Opini: Gusmiyadi Goben
Barangkali hampir semua orang kaget dengan keputusan partai Gerindra terkait Bakal Calon Gubernur Jawa Barat yang baru saja diumumkan. Jangankan masyarakat kebanyakan, diantara kader Gerindra pasti bertanya-tanya apa gerangan muasal keputusan tersebut.
Mayjen (Purn) Sudrajat tidak dikenal banyak orang. Namanya tidak pernah masuk dalam radar survei manapun. Ia pernah berkiprah pada jamannya, tapi tak cukup populer jika disandingkan dengan beberapa kandidat yang sedari pagi namanya sudah menjadi bagian dinamika politik Jawa Barat. Sebut saja Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar.
Tapi kita bicara tentang Prabowo Subianto. Orang yang pernah mati-matian memperjuangkan Jokowi-Ahok agar dapat maju dipilkada Jakarta. Jokowi-Ahok hampir terlempar dari radar; Megawati sudah tak sudi. Prabowo satu diantara tokoh-tokoh yang keukeuh – Jokohok maju – dan menang.
Prabowo Subianto juga menjadi faktor penentu kemunculan Ridwan Kamil. Konon seperti yang banyak kita dengar, tanpa mahar. Bahkan kata cerita, Hasyim – Prabowo turun tangan untuk membantu secara kongkrit bukan sekedar moral, tetapi juga materil. Kelakuan yang tak biasa ditengah fenomena pragmatisme partai politik hari ini.
Paling mutakhir soal Anies Baswedan. Sang juru bicara Jokowi. Lawan tanding masa pilpres 2014. Alih-alih menepis Anies, Prabowo jatuhkan pilihan padanya. Prabowo turun gunung, Prabowo menyapa rakyat secara langsung dari kampung ke kampung. Anies Menang….
Ada banyak cerita soal Prabowo. Ia tampaknya tak memiliki tendensi pribadi yang cukup kuat sebagai alasan untuk menentukan pilihan. Hingga akhirnya Jokowi, RK dan Anies berhasil hingga kini, rasanya bukan rahasia, Prabowo tak meraup keuntungan apapun dari itu semua. Dikhianati, ya.
Kini Prabowo pasca musyawarah dengan ulama tetapkan Mayjed (Purn) Sudrajat sebagai Bakal Calon Gubernur Jabar. Prabowo menyebut orang ini kaya prestasi; Dari sisi kepemimpinan, Sudrajat dikenal mumpuni. Prabowo menyebutkan, Sudrajat adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Militer di Magelang. Sudrajat juga merupakan lulusan Harvard.
Dengan bangga Prabowo memperkenalkan Sudrajat kala itu sebagai salah satu perwira muda yang mendukung reformasi institusi TNI. Menjadi Kapuspen TNI disaat-saat sulit.
Dari sisi pengalaman di pemerintahan, Sudrajat juga dinilai bagus dalam karier. Dia mengemban sejumlah jabatan penting, yakni Duta Besar Indonesia di Beijing dan Atase Pertahanan di London. Dari sini tampaknya kita tak perlu lagi ragu terhadap kapasitas Sudrajat.
Meragukan pilihan Prabowo boleh-boleh saja. Tapi tak boleh lama-lama. Tiga peristiwa penting diatas telah menjelaskan banyak hal bagi semuanya. Jawa Barat pertarungan penting bagi Gerindra. Keputusan tersebut tentu bukan pilihan tanpa dasar.
Yang terpenting dari rangkaian track record Prabowo dalam menentukan pilihan adalah kemenangan. Siapapun pasti takan mampu membantah itu.
Seperti dilansir WAG FSU Bersama, Jumat sore (8/12), di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Ketua Umum Partai DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengumumkan pejuang politik Gerindra yang akan maju menjadi Calon Gubernur Jawa Barat, Mayjen (Purn) Sudrajat. Dengan pengalaman dan kecerdasan beliau warga anggota FSU Bersama percaya akan membawa perubahan positif bagi masyarakat Jawa Barat.
Selamat berjuang #GubernurPilihanPrabowo
Jawa Barat (Jabar) itu pertarungan strategis 10 sd 20 thn k depan…
Kita tdk bisa melihat Jabar hanya utk 5 tahun krn yang akan dihadapi adalah kelompok yg terstruktur, terorganisir dan memiliki Link Strong Power yg luar biasa.
Membutuhkan individu dgn kompetensi yg luar biasa utk menangani JaBar, dan diharapkan individu tsb juga meninggalkan jejak pondasi yg kuat serta sangat fundamental bagi penerus utk bekal pertarungan setelahnya demi menjaga JaBar di dekade milestone berikutnya.
Dengan dmikian JaBar bukan jangka pendek tp sbuah milestone yg luar biasa terkait dgn salah satu benteng Islam dan suku didalamnya.
Pemikiran harus jauh strategis ke depan serta terkonsep dgn mempertimbangkan segala resiko yg ada.
1. Sudrajat itu Sunda.
2. Sudrajat punya pengalaman militer.
3. Sudrajat cerdas dan strategis.
4. Sudrajat tenang dan tdk terduga plan nya (shg akan sulit d baca olh lawan yg memiliki jaringan gurita loby hitam tangguh d pemerintahan).
5. Sudrajat ex militer plus dubes, ini adalah sebuah kombinasi taktis strategis + loby komunikatif dan deep relationship loby politis yg kuat.
6. Sudrajat punya Pesantren dan ranah Sunda kental dgn basis dominan pesantren hingga pelosok. Ini akan memudahkan gerilya 08 utk 2019 saat harus menjaga Jabar.
7. Sudrajat memahami budaya asing barat dan timur, dlm kapasitas dan peran yg penting secara individual ataupun perwakilan negara, dimana dia pernah berada d sana dlm waktu cukup lama.
8. Sudrajat berani berkonfrontasi jika diperlukan dan memiliki prinsip.
9. Individu tentu memiliki kekurangan juga dan proses penunjukkan tntu stlah berbagai pertimbangan yg terkait setelah wait and see melihat peta kondisi jabar baik dari sisi Calon Lawan maupun ParPol YG di Belakang Lawan serta juga Kelompok Lain yg mensupport pergerakan Silent Lawan…
Nama Mayjend (purn) Sudrajat sudah tak asing lagi di dunia kemiliteran.
Sudrajat pernah menjabat posisi penting selama masih aktif menjadi perwira TNI seperti menjabat sebagai Kepala Puspen TNI, Ditjen Strategis Pertahanan dan Dubes RI untuk China.
Mayjen (purnawirawan) TNI Sudrajat
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang 4 February 1949
Angkatan : 1971
Kesatuan : Infanteri
Pangkat Terkahir Militer Aktif : Mayor Jenderal TNI
Jabatan Terakhir Militer : Direktorat Jenderal Strategis Pertahanan
Karir
Kolonel :
Atase Pertahanan RI di Amerika Serikat
Brigadir Jenderal :
Wakil Kepala Pusat Penerangan ABRI
Mayor Jenderal :
Kepala Pusat Penerangan TNI
Staff Ahli Panglima TNI Bidang Ekonomi
Direktorat Jenderal Strategis Pertahanan, Dephankam
Dul Soembang penah nanya dlm lagunya
” kamarana ari urang sunda” ???
Tah ieu urang Sunda !!!.
Salah satu perjuangan saya dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) adalah mencari putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi pemimpin-pemimpin terbaik di masa depan. Mari kita bergerak, satukan tekad untuk memilih pemimpin-pemimpin di daerah yang bisa membawa “Toto Tentrem Kerto Raharjo”. Karena wujud dari demokrasi adalah gotong royong, jika kita berhimpun, jika kita bersatu untuk mewujudkan demokrasi yang jujur dan adil maka disitulah pemimpin-pemimpin yang di kehendaki rakyat akan lahir.
Saya selalu pesan kepada kader-kader Gerindra, jika kau ingin kaya jangan dari politik, politik itu adalah pengabdian. Dari keputusan politik kau bisa membuat orang yang tadinya tidak sekolah bisa sekolah, dari keputusan politik kau bisa membuat orang yang tadinya susah cari makan, bisa mudah mendapatkan makan dan dari keputusan politik kau bisa membuat kesejahteraan banyak orang.
selamat beraktivitas untuk sahabatku dimanapun berada. PESAN PAK PRABOWO SUBIANTO
Dikutip dari WAG FSU Bersama kiriman Tutut Hutagalung, Minggu (10/12).