PT Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah gencar sosialisasikan produk ritel di tengah masyarakat Pulau Sumatera. Ini membuat kinerja Mandiri Syariah Region 2 Sumatera tumbuh positif hingga sembilan bulan pertama tahun ini.
Regional CEO Dedy Suryadi Dharmawan mengatakan, Mandiri Syariah Region 2 berkomitmen mengakomodir kebutuhan masyarakat Bukit Tinggi dan wilayah lain yang masuk Region 2 yakni Padang, Palembang, Jambi dan Lampung melalui produk layanan syariah khususnya produk retail.
“Mandiri Syariah menyediakan produk dan layanan seperti tabungan haji/umrah, cicil emas dan gadai emas,” jelas Dedy di sela acara media gathering bertajuk Media Training Mandiri Syariah, di Padang Sumatera Barat, Kamis (24/10/2019).
Ada juga berbagai jenis pembiayaan, rinci Dedy lagi, seperti kepemilikan rumah atau Griya Berkah, kendaraan bermotor atau Kendaraan Berkah, pembiayaan pensiunan, pembiayaan nasabah payroll dan lain-lain.
Layanan Mandiri Syariah juga dilengkapi berbagai electronic channel, masih Dedy melanjutkan, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah baik bertransaksi, berbagi dan beribadah.
Baca juag: http://semarak.co/mandiri-syariah-gelar-media-training-sebagai-ajang-tukar-informasi-di-padang/
“Alhamdullilah, dari sisi pencapaian, hingga September 2019 produk pembiayaan consumer Mandiri Syariah Region 2 tumbuh cukup baik yaitu sebesar 20,04% dari Desember 2018 menjadi Rp 3,88 triliun per September 2019,” kata didampingi Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah, Ahmad Reza.
Tidak hanya itu, lanjut Dedy, layanan Mandiri Syariah Mobile Banking pun tumbuh sangat baik. “Sebanyak 300 ribu nasabah kami merupakan pengguna aktif Mandiri Syariah Mobile,” jelasnya.
Adapun total aset Mandiri Syariah Region 2 per September 2019, kutip Dedy, berada di kisaran Rp6,9 triliun. Ini tumbuh 17,04% dari periode tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan, kinerja Mandiri Syariah terus meningkat salah satu indikatornya adalah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kisaran di 10-12% yoy dan pertumbuhan pembiayaan di kisaran angka 12-14% yoy. (lin)