Penyanyi Hanin Dhiya Berhijab, tapi Bukan Itu Penyebab Kolaborasi dengan Grup Gambus Sabyan

Penyanyi Hanin Dhiya di Instagram @hanindhiya. Foto: internet

Grup musik gambus Sabyan dan penyanyi Hanin Dhiya berkolaborasi dalam lagu original Fatimah Azzahra. Penyanyi muda Hanin mengaku keluar dari zona nyaman dengan lagu religi ini. Untuk pertama kalinya Hanin menyanyikan lagu bertema religi.

semarak.co– Dia mengaku cukup merasa kesulitan karena tidak terbiasa melantukan lagu yang penuh dengan doa apalagi Fatimah Azzahra merupakan tokoh penting dalam Islam.

Bacaan Lainnya

“Aku kebiasaan menyanyikan lagu-lagu aku sebelumnya yang galau. Sekarang aku harus menyesuaikan cara bernyanyinya, aku juga harus menyesuaikan arahan kak Ayus (sebutan Ahmad Fairus, keybordis Sabyan),” kata Hanin dalam peluncuran virtual lagu Fatimah Azzahra, Senin (24/8/2020).

Pelantun Benar Cinta itu juga butuh waktu untuk mendalami dan memahami Fatimah Azzahra. Sebab dia takut jika pesan yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut tidak tercapai.

“Untuk mendalami lagunya juga, aku ambil dari sudut pandang org ketiga dan gimana cara aku menyampaikan lagu ini dengan baik. Aku enggak nyangka juga hasilnya bisa sebagus itu,” ujar jebolan The Rising Star.

Hanin juga mengatakan kolaborasinya bersama Sabyan bukan lantaran dirinya sudah mengenakan hijab. Dia mengaku akan tetap menyanyikan genre pop seperti sebelumnya.

“Ini jadi satu pengalaman aku aja untuk bawain lagu yang beda dari biasanya. Sejak berhijab juga bukan berarti aku mengubah genre, aku akan tetap dengan genre aku sebelumnya, bawain lagu yang galau-galau,” kata dia.

Lagu Fatimah Azzahra merupakan sebagian kisah dari anak Nabi Muhammad SAW di mana saat itu perjuangan sang rasul dalam menyiarkan agama Islam dibawa olehnya.

Ahmad Fairus sebagai keyboardis dan juga pencipta lagu mengatakan bahwa Fatimah Azzahra terinspirasi dari lagu Aisha. Dulu pria yang akrab disapa Ayus ini berkeinginan bisa menciptakan sebuah lagu yang berkisah tentang tokoh Islam.

“Saat saya dengar lagu itu dan cover, kita terpikir bikin lagu sendiri yang mengisahkan tokoh-tokoh Islam akhirnya pilih Fatimah duluan saja,” kata Ayus dalam peluncuran lagu Fatimah Azzahra secara virtual.

Dalam proses pembuatan lagu, hal tersulit adalah memahami sejarah dari kisah Fatimah. Sebab, Ayus tidak ingin asal dalam menulis lirik. “Kesulitan banyak, kayak pemilihan materi, tapi juga nyari orang yang paham sejarahnya,” ujarnya

Akhirnya, lanjut dia, gurunya membedah kitab.  “Mana yang bisa saya masukin ke lagu. Lagu ini bukan tentang satu kisah, ini ada empat kisah dijadiin satu lagu,” ujar Ayus.

Setelah lagu selesai, nama Hanin Dhiya muncul sebagai kolaborator. Menurut Ayus, karakter vokal Hanin sangat pas untuk membawakan lagu Fatimah bersama Nissa.

“Banyak yang berpikir gara-gara Hanin berhijab kita jadi ngajak Hanin, bukan karena itu. Kita milih Hanin enggak tahu kalau dia baru mulai berhijab. Karakter suaranya pas aja sama Hanin,” kata Ayus.

Sementara itu, Hanin mengatakan ini pengalaman pertamanya membawakan lagu religi. Awalnya dia merasa khawatir, takut tidak bisa mengikuti kemampuan Nissa dan musik yang Sabyan bawakan.

“Waktu pertama diajak kolaborasi aku excited, tapi bisa enggak ya. Aku udah lama dengerin Sabyan dan cover juga, cuma pas dikasih lagu Fatimah ini langsung oke, ini bakal jadi pengalaman baru, ini religi dan beda dari aku sebelumnya. Ini buat aku belajar dan keluar dari zona nyaman,” ujar Hanin.

Sabyan dan Hanin sama-sama berharap agar lagu Fatimah Azzahra bisa diterima oleh masyarakat dan dapat lebih mengenal tokoh-tokoh Islam.

Anggota grup musik gambus Nissa Sabyan mengaku banyak belajar dari Hanin Dhiya, mulai dari cara bernyanyi hingga saat membuat video blog atau vlog. Nissa mengatakan sudah mengenal nama Hanin melalui kanal YouTube. Dia mengaku cukup sering menonton Hanin saat membawakan ulang lagu-lagu milik orang lain.

“Aku belajar banyak dari vlog-nya, Hanin bawainnya bisa tenang dan suaranya lembut banget. Hanin itu pas recording aja bisa sambil duduk, kalau aku harus berdiri karena aku napasnya pendek,” ujar Nissa dalam peluncuran daring Fatimah Azzahra.

Tak hanya itu, Nissa juga kagum dengan penghayatan Hanin saat bernyanyi. Menurutnya, Hanin mampu memahami lagu yang dibawakan dengan sangat dalam. “Penghayatannya benar-benar luar biasa,” kata Nissa.

Sementara itu, Nissa sempat mengalami kesulitan saat melakukan rekaman Fatimah Azzahra, selain karena kondisi tubuhnya yang tidak fit, dia juga harus keluar dari zona nyaman dengan menyanyikan lagu bergenre pop.

Selama ini, Nissa biasa membawakan lagu bertema religi dengan musik gambus dan menggunakan bahasa Arab. Sedangkan Fatimah Azzahra murni bernuansa pop. “Waktu take suara aku kotor jadi aku pulihin dulu, aku disuruh pulang sampai suaranya pulih. Aku benar-benar harus menyesuaikan karakter Hanin tapi aku suka banget lagunya, pas buat aku,” ujar gadis bernama asli Khoirunisa itu. (net/pos/smr)

Grup musik gambus Sabyan dan penyanyi Hanin Dhiya berkolaborasi dalam lagu original Fatimah Azzahra. Penyanyi muda Hanin mengaku keluar dari zona nyaman dengan lagu religi ini. Untuk pertama kalinya Hanin menyanyikan lagu bertema religi.

Dia mengaku cukup merasa kesulitan karena tidak terbiasa melantukan lagu yang penuh dengan doa apalagi Fatimah Azzahra merupakan tokoh penting dalam Islam.

“Aku kebiasaan menyanyikan lagu-lagu aku sebelumnya yang galau. Sekarang aku harus menyesuaikan cara bernyanyinya, aku juga harus menyesuaikan arahan kak Ayus (sebutan Ahmad Fairus, keybordis Sabyan),” kata Hanin dalam peluncuran virtual lagu Fatimah Azzahra, Senin (24/8/2020).

Pelantun Benar Cinta itu juga butuh waktu untuk mendalami dan memahami Fatimah Azzahra. Sebab dia takut jika pesan yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut tidak tercapai.

“Untuk mendalami lagunya juga, aku ambil dari sudut pandang org ketiga dan gimana cara aku menyampaikan lagu ini dengan baik. Aku enggak nyangka juga hasilnya bisa sebagus itu,” ujar jebolan The Rising Star.

Hanin juga mengatakan kolaborasinya bersama Sabyan bukan lantaran dirinya sudah mengenakan hijab. Dia mengaku akan tetap menyanyikan genre pop seperti sebelumnya.

“Ini jadi satu pengalaman aku aja untuk bawain lagu yang beda dari biasanya. Sejak berhijab juga bukan berarti aku mengubah genre, aku akan tetap dengan genre aku sebelumnya, bawain lagu yang galau-galau,” kata dia.

Lagu Fatimah Azzahra merupakan sebagian kisah dari anak Nabi Muhammad SAW di mana saat itu perjuangan sang rasul dalam menyiarkan agama Islam dibawa olehnya.

Ahmad Fairus sebagai keyboardis dan juga pencipta lagu mengatakan bahwa Fatimah Azzahra terinspirasi dari lagu Aisha. Dulu pria yang akrab disapa Ayus ini berkeinginan bisa menciptakan sebuah lagu yang berkisah tentang tokoh Islam.

“Saat saya dengar lagu itu dan cover, kita terpikir bikin lagu sendiri yang mengisahkan tokoh-tokoh Islam akhirnya pilih Fatimah duluan saja,” kata Ayus dalam peluncuran lagu Fatimah Azzahra secara virtual.

Dalam proses pembuatan lagu, hal tersulit adalah memahami sejarah dari kisah Fatimah. Sebab, Ayus tidak ingin asal dalam menulis lirik. “Kesulitan banyak, kayak pemilihan materi, tapi juga nyari orang yang paham sejarahnya,” ujarnya

Akhirnya, lanjut dia, gurunya membedah kitab.  “Mana yang bisa saya masukin ke lagu. Lagu ini bukan tentang satu kisah, ini ada empat kisah dijadiin satu lagu,” ujar Ayus.

Setelah lagu selesai, nama Hanin Dhiya muncul sebagai kolaborator. Menurut Ayus, karakter vokal Hanin sangat pas untuk membawakan lagu Fatimah bersama Nissa.

“Banyak yang berpikir gara-gara Hanin berhijab kita jadi ngajak Hanin, bukan karena itu. Kita milih Hanin enggak tahu kalau dia baru mulai berhijab. Karakter suaranya pas aja sama Hanin,” kata Ayus.

Sementara itu, Hanin mengatakan ini pengalaman pertamanya membawakan lagu religi. Awalnya dia merasa khawatir, takut tidak bisa mengikuti kemampuan Nissa dan musik yang Sabyan bawakan.

“Waktu pertama diajak kolaborasi aku excited, tapi bisa enggak ya. Aku udah lama dengerin Sabyan dan cover juga, cuma pas dikasih lagu Fatimah ini langsung oke, ini bakal jadi pengalaman baru, ini religi dan beda dari aku sebelumnya. Ini buat aku belajar dan keluar dari zona nyaman,” ujar Hanin.

Sabyan dan Hanin sama-sama berharap agar lagu Fatimah Azzahra bisa diterima oleh masyarakat dan dapat lebih mengenal tokoh-tokoh Islam.

Anggota grup musik gambus Nissa Sabyan mengaku banyak belajar dari Hanin Dhiya, mulai dari cara bernyanyi hingga saat membuat video blog atau vlog. Nissa mengatakan sudah mengenal nama Hanin melalui kanal YouTube. Dia mengaku cukup sering menonton Hanin saat membawakan ulang lagu-lagu milik orang lain.

“Aku belajar banyak dari vlog-nya, Hanin bawainnya bisa tenang dan suaranya lembut banget. Hanin itu pas recording aja bisa sambil duduk, kalau aku harus berdiri karena aku napasnya pendek,” ujar Nissa dalam peluncuran daring Fatimah Azzahra.

Tak hanya itu, Nissa juga kagum dengan penghayatan Hanin saat bernyanyi. Menurutnya, Hanin mampu memahami lagu yang dibawakan dengan sangat dalam. “Penghayatannya benar-benar luar biasa,” kata Nissa.

Sementara itu, Nissa sempat mengalami kesulitan saat melakukan rekaman Fatimah Azzahra, selain karena kondisi tubuhnya yang tidak fit, dia juga harus keluar dari zona nyaman dengan menyanyikan lagu bergenre pop.

Selama ini, Nissa biasa membawakan lagu bertema religi dengan musik gambus dan menggunakan bahasa Arab. Sedangkan Fatimah Azzahra murni bernuansa pop. “Waktu take suara aku kotor jadi aku pulihin dulu, aku disuruh pulang sampai suaranya pulih. Aku benar-benar harus menyesuaikan karakter Hanin tapi aku suka banget lagunya, pas buat aku,” ujar gadis bernama asli Khoirunisa itu. (net/pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *