Penyaluran Dana UMKM 3 Bank Syariah Milik Himbara yang Digabung Jadi BSI Akan Capai 23% dari Total Pembiayaan

Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara pada Rabu (16/12/2020). (kiri ke kanan) Direktur Wholesales Banking PT Bank Syariah Mandiri, Kusman Yandi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah Hery Gunardi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BRIsyariah Ngatari, Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo. Foto: humas Mandiri Syariah/BNI Syariah

Semangat dan komitmen tiga bank syariah milik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) atau bank BUMN, yaitu Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRIsyariah yang bersatu menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) akan terus mendukung UMKM seperti yang sudah dilakukan selama ini.

semarak.co-Persentase penyaluran bagi UMKM dari tiga bank syariah yang akan merger ini diproyeksikan akan mencapai 23 persen pada Desember 2021 dari total pembiayaan.

Bacaan Lainnya

Direktur utama (Dirut) BRI Syariah Ngatari mengatakan, dalam Rancangan Penggabungan yang sudah dipublikasikan, komitmen dukungan Bank Hasil Penggabungan kepada UMKM telah jelas tercantum.

Bank Hasil Penggabungan, kata Ngatari, akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM. Di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia.

Ngatari yang juga Anggota Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN menambahkan, keseriusan dan komitmen BSI tercermin dari struktur pengurus dengan adanya Direksi yang khusus membawahi retail banking dan UMKM. Di antara 10 orang jajaran Direksi yang akan memperkuat bank syariah terbesar di Tanah Air.

“Bank Syariah Indonesia telah merumuskan strategi khusus untuk mendukung UMKM Indonesia yang berfokus pada pertumbuhan yang sehat di sektor UKM dan Mitkro dengan memanfaatkan teknologi digital demi mewujudkan mandat Pemerintah Indonesia dalam memajukan UMKM Indonesia,” ujar Ngatari.

Proyeksi persentase penyaluran pembiayaan untuk UMKM dari tiga bank syariah yang akan bergabung hingga akhir Desember tahun depan, lanjutnya, akan sebesar 23%. Selain itu, BSI siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Muhammadiyah, NU, dan organisasi kemasyarakatan lain untuk memajukan pelaku UMKM di Tanah Air.

“Dukungan bagi UMKM tidak akan kendor, karena merekalah tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Ngatari dirilis Humas Mandiri Syariah melalui WAGroup GRouP MeDia BSM, Kamis (17/12/2020).

“BSI akan menjadi bagian ekosistem dan sinergi pemberdayaan pelaku usaha UMKM, mulai dari fase pemberdayaan hingga penyaluran KUR Syariah. Untuk menjangkau pelaku UMKM hingga pelosok, kami akan bekerjasama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan di seluruh Indonesia agar mencapai proyeksi dana disalurkan untuk UMKM mencapai Rp53,83 triliun,” tuturnya.

Hingga September lalu, nilai total pembiayaan UMKM yang dimiliki ketiga bank syariah Himbara mencapai Rp36,36 triliun. Jumlah itu terdiri dari pembiayaan UMKM milik PT Bank BRISyariah sebesar Rp18,7 triliun, PT Bank Syariah Mandiri Rp11,67 triliun, dan PT Bank BNI Syariah Rp5,99 triliun.

Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy mengatakan UMKM merupakan kelompok nasabah terbesar yang dilayani perusahaan. Karena itu, porsi penyaluran pembiayaan dari BRI Syariah bagi UMKM sudah mencapai 46 persen dari total portofolio pembiayaan BRIsyariah.

Untuk penyalurakan KUR sendiri, per 27 November 2020, BRI Syariah telah menyalurkan Rp4,457 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap 116.756 nasabah, atau hampir 100 persen dari plafon tahun ini.

Posisi kuat BRI Syariah sebagai bank syariah mitra UMKM, kata Fidri, akan menjadi fondasi bagi Bank Syariah Indonesia untuk terus memberi dan meningkatkan layanan terjangkau bagi pelaku usaha nantinya.

“Kami akan terus membantu dan hadir untuk pelaku UMKM, karena merekalah para pahlawan ekonomi Indonesia yang harus selalu didukung dan dikembangkan. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan Bank Syariah Indonesia akan meninggalkan UMKM,” ujarnya.

Insya Allah, harap Fidri, akses pembiayaan serta layanan terjangkau terus kami berikan untuk mereka, baik sebelum merger efektif berlaku maupun pasca penggabungan resmi berjalan nanti.

Di tempat terpisah juga, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan, selama ini perusahaan telah banyak menjalin kerjasama untuk membantu para pelaku usaha kecil dan mikro.

Hal ini dipastikan akan tetap berlanjut nantinya, kata Iwan, saat BNI Syariah resmi bergabung dengan BRI Syariah dan BSM. “BNI Syariah telah resmi ditunjuk pemerintah sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat,” ujar Iwan Abdi.

Selama ini, sambung Iwan, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk pembiayaan investasi bagi pedagang agar mampu memiliki tempat usaha. Selain itu ada juga kerjasama dengan Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Simpul Energi Pesantren guna pemanfaatan produk dan jasa layanan serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan mereka.

Sementara SEVP Individual & SME Banking Bank Syariah Mandiri Wawan Setiawan berkata hingga September lalu tren kenaikan persentasi pembiayaan UMKM yang disalurkan BSM terus meningkat.

Hingga akhir September, penyaluran pembiayaan BSM bagi UMKM mencapai 14 persen dari total plafon. “Peningkatan ini pasti akan terus berlanjut di masa depan, saat BSM sudah bertransformasi bersama dua bank syariah lain menjadi Bank Syariah Indonesia,” ujar Wawan pula.

Selama ini, lanjut Wawan, pihaknya telah memiliki sistem terkini untuk membantu bisnis UMKM. “Salah satunya menghadirkan layanan Mandiri Syariah Net agar pelaku UMKM bisa bertransaksi secara cepat dan mudah sesuai perkembangan zaman,” ujar Wawan. (smr-13)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *