Pertumbuhan industri kreatif berkembang sangat pesat di dunia seiring perkembangan teknologi digital. Badan utama PBB, yaitu United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) melaporkan bahwa nilai global produk dan jasa kreatif di dunia terus tumbuh dengan pesat.
Sejumlah lembaga nasional juga mencatat tren peningkatan sumbangan industri kreatif terhadap ekonomi nasional dan diperkirakan mencapai Rp1.211 triliun tahun ini. Sektor kreatif kemudian digadang-gadang akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Pentingnya sektor kreatif ini juga direspon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan membentuk nomenklatur baru, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin oleh Wishnutama Kusubandio.
Kalangan pengusaha di sektor kreatif ini perlu melakukan berbagai terobosan untuk menangkap peluang tersebut. Salah satu subsektor yang berkontribusi dalam bidang ekonomi kreatif adalah periklanan.
Managing Director FPG Indonesia Wahab Afwan mengatakan, FPG Indonesia yang berlatar belakang perusahaan periklanan siap menjadi Network Hub perusahaan kreatif pertama di Indonesia.
“Menangkap peluang di era kreatif dan teknologi 4.0, FPG Indonesia siap menjadi Network Hub pertama di Indonesia bidang komunikasi dan marketing. Selain sebagai strategic communication consultant, layanan kami termasuk Creative & Media Implementation,” ujar Afwan di Jakarta, baru-baru ini.
Keuntungan Network Hub di bidang komunikasi dan marketing, lanjut Afwan, adalah perusahaan dapat memilih beragamnya tenaga profesional di bidang periklanan, kreatif, media maupun pemasaran dengan tetap menjaga OKR (Objective & Key Result) dari setiap product/brand.
Karena di Network Hub ini, kata dia, setiap implementasi akan dikawal ketat oleh para expertise komunikasi dari FPG Indonesia yang sudah berpengalaman di client side, research agency, maupun multinational/local agency.
Selain itu di FPG Indonesia memungkinkan untuk joint colllaborations jika product/brand sudah mempunyai inhouse creative. “Dengan adanya kolaborasi antara agency dan inhouse creative, bisa win-win solutions, klien bisa mendapatkan output terbaik dengan efektif dan efisien,” tambah Afwan.
Pada era keterbukaan ini, siapapun memungkinkan untuk menjadi insan industri kreatif. FPG Indonesia memfasilitasi para talenta muda untuk berkreasi. “Indonesia akan menikmati bonus demografi dengan berlimpahnya tenaga produktif,” terangnya.
FPG Indonesia, kata dia, sangat terbuka untuk milenial bergabung baik sebagai professional maupun untuk magang dan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi semester akhir yang sedang karya tulis untuk berkreasi di FPG Indonesia,” ucapnya.
Dengan dukungan para expertise communication di FPG Indonesia, Afwan yakin bahwa Network hub ini akan menjadi tempat ideal untuk dilakukannya transfer knowledge sehingga menciptakan tenaga unggul di bidang industri kreatif.
“Hal ini juga merupakan wujud komitmen dan kontribusi FPG Indonesia untuk mensupport visi Presiden Jokowi mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju,” klaim Afwan sambil mengutip, sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 telah mengklasifikan produk ekonomi kreatif ke dalam 16 subsektor.
Selain subsektor periklanan, sektor lainnya adalah arsitektur, disain interior, komunikasi visual, disain produk, film-animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, music, fesyen, aplikasi dan game developer, penerbitan, TV dan radio, seni pertunjukan dan seni rupa.
“Kami optimistis periklanan akan menjadi subsektor industi kreatif yang menjanjikan. Tahun 2020 FPG Indonesia menargetkan pertumbuhan sebesar 15 persen. Harapan kami, FPG Indonesia bisa meraih market share sebesar 2-5% di industry kreatif, khususnya periklanan,” tutup Afwan yang juga ketua komisi tetap bidang advertising di Kadin Indonesia. (net/lin)
sumber: indopos.co.id