Perum Jamkrindo Terlibat dalam Program Elektrifikasi di Jawa Barat dan Banten

Menteri BUMN Rini Soemarno menyaksikan penandatangan kerja sama Jamkrindo dengan PLN dan 34 BUMN lain di Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: dokpri Humas Jamkrindo

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) terlibat dalam program elektrifikasi di Jawa Barat dan Banten yang diinisiasi Kementerian BUMN. Total ada 500 keluarga yang mendapat bantuan sambungan listrik dari Jamkrindo. Adapun yang terlibat dalam PKS antara Jamkrindo dan  PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan 34 BUMN

Direktur Keuangan, Investasi, dan Manajemen Risiko I Rusdonobanu mengatakan, dalam program ini, bantuan sambungan listrik dari Perum Jamkrindo disalurkan untuk penerima di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Dengan lebih mudah mendapatkan akses listrik, produktivitas masyarakat diharapkan bisa meningkat karena berbagai kegiatan produktif bisa dilakukan dengan bantuan alat bersumber energi listrik.

”Jamkrindo terlibat dalam program ini untuk ikut meningkatkan rasio elektrifikasi di Jawa Barat dan Banten. Peningkatan rasio elektrifikasi akan mendorong peningkatan produktivitas masyarakat,” ujar Rusdonobanu yang menandatangani PKS di Kementerian BUMN, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Selasa (7/8).

Melalui keterlibatan dalam program tersebut, kata Rusdonobanu, Jamkrindo juga sekaligus ingin mewujudkan kepedulian dan secara nyata hadir untuk Negeri. Program elektrifikasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri.

Pelaksanaannya berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018 tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten. BUMN diminta untuk berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi sesuai wilayah penugasan dan penetapan Kementerian BUMN. Melalui program ini, sambungan listrik baru ditargetkan bisa menjangkau 103.000 rumah tangga pada 28 Oktober 2018. Perkiraan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 56,9 miliar.

Rumah tangga kurang mampu yang mendapatkan program ini dipilih dan ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Dalam catatan PLN, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat 96,79 persen dengan jumlah keluarga yang belum mendapat sambungan listrik mencapai sebanyak 334.260 keluarga. Rumah tangga kurang mampu yang mendapat bantuan program ini mendapatkan sambungan listrik berdaya 450 VA dengan tarif subsidi dan sistem prabayar. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *