Pakar Telematika Roy Suryo menduga aksi sejumlah orang yang mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) Reborn dan mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 didalangi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
semarak.co-Suryo pun mengunggah bukti yang memperkuat dugannya bahwa aksi FPI Reborn dukung Anies Baswedan didalangi PDIP, yaitu foto yang memperlihat mobil bak terbuka membawa peralatan di aksi FPI Reborn memiliki nomor polisi (Nopol) sama dengan bak terbuka saat kader DPC PDIP melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta Utara pada Jumat, 26 Juni 2020.
“Satu kata saja: TERKONANG … Ha-ha-ha, JOROK Rekayasanya,” tulis Roy Suryo di akun twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2 dikutip SeputarTangsel.Com, pada Selasa, 7 Juni 2022 dilansir seputartangsel.com – 7 Juni 2022, 17:54 WIB.
Menurut Roy Suryo, rekayasa yang diduga dilakukan oleh PDIP itu tidak profesional. Meski demikian, belum ada konfirmasi dari pihak terkait mengenai informasi ini. Sebelumnya, sejumlah orang yang mengaku sebagai massa FPI Reborn mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Aksi FPI Reborn untuk Anies itu dilakukan di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 6 Mei 2022 dan menghebohkan media sosial. Beberapa pegiat media sosial seperti Eko Kuntadhi dan Mohamad Guntur Romli juga diketahui membagikan foto-foto aksi FPI Reborn itu.
Meski demikian, aksi dukungan untuk Anies Baswedan itu telah dibantah oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI, Muhammad Alattas. Menurutnya, ada gerakan intelijen yang menggerakkan masa tidak dikenal yang mengatasnamakan FPI untuk mendukung Anies Baswedan.
Diberitakan, Senin 6 Juni 2022 sekelompok massa melakukan aksi dan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 di Patung Kuda Jakarta. Massa yang melakukan aksi terdiri dari laki-laki dan perempuan menggunakan pakaian serba putih. Selain itu, mereka juga membawa bendera bertuliskan FPI.
Beberapa orang kemudian menyebut kelompok yang melakukan aksi dan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2021 adalah FPI Reborn. Namun, beberapa jam kemudian Dewan Pengurus Pusat (DPP) Front Persaudaraan Islam (FPI) membantah. Mereka menyebut, tidak pernah mengundang dan menggerakkan aksi apapun, Senin 6 Juni 2022.
“Bahwa Front Persaudaraan Islam dari tingkat Pusat sampai Ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apapun pada Senin 6 Juni 2022, sehingga bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam maka dapat dipastrikan adalah aksi FIKTIF dan PALSU,” bunyi keterangan resmi yang diterima SeputarTangsel.Com, Senin 6 Juni 2022.
Pada penjelasan yang ditandatangani Ketua Umum FPI, Muhammad Alattas dan Sekretaris Umum Abu Bakar Alattas ditegaskan, organisasi massa (ormas) tersebut belum membuat pernyataan tentang Capres 2024. “Bila ada yang membawa-bawa nama Front Persaudaraan ISlam untuk dukung mendukung calon tertentu dapat dipastikan adalah pernyataan FIKTIF dan PALSU,” jelas DPP FPI.
Dalam keterangan selanjutnya, FPI melihat adanya operasi ‘intelejen hitam’ untuk mendiskreditkan elemen umat Islam. “Bahwa Front Persaudaraan Islam melihata adanya operasi INTELEJEN HITAM dengan metode FLASE FLAG yang didesain untuk memainkan kembali narasi Islamofobia dengan mendiskreditkan elemen Islam,” tambah SPP FPI.
Pada akhir keterangannya, FPI meminta aparat penegak hukum hukum untuk menindak semua yang terlibat dalam aksi FIKTIF dan PALSU yang mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. “Front Persaudaraan Islam meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut dan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aksi FIKTIF dan PALSU tersebut,” tegas DPP FPI. (net/spt/smr)
sumber: seputartangsel.com di WAGroup Kahmi Nasional (postRabu8/6/2022/muminchairul)
