Pergaulan Menunjukkan Karakter Jiwa Seseorang, Virus Berbahaya Bagi Pemuda

Ilustrasi grafis Remaja Terjerat Narkoba akibar salah pergaulan. foto/istockphoto

Oleh Anonym *

semarak.coعن عائشة رضي الله عنهاأنها سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:

Bacaan Lainnya

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi akrab, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.” (Hadits riwayat Imam Al-Bukhari).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Allah Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya.

2- Makna ini telah didukung banyak dalil. Baik dari al-Quran maupun al-Hadits. Dalil-dalil tersebut menyebutkan kata nafs dengan makna ruh. Bahkan, disebut pula bahwa ruh ada yang baik (thayyibah) ada pula yang jelek (khabitsah).

Dalam sebuah hadits, Nabi menceritakan proses pencabutan ruh seorang manusia oleh malaikat. Apabila manusia itu mukmin yang baik, malaikat mengatakan,

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ

“Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya.” Lantas dibawalah nyawa tersebut oleh para malaikat ke langit, dengan bau yang sangat harum semerbak. Setiap kali melewati kumpulan para malaikat, mereka pun berkata,

مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ؟

“Ruh siapakah yang baik ini?” Para malaikat pembawa ruh tersebut mengatakan, “Fulan bin Fulan,” disebutlah namanya yang terbaik semasa hidup di dunia. Sebaliknya, apabila manusia itu adalah seorang kafir atau munafik, para malaikat mengatakan,

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللهِ وَغَضَبٍ

“Wahai jiwa yang jelek, keluarlah menuju kemurkaan Allah l dan kemarahan-Nya.”

Para malaikat kemudian membawa ruh tersebut menuju langit, dengan bau yang sangat busuk. Setiap ruh tersebut melewati kumpulan para malaikat, mereka mengatakan,

مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ؟

“Ruh siapa yang jelek ini?” Para malaikat pembawa ruh tersebut menjawab, “Fulan bin Fulan,” dengan menyebutkan namanya yang terjelek ketika dia hidup di dunia. Demikianlah Nabi n menjelaskan adanya jiwa yang baik dan jiwa yang buruk.

3- Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin [Hr Bukhori]

4- Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.

5- Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman [HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

4- Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.

Tema hadist yang berkaitan dengan al Quran:

1- Hal ini dikatakan kepada yang bersangkutan manakala dia menjelang ajalnya dan juga disaat hari kiamat. Sebagaimana para malaikat menyampaikan kepadanya berita gembira ini di saat ia menjelang ajalnya dan di saat ia dibangkitkan dari kuburnya.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ , ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً , فَادْخُلِي فِي عِبَادِي , وَادْخُلِي جَنَّتِي

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al-Fajr, ayat 27-30)

2- Taat Beribadah Dan Menjauhi Perbuatan Maksiat. Duduklah bersama orang-orang shaleh yang selalu mengingat Allâh, yang ber-tahlîl (mengucapkan lâ ilâha illallâh), memuji, ber-tasbiih (mengucapkan subhaanallah).

Lalu bertakbir (mengucapkan Allâhu akbar) dan memohon pada-Nya di waktu pagi dan petang di antara hamba-hamba Allâh, baik mereka itu orang-orang miskin atau orang-orang kaya, baik mereka itu orang-orang kuat maupun orang-orang yang lemah.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) menginginkan wajah-Nya [al-Kahfi/18: 28]

3- Mempelajari sejarah manfaatnya sangat besar. Dan ingat memahami dan mengenal kebaikan orang-orang shalih apalagi kebaikan Nabi kita Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, merupakan bagian dari upaya mewujudkan semangat kita meneladani Sunnah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Yang ini jelas merupakan ciri orang yang beriman.

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْ ء اخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allāh dan kedatangan hari kiamat.” (QS. Al Ahzāb: 21)

Virus Berbahaya bagi Pemuda

عن النعمان بن بشير رضي الله عنه ،أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Penyakit hati.

Kedudukan hati adalah hal mendasar yang menjadi sebab baik dan buruknya seseorang. Dari hadis di atas dapat diambil pelajaran, bahwa selayaknya para pemuda yang menginginkan kebaikan bagi diri, masyarakat, bangsa, dan negaranya hendaknya memperhatikan kesehatan hati.

Hendaknya mereka menjauhi hal yang menyebabkan hatinya tidak sehat. Dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن مما أخشى عليكم شهوات الغي في بطونكم وفروجكم ومضلات الهوى

“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kalian adalah syahwat menyimpang pada nafsu perut dan kemaluan kalian, serta hawa nafsu yang menyesatkan.” (HR. Ahmad dan yang lainnya. Dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di shahih At-Targhib 52).

Dalam hadits ini, disebutkan kedua macam. Pada kalimat, “syahwat menyimpang pada nafsu perut dan kemaluan kalian” menunjukkan kepada fitnah syahwat (kedudukan, harta, wanita, homo sex, lesbian, sanjungan, dan yang lainya).

Sedangkan pada kalimat “hawa nafsu yang menyesatkan” menunjukkan kepada fitnah syubhat (pemikiran rancu, aliran menyimpang, keyakinan sesat, dan yang lainya). Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan kedua macam penyakit tersebut adalah induk penyakit hati, beliau berkata,

جِمَاع أمراض القلب هى أمراض الشبهات والشهوات

“Induk yang mengumpulkan seluruh penyakit hati itu ada dua syubhat dan syahwat” (Ighatsatul Lahfan).

2- Teman yang merusak.

Teman sangat berpengaruh dalam keyakinan, prinsip hidup, gaya hidup, dan akhlak seorang pemuda. Banyak remaja yang saat masih duduk di bangku SMP berakhlak baik dan rajin salat. Akan tetapi, ketika ia salah bergaul, disadari atau tidak, pola pikir dan gaya hidup yang bertentangan dengan syariat Islam mulai masuk.

Hampir setiap hari dia belajar dari temannya tersebut bagaimana bersikap, memilih aktifitas dan bergabung dengan suatu komunitas. Dari pertemannya, seolah ia mendengarkan kuliah yang disampaikan temannya tersebut ketika ia bergaul dengannya.

sehingga kosa kata buruk mulai melekat dibenaknya, pikiran kotor menjadi menu hariannya, dan hobi yang merusak pun mulai akrab dalam kehidupan kesehariannya. Anda jangan kaget, jika ia tiba-tiba berubah menjadi pemuda yang rusak.

Misalnya suka tawuran, mabuk-mabukan, kasar kepada orang tua dan meninggalkan shalat bahkan melakukan syirik. Maka benarlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Seseorang itu sesuai dengan agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran:

–  Allah Ta’ala melarang kita mengikuti orang yang mengekor hawa nafsu lagi lalai,

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS Al-Kahfi: 28).

Kamis, 9 juni 2022/9 zulkai’dah1443 H/Rabu, 8 juni 2022/8 zulkai’dah1443 H

*) penulis anonym karena sampai berita ditayangkan belum ditemukan nama penulis walaupun artikel menjadi pesan berantai di media sosial whatsapp (WA) Group.

 

sumber: WAGroup Komunitas ALIPh

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *