Meski masih dalam bayang-bayang bahaya ganasnya wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menyebar, ASITA dengan FKAPHI sepakat untuk membantu pemerintah mengatasi krisis ekonomi.
semarak.co– Salah satu stimulus gerakan menyelamatkan ekonomi bangsa yang dilakukan yaitu dengan memperkuat program pariwisata haji nasional di seluruh Indonesia dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Menyusul dituangkan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Pengurus Besar Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PB FKAPHI) dengan Dewan Pengurus Pusat Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (DPP ASITA), di Jakarta, pada Jumat (3/7/2020).
Ketua umum PB FKAPHI HM Affan Rangkuti mengatakan, MoU ini sebagai tindak lanjut pertemuan secara online antara DPP ASITA dengan Pengurus Wilayah (PW) FKAPHI seluruh Indonesia dalam kegiatan diskusi tentang Peningkatan Wisata Domestik Dalam Negeri Era New Normal yang dilaksanakan pada 16 Juni 2020.
Ketua Umum DPP ASITA Nunung Rusmiati menambahkan, lingkup kerjasama yang dilakukan antara lain meliputi kegiatan pengkajian, pendidikan, pelatihan, konsultasi, koordinasi dan implementasi terkait pariwisata haji nasional.
“MoU ini merupakan kesepakatan awal bagi para pihak untuk melakukan kerja sama yang saling mendukung melalui kegiatan pengkajian, pendidikan, pelatihan, konsultasi, koordinasi dan implementasi, terkait pariwisata haji nasional,” terang Affan yang dikutip media internal, alumnipetugashaji.or.id, pada Sabtu sore (4/7/2020).
Sedangkan tujuan MoU ini, lanjut Affan untuk membangun sinergi atas potensi sumberdaya lembaga yang dimiliki masing-masing pihak dengan prinsip keselarasan, keadilan dan saling menguntungkan.
“Ruang lingkup kerja sama ini dilakukan dengan memegang prinsip kesetaraan yang saling menguntungkan para pihak, yang meliputi namun tidak terbatas,” ujar Affan.
Sosialisasi dan edukasi pendidikan pariwisata di lingkungan kelompok keagamaan dalam binaan FKAPHI, lanjut Affan merinci, kerja sama dan sinergi dalam sosialisasi Program Pariwisata Haji Nasional kepada kelompok milenal di lingkungan-lingkungan, komunitas-komunitas keagamaan Islam dan lembaga pendidikan Islam.
Nunung Rusmiati berharap dengan MoU ini ada peningkatan wisata domestik khususnya wisata haji nasional. “Itu harapan kami, masa wabah seperti ini maka kami mencari alternatif-alternatif lainnya, untuk bisa survive di tengah-tengah masa new normal ini,” imbuhnya.
Dan juga, lanjut Nunung, dukungan dari FKAPHI menjadi sangat penting. Sebab, di sini kita bisa bareng untuk mewujudkannya. “Kita tidak bisa jalan sendiri. Di sinilah pentingnya kita berkolaborasi, sehingga potensi wisata syariah di setiap provinsi bisa meningkat dengan cepat,” kata Nunung.
Sebagai tindaklanjut ini, kata Nunung, Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASITA akan melakukan perjanjian kerjasama dengan 19 PW FKAPHI provinsi. Ia sangat berharap ASITA siap bersinergi untuk menggalakkan potensi wisata syariah bersama pengurus wilayah FKAPHI 19 provinsi tersebut.
“Inilah pentingnya digelarnya MoU ini, sehingga bisa saling bersinergi satu sama lainnya. Mudah-mudahan setelah pandemi Covid-19 ini berakhir bisa langsung jalan,” terang dia.
Ditambahkan Nungung, “Kita bantu promosinya lewat tujuh ribu anggota kami, dan kita bantu juga siapkan paket-paketnya, sehingga potensi wisata di 19 provinsi itu bisa ditingkatkan tak hanya buat domestik saja tapi bisa dari ASEAN, Timur Tengah, lalu Eropa dan seterusnya.”
19 PW FKAPHI menyatakan siap bersinergi untuk mengoptimalkan dan Kerjasama Sosialisasi Program Pariwisata Haji Nasional. “Besarnya potensi wisata pariwisata haji nasional yang ada di berbagai provinsi Indonesia membuat banyak wisatawan tertarik untuk mengunjungi,” imbuh Affan.
Pasar yang tersedia dan belum digarap secara maksimal ini, nilai dia, membuat berbagai organisasi ingin mengembangkan sehingga membantu meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di tengah era new normal ini.
“Besarnya potensi wisata haji belum digarap maksimal, FKAPHI ingin membantu meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di dalam industri pariwisata haji nasional ini di era new normal ini,” kata Affan.
Ketua PW FKAPHI Jambi Herman berharap dengan bantuan ASITA sebagai asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia, bisa didorong potensi wisata syariah khususnya di Jambi bisa meningkat.
“Di Jambi terdapat situs terkenal di dunia, Candi Muara Jambi. Dengan luas 40 kilometer persegi, situas yang sudah ditetapkan sebagai situs Melayu Kuno ini bisa menjadi daya tarik wisatawan tak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri. Juga ada situs sejarah haji yang unik di masa lampau yang sangat menarik untuk diselami. Kalau Jakarta punya pulau Onrust, Jambi juga ada,” ujar Herman.
sumber: alumnipetugashaji.or.id