Petugas Kesehatan Layani Jemaah Hingga Operasional Haji di Makkah Berakhir, Selanjutnya Layanan Haji Terkonsentrasi di Madinah

Penanganan jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dilaksanakan hingga 23 Juli 2024, pada gambar jemaah haji lansia sedang menjalani perawatan medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah. Foto: humas Kemenag

Hari ini, Sabtu (13/7/2024) sebanyak 15 kelompok terbang (kloter) jemaah haji diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah Arab Saudi untuk beribadah dan ziarah ke Raudhah dan sejumlah tempat lainnya di Kota Madinah.

semarak.co-Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda mengatakan, kloter-kloter tersebut menutup pemberangkatan jemaah haji Gelombang II menuju Kota Madinah sekaligus menandai berakhirnya layanan penyelenggaraan ibadah haji Daerah Kerja Makkah tahun ini.

Bacaan Lainnya

“Dengan berakhirnya layanan haji di Makkah, maka seluruh layanan jemaah haji Indonesia akan terkonsentrasi di Madinah. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke Tanah Air dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (13/7/2024).

Setelah seluruh jemaah didorong ke Madinah, sambung Widi, sejumlah layanan haji di Makkah juga berakhir, seperti layanan bus shalawat, layanan konsumsi, layanan kesehatan, baik di sektor maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Penanganan untuk jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024. “Jika jemaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim KKHI Makkah dan KKHI Madinah,” jelas Widi dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Sabtu malam (13/7/2024).

Hingga kemarin, rinci Widi, jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) berjumlah 22 orang dan di Rumah Sakit Arab Saudi 54 orang. Menanti kepulangan ke Tanah Air, kata Widi, selain tetap menjaga kesehatan tubuh, jemaah diimbau untuk tetap memperhatikan kapasitas dan berat koper bagasi masing-masing.

Sesuai ketentuan penerbangan, berat bawaan dalam koper bagasi yang disiapkan oleh maskapai Garuda dan Saudia, yaitu 32 kg. “Tidak boleh membawa air zamzam ke dalam koper dalam kemasan apa pun. Petugas tidak segan-segan membongkar koper yang terdeteksi mesin x-ray ada air zamzamnya,” tandasnya.

Hingga 12 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 13 Juli 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 151.518 orang. Mereka tergabung dalam 386 kloter.

Hari ini, Sabtu, 13 Juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 6.708 orang. Mereka tergabung dalam 20 kloter, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebahyak 320 jemaah/1 kloter;
  2. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebahyak 324 jemaah/1 kloter;
  3. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  4. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
  5. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.179 jemaah/3 kloter;
  6. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 kloter;
  7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
  8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  9. Debarkasi solo (soc) sebanyak 720 jemaah/2 kloter;
  10. debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter; dan;
  11. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.

Di bagian lain dirilis humas Kemenag sebelumnya, seiring dengan akan berakhirnya operasional pendorongan jemaah Gelombang II dari Makkah ke Madinah, pelayanan kesehatan di Makkah berakhir pada 13 Juli 2024. Penanganan untuk jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024.

Jika jemaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan KKHI Madinah. Jika tim KKHI telah menyelesaikan tugasnya pada penyelenggaraan tahun ini, jemaah haji yang masih berada di RSAS akan diserahkan kepada Kantor Urusan Haji dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)

Kembali Widi mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji agar mengindahkan jadwal penerbangan kepulangan ke Tanah Air yang telah ditentukan dan telah disosialisasikan perangkat kloter.

“Prioritaskan waktu untuk kesiapan kepulangan dengan tidak bepergian seperti city tour dan aktivitas belanja sehari sebelum kepulangan, sehingga tidak terjadi ada jemaah tertinggal pesawat,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Menanti kepulangan ke Tanah Air, PPIH juga mengimbau jemaah haji untuk tidak berlebihan dalam menjalankan aktivitas pada hari-hari terakhir di Makkah dan Madinah. “Tetap mengenakan alat pelindung diri untuk menghindari sengatan matahari langsung saat ke masjid dan kembali ke hotel, terutama di siang hari, minum cukup sehingga terhindar dari dehidrasi,” pesannya.

“Jika mau melakukan ibadah sunah, city tour, atau ziarah di sekitar Kota Makkah dan Madinah, periksakan kesehatan terlebih dahulu. Jika tidak memungkinkan, dalam kondisi sakit untuk ziarah, jangan memaksakan diri agar kesehatan jemaah haji terjaga sampai pulang ke Tanah Air,” imbau Widi dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat malam (12/7/2024).

Hingga 11 Juli 2024 pukul 21.00 was, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 144.706 orang tergabung dalam 369 kelompok terbang. Hari ini, Jumat 12 Juli 2024 terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.976 orang. (smr)

Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air dengan rincian sebagai berikut:

  1. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebahyak 324 jemaah/1 kloter;
  2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
  4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (jkg) sebanyak 833 jemaah/2 kloter;
  5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;
  6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
  7. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
  8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  9. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter;
  10. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 kloter;
  11. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter;
  12. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 kloter.

Pos terkait