Kegiatan“Sound of Arts 2.0” ini tercetus atas dasar kurangnya kesadaran apresiasi mahasiswa terhadap ranah sastra di dalam lingkup fakultas sastra itu sendiri. Kegiatan ini dijadikan sebagai acara tahunan mahasiswa Fakultas Sastra Unpam untuk terus menjaga dan meningkatkan nilai apresiasi mahasiswa.
Ketua Panitia Arief kurniawan mengatakan, Sound of Arts 2.0 ini dibuat sebagai implementasi dalam menciptakan lingkungan sastra yang positif. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, maka Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris menyelenggarakan “Sound of Arts 2.0.
“Kami berharap agar Sound of Arts 2.0 dapat terealisasikan dan memberikan dampak positif untuk setiap pihak yang terlibat, serta menjadikan tolak ukur bagi kadar apresiasi mahasiswa dalam ranah kesusastraan,” ujar Arief dalam rilisnya, Jumat (27/4).
Nama Kegiatan Sound of Arts 2.0, lanjut Arief, dipilih karena dapat merepresentasikan pertunjukkan seni dan sastra. Sedangkan 2.0 ditambahkan sebagai simbol tahun kedua diadakannya acara ini. Nama yang cakupannya besar ini juga diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk menjadikan acara ini lebih baik lagi pada tahun-tahun berikutnya.
“Tema Lingkung ini memiliki arti yaitu representasi keadaan mahasiswa sastra yang merasa hilangnya suasana dan semangat sastra dengan lingkungan yang baru, namun seharusnya sebagai mahasiswa sastra hanya perlu menyesuaikan diri di lingkungan yang baru dengan mengapresiasikan karya sastra dimanapun mereka berada,” tulisnya.
Pementasan dalam bentuk apresiasi yang akan melibatkan mahasiswa Fakultas Sastra Unpam khususnya dan mahasiswa Unpam umumnya serta memberikan penyuluhan tentang sastra kepada mahasiswa yang berbentuk pementasan berkaitan tema sampai acara diselenggarakan serta memberikan pelatihan bagaimana cara menampilkan karya sastra di depan khalayak.
Sound of Arts 2.0 terbagi dalam dua agenda; Pra-Acara & Pelaksanaan Acara. Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu: Pementasan akustik, puisi, musikalisasi puisi, monolog, pembacaan cerpen dan pementasan teater. (rin)