Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut calon preseiden (capres) Prabowo Subianto akan hadir saat peringatan Hari Buruh alias May Day di Istora Senayan, 1 Mei 2019 nanti. Prabowo direncanakan berpidato di hadapan buruh anggota KSPI.
Padahal Said Iqbal, sebelumnya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, menyatakan rencana KSPI menggelar peringatan Hari Buruh. Dia mengutip Jokowi berpesan agar peringatan dilakukan secara tertib dan damai.
“Kami akan May Day di Istora Senayan dan kami sudah terkonfirmasi akan mengundang Pak Prabowo untuk pidato May Day. Wajar karena KSPI adalah pendukung 02. Pak Prabowo, akan pidato di hadapan buruh-buruh KSPI kurang-lebih hampir 75 ribu orang, 1 Mei insya Allah sekitar pukul 12.15 WIB,” kata Said Iqbal di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat malam (27/4).
Dia mengatakan tak ada diskusi terkait pilpres saat bertemu dengan Jokowi. Menurutnya, pembahasan yang dilakukan hanya terkait janji Jokowi merevisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
“Kita sampaikan juga, kami, saya, KSPI menyampaikan kami akan May day. Pak Jokowi iya boleh silakan, itu konstitusional cuma jaga ketertiban dan damai. Inti pesannya damai. Tidak ada bicara pilpres, maka itu tolong diluruskan, tidak ada isu apa pun kecuali isu buruh terkait May Day, khususnya memenuhi janji Pak Jokowi terhadap PP Nomor 78 akan direvisi,” jelasnya.
Selain soal May Day dan pertemuannya dengan Jokowi, Said Iqbal juga menyatakan mendapat pesan dari Prabowo pasca-pelaksanaan Pilpres. Dia menyebut Prabowo meminta KSPI dan para pendukungnya tidak bertindak melanggar hukum.
“Pak Prabowo pesannya jelas non-violence, antikekerasan, karena kami pendukung Pak Prabowo tentu kami juga pada posisi antikekerasan. Kawal form C1 karena itu konstitusional, kemudian juga memastikan tidak terjadi hal hal yang tidak dinginkan. Jelas kita ikut kan apa yang disampaikan harapan-harapan, pidato-pidato Pak Prabowo gitu kira-kira,” ujarnya.
Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi Dahnil Simanjuntak, mengatakan sikap politik Presiden KSPI Said Iqbal tidak berubah. Said tetap mendukung capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo – Sandiaga.
“Tidak ada yang berlebihan kehadiran Said Iqbal bertemu Jokowi dan tidak akan mengubah sikapnya,” kata Simanjuntak, di Kantor BPN Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Ia mengatakan kehadiran Iqbal di Istana Bogor bertemu Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden KSPI. Menurut dia, sebagai salah satu pimpinan buruh, maka Said Iqbal harus datang karena kalau tidak datang bisa dianggap tidak sopan.
“Teman-teman buruh dan Said Iqbal akan memperingati Hari Buruh tanggal 1 Mei jadi tidak sopan kalau tidak datang ketika diundang Presiden,” ujarnya.
Dahnil mengatakan kehadiran Said Iqbal jangan ditafsirkan macam-macam apalagi sampai “menggorengnya” hingga berlebihan. Dia menilai tafsir politik yang bermacam-macam justru disampaikan TKN Jokowi – Ma’ruf, namun BPN Prabowo – Sandi melihatnya sebagai sesuatu yang biasa.
Sebelummya, Presiden Jokowi menerima sejumlah perwakilan serikat pekerja di Istana Bogor pada Jumat, 26 April 2019. Presiden Jokowi menerima Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nuwa Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Mudhofir.
Juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Said Iqbal, Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia Ilhamsyah, Ketua Umum Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Syaiful, Presiden Konfederasi Serikat Nusantara Muchtar Guntur, dan Ketua Komisi A DPRD DKI Wiliam Yani. (lin)
sumber: detik.com/tempo.co