Pengamat Sebut tak Ada Untungnya Capres Anies Datang ke Reuni 212, Habib Rizieq Shihab: Datang sebagai Pribadi Muslim

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) di rumah HRS, kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022). Foto: internet

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengungkap dua syarat jika tokoh politik ingin mengikuti acara Reuni 212. Hal itu berawal saat Habib Rizieq mengatakan sebelum memutuskan untuk datang ke acara Reuni 212 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2022).

semarak.co-HRS dibantu para pengacara dan penanggung jawab acara Yusuf Martak memastikan bahwa acara tersebut aman. Habib Rizieq menjelaskan hal itu dilakukan karena statusnya yang saat ini masih bebas bersyarat. Oleh karena itu, ia perlu memastikan bahwa acara Reuni 212 tidak bermuatan poilitik.

Bacaan Lainnya

“Jadi kalau bentuknya demo, jangan ngundang-ngundang saya Tapi kalau bentuknya ibadah. Murni ibadah. Saya pertimbangkan,” kata HRS dalam ceramahnya dilansir msn.com dari tribunjakarta.com, Jumat malam (2/12/2022).

Bahkan, HRS mengaku sempat bertanya kembali kepada Yusuf Martak apakah acara Reuni 212 mendapatkan izin dari kepolisian setempat. “Berizin. Ada,” kata Rizieq menirukan ucapan Yusuf Martak.

“Beliau bilang enggak ada orasi politik. Ceramahnya ceramah keagamaan,” tutur Habib Rizieq. Kemudian, kata Rizieq, tokoh-tokoh politik atas nama partai tidak boleh datang ke acara Reuni 212. Adapun katanya, tokoh tersebut boleh saja datang jika kedatangannya itu sebagai pribadi muslim dan Alumni 212.

“Tapi kalau dia datang sebagai pribadi muslim, sebagai pribadi yang pernah ikut 212. Silahkan. Terbuka. Makanya hari ini saya lihat di sini ada beberapa anggota DPR. Ada pak Fery. Ada Hidayat Nur Wahid. Beliau ini Alumni 212. Ikut hadir di 212. Dan kita bangga karena beliau salah satu pimpinan MPR,” puji HRS.

Tahun ini, Reuni 212 dihadiri oleh sejumlah tokoh juga. Diantaranya Titiek Soeharto, hingga Bahar bin Smith. Adalah Titiek Soeharto yang pertama kali hadir dalam Reuni 212 sekitar pukul 02.30 WIB. Mengenakan busana serba putih, putri kedua Presiden ke-2 RI Soeharto itu mengaku senang bisa mengikuti acara Reuni 212.

“Ya Alhamdulillah bisa ikut Reuni 212 lagi,” ujar Titiek Soeharto, dikutip dari WartaKota. Pemilik nama Siti Hediati Hariyadi itu mengatakan Reuni 212 kali ini merupakan nostalgia saat dirinya mengikuti reuni 212 tahun 2016. Selain Titiek Soeharto dan Rizieq Shihab, ada pula Habib Bahar bin Smith yang ikut hadir.

Habib Bahar bin Smith datang sekira pukul 06.55 WIB. Menggunakan pakaian serba putih, kedatangan Habib Bahar bin Smith di Masjid At-Tin TMII dikawal oleh sejumlah orang. Mereka memberikan isyarat untuk tetap tenang dengan menempelkan satu jari di depan bibir.

Selain Habib Rizieq, Habib Bahar, Titiek Soeharo, terdapat pula tokoh-tokoh agama lainnya yang turut hadir. Diantaranya Buya Qurtubi, Yusuf Martak, KH Abdul Qohar, Buya Yahya, Abah Raud, Habib Hanif, Slamet Ma’arif, KH Nonop, KH Maksum, Habib Mahdi, hingga KH Munawar Aseli.

Soal Anies Baswedan Datang

Saat acara Reuni 212 digelar, muncul pertanyaan apakah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan datang? Mengingat Anies Baswedan adalah satu diantara tokoh yang dekat dengan sejumlah sosok yang ada di Reuni 212. Belum diketahui secara persis apakah calon presiden yang diusung Partai Nasdem itu akan menghadiri Reuni 212.

Namun yang pasti, pihak panitia Reuni 212 tidak mengundang Anies Baswedan. Penanggung Jawab Reuni 212, Yusuf Martak menjelaskan pihaknya hanya mengundang tokoh agama dan ulama. “Anies Baswedan enggak kami undang, Anies Baswedan kan enggak mungkin baca doa, jadi enggak kami undang,” ujar Yusuf, Kamis (1/12/2022).

Dia pun menyebutkan bahwa panitia tidak mengundang tokoh yang berkaitan dengan politik, termasuk Anies yang diketahui beberapa kali menghadiri Reuni 212. “Karena kami enggak mengundang orang-orang yang (ada) kaitannya dengan politik,” ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, Reuni 212 kali ini mengusung tema “Munajat Akbar dan Indonesia Bershalawat untuk Keselamatan NKRI” dan akan fokus pada kegiatan doa bersama serta bermunajat. Atas dasar itu, panitia penyelenggara tidak ingin Reuni Aksi 212 justru dianggap ataupun dijadikan ajang berpolitik oleh para politisi.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua II Panitia Reuni 212, Verry Koestanto. Verry mengatakan, acara hanya diisi doa, munajat, penggalangan dana untuk korban gempa Cianjur, dan tausiyah. “Jadi memang untuk reuni tahun ini kita memang tidak ada kaitan dengan politik. Kami ingin berdoa dan munajat kepada Allah SWT,” kata Verry, dikutip dari TribunJakarta.com.

Pihak panitia juga sudah mengundang sejumlah tokoh ulama dan kiai nasional untuk memberikan tausiyah kepada para jemaah, namun sosoknya tidak dipublikasikan. Jika ada tokoh politik hadir di acara Reuni 212 nanti, panitia memastikan tidak akan memberi panggung untuk menyampaikan orasi di hadapan jemaah.

“Walaupun mungkin ada tokoh politik hadir silakan, tapi tidak ada panggung karena mereka hadir sebagai umat Islam. Kalau ada umat selain Islam hadir, silakan! Pada Reuni 212 di tahun-tahun sebelumnya juga ada warga dari berbagai agama yang hadir mengikuti kegiatan sehingga pihaknya tidak membatasi peserta,” terang dia.

Namun karena Reuni 212 tahun ini diadakan TMII, pihak panitia menyediakan tempat khusus bagi warga dari agama lain yang hendak mengikuti kegiatan di bagian luar masjid. “Tempat khusus. Tidak di dalam masjid tentunya, karena kita saling menghargai dan menghormati,” tuturnya.

Di bagian lain, tidak diundangnya capres Anies Baswedan dalam Reuni 212 yang berlokasi di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, jadi sorotan publik. Anies Baswedan sendiri sengaja oleh paitia Reuni 212 tidak diundang karena akan berkaitan dengan politik, yang di mana akan bersangkutan dengan Pilpres 2024.

Bahkan, Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga juga menyoroti hal tersebut. Jamiluddin menilai, pengaitan kedua isu tersebut tidak ada landasannya bahkan tidak ada kepentingan antara Reuni PA 212 dengan karir politik Anies Baswedan.

“Tudingan itu memang tidak beralasan karena tanpa didukung fakta yang akurat. Upaya mengaitkan Reuni 212 dengan kepntingan Anies untuk Pilpres 2024 tampaknya hanya didasarkan asumsi belaka,” kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (2/12/2021) dilansir msn.com dari tribunnewsbogor.com.

Terlebih kata dia, peserta Reuni PA 212 juga bukan pihak yang dapat mengusung seseorang menjadi capres atau cawapres, melainkan hanya sebatas kelompok masyarakat yang tergabung dalam wadah organisasi keagamaan. “Karena itu, tidak ada untungnya bagi Anies untuk mendompleng dalam Reuni 212,” bebernya.

Tak hanya itu, kata Akademisi dari Universitas Esa Unggul tersebut, dalam Reuni 212 yang digelar kemarin tidak ada pembahasan isu pilpres, termasuk soal capres dan cawapres. Bahkan nama Anies terkait Pilpres juga tidak muncul dalam Reuni tersebut.

“Jadi, memang tidak ada cukup bukti untuk menyatakan Reuni 212 kental dengan kepentingan pencapresan Anies. Atas hal itu, kalau beberapa pihak yang mengaitkan isu itu, merupakan pihak selama ini memang teridentifikasi berseberangan dengan Anies.

“Kelompok tersebut memang selalu mengaitkan Anies dalam konotasi negatif bila ada kelompok Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang melakukan aksi di Jakarta,” tukasnya. (net/tbn/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *