PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menjual 184.807 tiket KA Jarak Jauh untuk keberangkatan 27 Oktober sampai dengan 1 November 2020. KAI menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti pengecekan surat bebas COVID-19. wajib memakai masker, dalam kondisi sehat, dan suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celsius.
semarak.co-Vice Presiden (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, jumlah tersebut naik 49% dibanding pekan sebelumnya atau 20 sampai 25 Oktober 2020, yaitu sebanyak 124.374 pelanggan.
Tiket yang terjual sudah mencapai 78% dari 236.763 tempat duduk yang KAI sediakan. Adapun jumlah yang KAI sediakan hanya 70% dari kapasitas maksimal. Hal itu dalam rangka menciptakan physical distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pelanggan, kata dia, KAI terus menambah perjalanan KA. Saat ini, untuk periode 27 Oktober sampai 1 November, KAI mengoperasikan rata-rata 88 KA Jarak Jauh per hari.
Ini naik 18% dibanding pekan sebelumnya. KAI memprediksi jumlah pelanggan pada musim liburan akan terus bertambah seiring masih berlangsungnya musim libur kali ini.
“Diperkirakan puncak arus balik akan terjadi Minggu (1/11/2020). Dimana tiket sudah terjual sebanyak 35 ribu tiket atau 72 persen dari tempat duduk yang KAI sediakan,” ujar Joni pada wartawan di Jakarta, Jumat (30/10/2020).
Di bagian lain Joni menyebut, PT KAI telah menyalurkan bantuan kepada 2.438 UMKM Mitra Binaan KAI yang tersebar di berbagai wilayah hingga September 2020. UMKM tersebut meliputi 7 sektor yaitu sektor Industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa.
“Pada 2020 ini, KAI memprogramkan dana yang tersalurkan adalah Rp9,4 miliar, naik 8 persen dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp8,7 miliar,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Selain memberikan pembiayaan modal usaha, KAI juga melakukan pembinaan dan pelatihan oleh pakar di bidang masing-masing. Pelatihan tersebut meliputi proses produksi, pengemasan produk, pemasaran, dan sebagainya.
“Di masa pandemi COVID-19, KAI melibatkan UMKM mitra binaan dengan memesan masker dan baju APD cover all dari mitra binaan yang berasal dari Bandung dan Yogyakarta,” jelas Joni.
Masker dan APD cover all tersebut selanjutnya diserahkan ke pihak terkait untuk didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang membutuhkan. Di sektor makanan, seluruh mitra binaan KAI didorong untuk menjual secara online hasil produksinya untuk menyesuaikan dengan kondisi pada masa pandemi Covid-19.
“Harapannya UMKM yang KAI bina semakin yang berkembang usahanya. Dengan berputarnya roda ekonomi di sektor UMKM, dapat mendukung pemulihan peroknomian nasional,” pungkasnya. (net/smr)