan Gerindra, Jazuli membela dan menilai capres Anies tak punya rekam jejak melakukan politik identitas.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Jazil saat ditanya soal arah pernyataan Presiden RI Jokowi terkait imbauan agar memerangi politik identitas pada Pemilu 2024. Menurutnya, hal itu bukan diarahkan bukan untuk Anies.

“Di mana politik identitasnya Pak Anies? di mana rekam jejaknya politik identitasnya Pak Anies?” kata Gus Jazil, sapaan akrabnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022) seperti dilansir msn.com dari suara.com, Rabu malam (23/11/2022), 20.51 WIB.

Menurutnya, ia harus menyampaikan jika memang ada anggapan yang salah selama ini terhadap Anies. Ia menilai adanya anggapan politik identitas terhadap Anies sengaja dilakukan pihak-pihak yang ingin menyerang.

“Saya harus sampaikan supaya gak salah paham, meskipun kami membangun koalisi dengan Pak Prabowo, dimana rekam jejaknya politik identitas Pak Anies? Lihat saja ketika dia jadi Gubernur atau aktivis, enggak ada itu, semua menurut saya sedang dibuat semacam pembusukan kepada Pak Anies,” ungkapnya.

Jazil mengatakan, wanti-wanti Jokowi soal perangi politik identitas disampaikan untuk semua calon kontestan di Pemilu 2024 mendatang. Selain Anies, menurut Jazil, Prabowo juga kerap menjadi sasaran dianggap melakukab politik identitas. Untuk itu, PKB berkoalisi dengan Gerindra agar anggapan tersebut terpatahkan.

“Tetapi kami tidak akan menuduh kelompok lain menggunakan itu, karena itu akan membuat suasana politik semakin panas. Kita kan ingin Pemilu ini jadi ajang riang gembira, tidak ada politik identitas, sama tak ada penggunaan penyelewengan isu-isu lain, termasuk ras dan hukum dan macan-macam,” tuturnya.

Dilanjutkan Gus Jazil, “Pertanyaannya soal Pak Anies, saya enggak lihat di mana politik identitasnya Pak Anies? jangan hanya karena beliau orang Arab itu dianggap politik identitas ya nggak bisa begitu juga.”

Lebih jauh Gus Jazil menilai pernyataan yang menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan politik identitas adalah suatu upaya untuk menjatuhkan. Padahal Presiden Jokowi saat berpidato soal itu, tak menyebut nama Anies sama sekali.

Selain politisasi agama, Jazilul menuturkan ada hal lain yang juga cukup berbahaya untuk menghadapi Pemilu 2024. Sekelompok agama itu memiliki niat baik untuk menyampaikan kedamaian.

“Menurut saya kita juga harus mewaspadai bahayanya politisasi hukum, politisasi kapital, itu harus kita waspadai juga karena sebenarnya terjadinya politik identitas, agama, itu ada yang membiayai, ada yang menyekenario pak. Tidak murni. Kita harus waspada siapa dibalik itu,” ucapnya.

“Kalau ada kelompok agama yang menganjurkan kekerasan, dugaan saya pasti ada yang menyuruh. Nah ini cari ini waspadai ini,” demikian Jazilul memungkasi seperti dilansir msn.com dari kumparan.com, Rabu (23/11/2022), 16.31 WIB.

Jokowi Mengingatkan

Sebelumnya Presiden RI Jokowi mengingatkan para bakal calon presiden dan calon wakil presiden untuk tidak melakukan politisasi SARA menjelang Pemilu 2024. “Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan,” kata Presiden Jokowi dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI, Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam pidatonya itu, Jokowi berkali-kali menyerukan untuk tidak memanfaatkan isu agama dalam kontestasi politik. Bangsa Indonesia, kata Jokowi, pernah merasakan dampak buruk dari politisasi agama, maupun politisasi suku, ras atau golongan.

Oleh karena itu, kata Jokowi, cara-cara berpolitik dengan memanfaatkan isu SARA harus dihindari. “Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan,” ujarnya berharap. (net/tbc/msn/kum/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *