By Zeng Wei Jian
semarak.co-Portal CNN angkat heading “Perang Terbuka SBY-Muldoko”. Pasar taruhan menjagokan KSP Muldoko. Susilo sebagai “Ahli Strategi” & Bagawan Politik cuma mitos. Karir militernya mentok di Bintang 3. Jadi presiden karena factor “luck” & support Amerika.
Bila background “Bukan Siapa-Siapa” bisa menjadikan Susilo sebagai Pacitan’s Zhuge Liang, maka Carpenter Jokowi’s background yang lebih “Bukan Siapa-Siapa” mestinya menjadi The God of War.
KSP Muldoko ngga hanya Bintang 4 tapi juga Panglima TNI. Non-aristocratic general seperti Andre Massena yang punya gelar “l’Enfant chéri de la Victoire” atau the Dear Child of Victory. Napoleon menyebutnya sebagai “the greatest name of my military empire”.
Susilo rilis verbal attack sebagai active defence. Menghindari multi-front war. KSP Muldoko kasi warning; Jangan tekan. Netizen beri advice ke Susilo: Jangan bangunkan the sleeping tiger. Tampaknya KSP Muldoko punya kartu truf Susilo.
Susilo nge-gaz. Pasca Mayor Agus & his cats of war ternyata tumpul. Ga bisa fight. Gerakan KLB membesar di daerah. Susilo maksa diksi “kudeta”. Publik cerdas. Semua orang tau; yang ada hanya KLB. KSP Muldoko coolly assessed the situation.
Tetep nyantai & ngopi. Dia belum menentukan type “Kleinkrieg” apa yang akan diambil: Tradisional or irregular. Anehnya Susilo sudah ngos-ngosan.
KSP Muldoko’s calmness adalah tanda preliminary victory. Dia punya equanimity stoic in nature. Staying calm under Susilo’s fire of attacks. The calm warrior is always ready. KSP Muldoko mirip General Ulysses S. Grant di soal ketenangan. “It was not the calmness of unconcern, but of confidence,” kata Captain James Bull.
Ilmu perang Jenderal tak terjangkau kaliber mayor. Susilo blunder angkat Mayor Agus sebagai Ketua Partai. Hanya berdasarkan bloodline. Dia ngga paham beda Leadership Legalitas & Legitimasi. Mayor Agus masuk kategori “leadership legalitas”. Modalnya borrowed support base dari papi. Legitimasi dipertanyakan. Ngga mengakar.
Akhirnya, history catat banyak Raja kalah digempur Jenderal. Rodrigo “El Cid” Diaz de Vivar mengembangkan creative battle strategies mengalahkan raja-raja Moorish dan Pasukan Christians. Strategic outcomes ditentukan diplomatic, economic, financial dan akses to elements of governmental power yang menjadi obyektif kader partai politik.
Susilo is in danger apabila KSP Muldoko mengadopsi “Hugh Dowding System” yaitu radar, raid plotting dan radio control of fighters. Paling mematikan adalah element of surprise dan Achtung Panzer!
THE END