Peringati Hari Perempuan Desa Sedunia, Mendes PDTT Halim Pertegas Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Desa

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) didampinggi Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid dan Sugito Dirjen PDP Membuka Acara Peringatan Hari Perempuan Desa Sedunia di Kantor Kali Bata, Sabtu, 15 Oktober 2022. Foto: Nugrah S/Humas Kemendes

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa keterlibatan perempuan desa dalam pembangunan desa bukan hanya sekedar pelengkap saja.

semarak.co-Perempuan desa terbukti turut berperan dalam semua tahapan pembangunan desa mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi pembangunan desa. Hal itu dibuktikan dari 4.120 desa yang dipimpin kepala desa perempuan, sebanyak 408 desa di antaranya atau 10 persen telah terindeks Desa Mandiri.

Bacaan Lainnya

“Ini membuktikan bahwa perempuan desa memainkan peran utama dalam pembangunan desa. Perempuan desa menentukan masa depan desa,” ungkap Mendes PDTT Halim saat mencanangkan Peringatan Hari Perempuan Desa Sedunia di kantor Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10/2022).

Proporsi ini lebih tinggi daripada proporsi keseluruhan desa mandiri, terhadap total jumlah desa di Indonesia yang baru mencapai 8%. Sementara itu, sebanyak 1.284 atau 31 persen desa yang dipimpin kepala desa perempuan juga telah terindeks Desa Maju.

Sedangkan proporsi keseluruhan Desa Maju baru mencapai 27 persen dari total jumlah desa di Indonesia. Sebanyak 1.909 atau 46% desa yang dipimpin kepala desa perempuan telah terindeks Desa Berkembang. Padahal, proporsi Desa Berkembang nasional baru mencapai 45%.

“Hanya 395 atau 10 persen desa yang dipimpin kepala desa perempuan yang masih terindeks Desa Tertinggal. Padahal, Desa Tertinggal secara nasional proporsinya mencapai 13 persen,” tegas Gus Halim, sapaan akrab lain dari Mendes PDTT Halim dirilis humas Kemendes usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Sabtu malam.

Selanjutnya sebanyak 124 desa atau 3 persen desa yang dipimpin kepala desa perempuan masih terindeks Sangat Tertinggal. Sedangkan proporsi Desa Sangat Tertinggal secara nasional mencapai 7%.

“Fakta ini, membuka mata kita semua, bahwa kepemimpinan perempuan desa, telah membawa desa pada jalan kebangkitan desa, berjalan pada arah kemandirian desa. Kepemimpinan perempuan desa membawa desa berkembang lebih pesat, maju lebih kilat, mandiri lebih cepat,” jelas Gus Halim.

Di bagian lain Kementerian Desa (Kemendes) PDTT menggelar lomba kepala desa (Kades) perempuan berprestasi tahun 2022 dalam rangka Memperingati Hari Perempuan Desa Sedunia. Lomba yang dilaksanakan mulai Sabtu (15/10/2022) hingga 28 November 2022, akan mempertandingkan pencapaian serta prestasi kades perempuan di bidang ketahanan pangan serta pembangunan manusia pada tingkat desa.

Gus Halim menegaskan tujuan digelar lomba ini adalah untuk memotivasi kades perempuan agar lebih maksimal dalam membangun desa. Selain itu, Ia juga berharap dari lomba ini akan muncul kades-kades perempuan terbaik dan berprestasi yang akan memberikan contoh praktik kepemimpinan perempuan di desa.

Sehingga dapat meningkatkan ketertarikan perempuan-perempuan Indonesia untuk menjadi pemimpin perempuan di desa. Basis penilaian lomba adalah data maupun informasi yang terekam dalam SDGs Desa. Lomba ini, menggunakan data yang terekam dalam informasi SDGs Desa, sebagai basis penilaian.

Penilaian dilakukan melalui 3 tahap, yaitu analisis SDGs Desa, dengan menggunakan sistem informasi desa dengan memperhitungkan jumlah penduduk desa, wawancara virtual dengan kepala desa yang masuk nominasi berdasarkan hasil analisis, dan verifikasi lapangan desa yang masih nominasi berdasarkan hasil wawancara virtual,” ujar Gus Halim di operational room kantor Kemendes PDTT pada Sabtu (15/10/2022).

Untuk pemenang lomba, Gus Halim menyatakan bahwa para kepala desa perempuan yang masuk 10 besar nasional, serta juara 1, 2, dan 3 akan mendapatkan piagam penghargaan, lencana kepala desa perempuan berprestasi. “Serta dana pembinaan untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa terutama untuk segmen perempuan,” oungkasnya. (rif/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *