PT Angkasa Pura II menggandeng My Indo Airlines dalam memperkuat bisnis kargo. My Indo Airlines adalah perusahaan ternama di industri kargo nasional yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 khusus kargo (cargo freighter).
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) perusahaan BUMN dilakukan melalui anak usahanya, PT Angkasa Pura Kargo di Jakarta, Rabu (20/2). Dengan MoU tersebut PT Angkasa Pura Kargo dan My Indo Airlines akan menyusun skema rencana kerja sama pengembangan bisnis logistik dan supply chain.
Kemudian pengelolaan pergudangan, pemeriksaan keamanan kargo dan pos (regulated agent), pelayanan jasa kargo dan pos lainnya, serta cargo sales agent. MoU ini merupakan langkah awal yang tepat bagi perseroan guna mencapai target mengelola sebanyak 1 juta ton kargo tahun ini.
Direktur utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya memproyeksikan bisnis kargo akan semakin tumbuh seiring dengan booming e-commerce dan digital market place. Karena itu kata dia, AP II menangkap peluang ini dan fokus pada e-commerce cargo.
“Momentumnya, saat ini di mana kami harus mulai menggandeng pemain besar di industri kargo nasional dan global. AP II juga harus memiliki infrastruktur industri. Baik itu hard infrastructure dan soft infrastructure yang menunjang pertumbuhan kargo di bandara-bandara,” ujar Awaluddin dalam rilisnya.
Pada tahun ini untuk hard infrastructure, kata Awaluddin, pihaknya mengembangkan area kargo hampir di seluruh bandara termasuk pembangunan proyek cargo village di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan untuk soft infrastructure kami akan mengembangkan Integrated Cargo Logistic System,” ujar Awaluddin.
Presiden Director PT Angkasa Pura Kargo Denny Fikri menambahkan, kerjasama tersebut bertujuan memberikan dampak positif atas kebutuhan distribusi kargo udara. Tingginya pergerakan kargo udara menjadikan cargo freighter sebagai salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan.
“Sehingga diharapkan kerjasama ini dapat mengakomodir kebutuhan pasar kargo udara nasional secara optimal. Adapun target menangani 1 juta ton kargo merupakan program utama dari AP II tahun ini untuk menghasilkan sumber pendapatan bisnis selain yang berasal dari bisnis inti,” imbuhnya.
Yakni bisnis kebandarudaraan. “Sepanjang tahun lalu, AP II menangani 932.107 ton, terdiri dari 545.112 ton kargo domestik dan 386.995 ton kargo internasional. Khusus kargo domestik, realisasi pada 2018 meningkat signifikan hingga 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” pungkasnya. (lin/ipo)