Piramida Bengkok yang Dibangun Untuk Firaun Sneferu Dibuka Untuk Umum

Raja Sneferu, Firaun pertama dari dinasti ke 4 Mesir membangun tiga piramida utama, termasuk piramid bengkok yang menjadi perintis, sekarang dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Foto: internet

Piramida bengkok yang dibangun untuk Firaun Sneferu di Kota Kairo Mesir, telah dibuka untuk umum. Bangunan setinggi 101 meter di selatan Kairo ibu kota Mesir itu menandai langkah kunci dalam evolusi konstruksi piramida.

Wisatawan kini dapat memanjat terowongan sempit sepanjang 79 meter dari pintu masuk yang agak ditinggikan pada bagian utara piramida. Ini untuk mencapai dua ruangan yang terletak jauh di dalam bangunan berusia 4.600 tahun itu.

Mereka juga akan dapat memasuki piramida samping, yang berdampingan dengan piramida bengkok, setinggi 18 meter. Piramida itu mungkin untuk istri Sneferu, Hetepheres, yang dibuka untuk pertama kali sejak penggaliannya tahun 1956.

Piramida bengkok adalah satu dari tiga piramida yang dibangun pada Dinasti Keempat Raja Sneferu, firaun pertama di Dahshur yang menjadi perintis, di ujung selatan pekuburan Memphis, sebuah situs warisan dunia Unesco. Sekarang dibuka untuk umum sebagai tempat wisata.

Penampilannya tidak biasa. 49 meter pertama dibangun pada sudut 54 derajat yang curam, sebelum meruncing ke atas. Piramida itu telah dibuka kembali untuk umum untuk pertama kalinya sejak 1965, ketika ditutup untuk pekerjaan restorasi.

Bentuk sudut yang kontras dengan sisi lurus Piramida Merah Sneferu di utara itu, merupakan piramida Mesir kuno pertama yang telah terbentuk sepenuhnya, dan menjadi langkah selanjutnya menuju Piramida Agung Giza.

Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Antik Mesir Mostafa Waziri mengatakan, arsitek mengubah sudut piramida bengkok itu ketika mulai muncul retakan di dalam struktur.

“Sneferu hidup sangat lama. Para arsitek ingin mencapai bentuk yang lengkap, bentuk piramida,” kata Mohamed Shiha, direktur situs Dahshur. “Dimana tepatnya dia dimakamkan, kami masih belum yakin. Mungkin di piramida bengkok ini, siapa yang tahu?,” terang Mostafa.

Pihak berwenang berusaha untuk mempromosikan pariwisata di Dahshur, sekitar 28 km selatan Kairo pusat. Situs ini terletak di padang pasir terbuka, hanya menarik sedikit pengunjung, dan bebas dari calo dan hiruk pikuk Giza.

Ketika mereka membuka piramida untuk umum, para arkeolog mempresentasikan mumi, masker, alat, dan peti mati yang ditemukan selama penggalian di dekat piramida Dahshur tahun lalu dan akan mulai dilanjutkan. “Ketika kami mengeluarkan benda-benda itu, kami menemukan daerah makam tersembunyi yang sangat kaya,” kata Waziri.

Promosi Dahshur adalah bagian dari dorongan untuk meningkatkan pariwisata, sumber penting pendapatan asing bagi Mesir yang menurun tajam setelah pemberontakan negara pada 2011, tetapi telah pulih secara bertahap.

Para arkeolog juga meresmikan makam terdekat Sa Eset, yang telah ditutup sejak mulai digali pada tahun 1894 dan berisi teks-teks penguburan hieroglif yang dipelihara dengan baik.

Duta besar asing yang diundang untuk menghadiri pengumuman arkeologi itu juga ikut memasuki ruang sempit makam, yang diperkirakan tidak akan dibuka untuk umum selama dua tahun lagi. (lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *