Perlombaan Kebaikan tak Berhenti di Masa Pandemi, Pantaskah Ancol Rugi di Kala Covid-19?

Martua Hami Siregar. foto: dokpri

Oleh Martua Hami Siregar *

semarak.co-Berawal dari keinginan kuat dari Bapak Geisz Chalifah untuk membesarkan Sekolah Rakyat Ancol (SRA) dan terus memaksimalkan ikhtiar kebaikan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak. SRA adalah bagian dari Program unggulan CSR PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Bacaan Lainnya

“Melalui SRA, rantai kemiskinan perlahan kita putus untuk mewujudkan Keadilan Sosial hadir di suluruh lapisan masyarakat,” demikian pesan yang sering disampaikan Bapak Geisz Chalifah.

Sore itu, saya diberikan amanah dari Beliau untuk mencari peluang Kolaborasi dengan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) untuk para alumni SRA. Qodarulloh, Saya adalah Dosen di UBSI sejak 2008.

Dibantu oleh Shelfa, alumni SRA dan Andos Sion Hutajulu, Kasie CSR khusus SRA, ikhtiar kebaikan dimulai dengan pendataan alumni SRA yang berminat melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi.

Ikhtiar kebaikan selalunya menemukan jalannya. Rektor UBSI Bapak Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd yang juga Dosen Pembimbing saya di Pasca Sarjana menyambut baik dan berjanji akan mendukung penuh keinginan kolaborasi tersebut.

Alhamdulillah, pada 31 Agustus 2021, melalui Surat Keputusan Rektor UBSI, terpilih tiga Alumni SRA untuk mendapatkan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar untuk Kuliah di UBSI Tahun Ajaran 2021/2022.

Komitmen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menempatkan Jakarta sebagai Kota Kolaborasi yang mana pembangunan Jakarta bukan hanya monopoli pemerintah saja, tetapi juga elemen masyarakat lain seperti pihak swasta atau dunia usaha.

Melalui salah satu BUMD DKI Jakarta PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, implementasi Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, hari ini terbukti. Keadilan sosial dapat diwujudkan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Ancol rugi karena semata-mata Pak Geisz Chalifah tidak becus dalam bekerja adalah omong kosong belaka. Sedari awal rasanya tak ingin meluangkan waktu untuk memberi tanggapan atau tulisan terkait maraknya pemberitaan di sosial media terkait Ancol rugi pada 2020 pasca dilaksanakannya RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol, 30 Agustus 2021.

Karena rasanya orang waras pun akan berkata bahwa sangat pantaslah Ancol sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pariwisata akan sangat terdampak dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini (selama tahun 2020, perusahaan ini mengalami penutupan operasional selama kurang lebih 6 bulan termasuk dalam masa libur sekolah, Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang menjadi masa panen tempat rekreasi).

Justru jikalau laporan keuangan pada tahun 2020 dipublikasikan memperoleh Keuntungan, maka Ancol hampir dipastikan melakukan kebohongan publik karena Ancol merupakan salah satu perusahaan Go Public (Terbuka).

Selama periode tahun 2020, Ancol berjibaku dengan segala ikhtiar maksimal untuk dapat bertahan hidup. Mungkin ini masa-masa yang paling sulit dialami sejak Ancol berdiri. Keliru dalam mengambil kebijakan bisa dipastikan Ancol sebagai perusahaan terbesar dibidang pariwisata sudah tinggal kenangan.

Tahun 2020 sangat memberikan kesan tersendiri bagi seluruh Insan Ancol. Kematangan dalam mengelola perusahaanpun menjadi ujian bagi Pimpinan & segenap karyawan Perusahaan dan faktanya tidak sedikit perusahaan khususnya dibidang pariwisata yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

Dalam renungan sepertiga malam, teringat sebuah hadist yang sering disampaikan Ustad Adiwarman Karim (saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia atau BSI) yang artinya seperti ini: Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka pada hakikatnya dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).

Pada kesempatan ini, saya sebagai salah satu Insan Ancol mengucapkan terima kasih kepada para Pimpinan Ancol dan segenap Insan Ancol, berkat ikhtiar maksimal dan doa dari semuanya, Alhamdulillah Ancol hingga saat ini masih tegak berdiri dan hingga kini masih terus berupaya maksimal untuk dapat bertahan dan bangkit kembali.

Terkhusus buat Bapak Geisz Chalifah selaku Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, saya selaku Insan Ancol bersaksi bahwa hujatan ataupun nyinyiran di dunia maya yang menggiring opini bahwa Ancol Rugi karena semata-mata Pak Geisz Chalifah tidak becus dalam bekerja adalah omong kosong belaka.

Karena sedari awal kehadiran Pak Geisz Chalifah di Ancol telah memberi warna baru dan harapan baru bagi perusahaan serta selalu hadir dalam segala suasana. Semoga fitnah-fitnah tersebut menjadi penggugur dosa Bapak dan kelak akan dimintakan pertanggungjawabannya di Hari Pembalasan.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Anies Baswedan serta seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta atas segala perhatian dan dukungan penuhnya hingga Ancol dapat bertahan hingga kini dan semoga kedepan dapat bangkit kembali menjadi kebanggaan bukan saja Jakarta tapi kebanggaan Indonesia.

*) penulis Ketum Serikat Pekerja Ancol Periode 2016-2019

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *