JAKARTA-Dalam kegiatan tersebut salah satu agendanya adalah penanda tangaanan nota kesepahaman dengan Asosiasi Sekolah Tinggi Islam Se-Indonesia (ASTINDO) tentang santri wajib kuliah. Hal ini, dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM pesantren dalam disiplin akademik perguruan tinggi.
Ketua PW PERGU-NU DKI Jakarta Aris Adi Leksono mengatakan, kami jalin kerjasama dengan ASTINDO karena mereka memiliki program santri wajib kuliah atau pemuda wajib kuliah, dengan skema beasiswa, atau skema kuliah sambil kerja. Ini kami maksudkan untuk memberikan peluang bagi santri untuk mengikuti pendidikan tinggi, sehingga berimbas pada peningkatan kualitas SDM Indonesia,” tuturnya di Jakarta, Rabu (18/1)
Lanjutnya, Program ini murni untuk meningkatkan SDM Pesantren dan Alhamdulillah semua pihak sepakat untuk memberikan beasiswa kepada santri, baik tingkat S1, S2, atau S3. Terkhusus kerjasama ASTINDO ke depan juga akan dipeluas untuk beasiswa S2 dan S3 bagi guru binaan Pesatuan Guru Nahdlatul Ulama,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum ASTINDO, Ilyas Indra, mengatakan, “kami menyambut baik kerjasama ini, karena kami ingin semua pemuda Indonesia, didalamnya para santri juga harus merasakan pendidikan tinggi, Sehingga ke depan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Melalui pergunu ini, kami akan menyalurkan beasiswa S1 untuk santri, dan akan belanjut untuk guru pergunu untuk jenjang S2 dan S3”, terang Ilyas yang juga Rektor Sekolah Tinggi Islam Publisistik Thawalib Indonesia.
Turut serta menandatangani kerjasama ini adalah Ketua PERGU-NU Lampung, Jamaluddin Malik, Sekretaris PW PERGU-NU Jawa Barat, Saepulloh, Ketua LP Ma’arif DKI Jakarta, Ja’far Amiruddin, sedangkan pihak ASTINDO diteken langsung oleh Ketua Umum, Ilyas Indra Damar Jati.(lin)