Tudingan mobilisasi massa mencuat karena setiap acara yang hadir dalam acara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selalu membludak. Namun di sisi elektabilitas pasangan AMIN ini selalu rendah di berbagai lembaga survei.
semarak.co-Cawapres Cak Imin menegaskan, pasangan AMIN maupun panitia tidak pernah menyediakan akomodasi untuk memobilisasi massa. Ia menjamin seluruh massa hadir secara organik atas inisiatif sendiri. Dipastikan semua acara-acara yang pihak AMIN adakan tidak pernah sediakan akomodasi.
“Kalau massa yang dimobilisasi pasti akan bisa di cek ada bus-bus yang parker di sekitaran tempat acara, ada angkutan-angkutan yang disiapkan panitia,” kata Cak Imin saat ditemui di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat usai menghadiri pelantikan pengurus besar Anak Muda Indonesia, Kamis (2/11/2023) seperti dilansir kumparan.com.
Menyikapi hasil survei, Wakil Ketua DPR RI ini menganggap hanya sebatas masukan saja untuk memotivasi kerja tim. Sehingga hal itu bisa membuat lebih terpacu untuk melakukan berbagai upaya yang masif dalam meyakinkan masyarakat untuk mau memilih pasangan AMIN.
Jadi tidak menjadi pertimbangan apapun selain motivasi karena bagi kita survei hanyalah cara pandang saja. “Hasil survei yang sebenar-benarnya bisa dipercaya hanya saat pengambilan suara 14 Februari 2024,” imbuh Cak Imin yang juga Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Tentu survei yang rendah menurut para surveyor kita anggap sebagai masukan penting. Kita anggap sebagai bagian dari masukan dan motivasi. Karena bagi kita, survei hanyalah cara pandang saja. Apalagi, dua kubu yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD merupakan lawan yang berat.
“Iwak teri campur kemangi, musuhnya ngeri-ngeri, bro! Kita anggap sebagai bagian dari motivasi, justru pada teman-teman relawan dan kader partai, ini dijadikan cambuk ayo kita yakinkan masyarakat,” tuturnya.
Imin menuturkan bahwa timnya dari Koalisi Perubahan bakal lebih bekerja keras dan melakukan pendekatan-pendekatan yang terukur untuk bisa memenangkan Pilpres 2024. Dia meyakini bahwa AMIN bakal menjadi capres-cawapres pilihan rakyat. “Yang penting nanti 14 Februari yang dilakukan melalui sensus pilihan rakyat, kita harus menang dengan cara kerja keras kita, pendekatan kita,” ujarnya.
Di bagian lain Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali (Denny JA) membeberkan potret kenapa capres yang banyak dikerubuti massa tapi hasil survei rendah. Menurut dia, psikologi politik kerumunan seperti itu pernah terjadi pada calon presiden lain di masa lalu dan di sejumlah negara lainnya.
“Perlu kita katakan. Ini sebenarnya tak hanya terjadi pada calon presiden Anies Baswedan. Tapi juga terjadi pada beberapa capres lainnya di masa lalu. Setiap pilpres, hingga pilpres yang pertama kali di 2004, gejala serupa berulang terjadi: Ramai sekali yang merespon di alam terbuka, tapi survei elektabilitasnya kecil saja,” kata Denny JA dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).
Dia meyakini psikologi politik kerumunan akan terjadi karena LSI sudah hadir sejak pemilu presiden langsung yang pertama, yakni tahun 2004. Bahkan kejanggalan itu, tak hanya terjadi di Indonesia. Psikologi politik kerumunan pun terjadi di negara demokrasi lainnya.
“Ada jarak antara mereka yang berkumpul dengan hasil survei elektabilitas sang capres. Bagaimaan kita menjelaskan hadirnya gap ini? Kita perlu masuk ke dalam psikologi politik kerumunan. Mereka yang hadir dalam kerumunan satu event calon presiden itu memiliki empat komponen,” ujar Denny JA dilansir caritau.com Kamis, 02 Nov 2023 15.45 WIB.
Dijelaskan Denny, “Kelompok pertama adalah mereka yang memang pendukung asli, pemilih tulen sang capres. Mereka datang secara sukarela, berpartisipasi untuk melihat dan mendukung calon presidennya. Lalu komponen kedua adalah kelompok hore-hore.”
Ini sejenis orang-orang yang memang senang berkumpul dengan capres mana pun, sejauh ada nasi bungkus. Ketiga adalah kelompok yang digerakkan oleh EO (Event Organizer). “Hal yang biasa dalam berbagai event, calon presiden ketika datang ke satu daerah, diurus oleh seorang bahkan beberapa EO,” ungkapnya.
Denny menegaskan, EO itu menjadi panitia profesional yang ditugaskan menghadirkan massa dengan target jumlah tertentu. EO ini yang memobilisasi orang-orang untuk datang. Yang kemudian hadir, pastilah bukan pendukung asli capres yang bersangkutan.
“Mereka hadir hanya karena digerakkan oleh EO itu. Kadang EO yang sama digunakan oleh capres yang berbeda. Sang EO pun kadang memobilisasi kerumunan yang sama, orang yang sama, untuk capres yang berbeda,” tuturnya.
Keempat, lanjut Denny JA yang jauh lebih banyak lagi, orang yang hadir karena daya tarik Door Prize. Dalan event itu sengaja dihalo-halokan, didengung-dengungkan, akan diundi door price. Terkadang, ucapnya, hadiah yang diundi begitu mencengangkan, begitu menggiurkan.
“Misalnya pemenang undian adalah sebuah mobil. Atau akan dibagikan beberapa tiket gratis untuk umroh. Silahkan saja dicek jika melihat begitu banyak kerumunan yang berkumpul menyambut capres. Coba amati di sana apakah ada pembagian door price? Sekali lagi, ini hal yang biasa yang terjadi di semua pertarungan pemilu presiden. Dan ini dialami banyak capres,” imbuhnya.
Di bagian lain Denny JA sempat merespons somasi yang dilayangkan Partai NasDem Sumatera utara (Sumut) karena survei yang menyatakan elektabilitas Anies Baswedan hanya 5% di Sumut. Denny JA menyebut Partai NasDem lebai. Denny berharap hasil survei dibantah dengan hasil survei lainnya.
Ia menilai tak seharusnya hasil penelitian dilawan dengan proses hukum. “Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri, sebagai, ucapan anak gaul sekarang, ‘lebay banget sih elu ini,’,” kata Denny melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023)
Denny mengaku sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini. Dia berkata pihak yang disebut unggul akan memuji survei. Sebaliknya, pihak yang sedang tertinggal akan menuduh survei diatur kepentingan politik tingkat tinggi. Dia menyarankan semua pihak menghadapi Pilpres 2024 dengan santai.
Menurut Denny, semua pihak bisa mengecek kredibilitas survei dari tiga hal. Pertama, rekam jejak lembaga survei. Dia berkata LSI Denny JA adalah lembaga survei tertua di Indonesia. Kedua, kredibilitas lembaga survei yang bisa dilihat dari pencapaian.
Dia menyebut LSI Denny JA sudah menorehkan prestasi dengan berbagai penghargaan internasional. “Tips ketiga, survei juga harus dilihat dalam kerangka waktu. Survei itu hanyalah potret ketika saat survei itu dilakukan. Waktu yang berbeda dapat pula menghasilkan survei yang berbeda,” ujarnya dilansir cnnindonesia.com, Kamis, 12 Okt 2023 12:49 WIB.
Dia mencontohkan dengan survei Pilkada DKI Jakarta 2017 yang digelar LSI Denny JA. Pada Januari 2017, LSI Denny JA menyebut Anies-Sandi berada di urutan ketiga. Tiga bulan setelahnya, survei LSI Denny JA memotret peluang kemenangan Anies-Sandi.
“Mengapa LSI Denny JA di pilkada 2017, mengumumkan posisi Anies yang berbeda antara bulan Januari ke April? Itu karena elektabilitas Anies sendiri memang berubah di lapangan. Survei yang kredibel mampu memotret perubahan itu,” ujar Denny.
Sebelumnya, Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumut mensomasi LSI Denny JA atas survei terbaru mereka. Pada survei itu, LSI Denny JA menyebut elektabilitas Anies di Sumatera Utara cuma 5%. Ganjar Pranowo punya elektabilitas 65% dan Prabowo 30%.
Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST menilai 20 dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara adalah basis pendukung Anies. Survei internal NasDem juga mengungkap hasil berbeda dari survei LSI Denny JA.
“Kami meminta dengan tegas kepada LSI Denny JA untuk menyampaikan bagaimana penerapan dan metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut,” kata Iskandar di Auditorium DPW NasDem Sumut, Senin (9/10/2023).
Terbaru diberitakan, meski selalu berada di urutan ketiga dalam berbagai survei, simpatisan, relawan serta kader partai pengusung capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar atau Pasangan AMIN optimistis bisa memenangi kontestasi pada pesta demokrasi, Pemilu 2024.
Tidak terkecuali di Magetan, Jawa Timur. Politisi DPD Partai NasDem Soemarsono menilai rilis hasil survei patut dipertanyakan. “Cara kerja dari lembaga survei layak dipertanyakan. Memang ada juga lembaga survei yang kredibel dan profesional,” kata Soemarsono kepada KBA News, Kamis, 2 November 2023 dilansir kbanews.com/2 November 2023 11:18 PM.
Sebab, fakta di lapangan masyarakat, simpatisan, relawan serta kader parpol pengusung justru berbondong-bondong menginginkan perubahan bersama pasangan AMIN. Mulai dari Makassar, Bandung, Malang, Sidoarjo, Jember, Aceh, dan Padang, masyarakat antusias terhadap pasangan AMIN.
Contohnya, dari kuisioner yang dilempar ke masyarakat bisa saja hanya 50%. Sedang yang 50% lain disimpan dan diisi oleh calon tertentu. “Saya paham dengan yang namanya survei atau penelitian,” ucap politisi yang dulu jadi anggota DPRD Magetan dari PAN itu,” ujar Soemarsono yang maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Magetan dan Panekan.
Karena itu, Soemarsono sepakat lembaga survei secara terbuka memberi tahu pada masyarakat siapa pendananya. “Atau ada lembaga khusus yang mengawasi institusi yang menggelar survei,” kata dia. (net/kba/cnn/ctc/kum/smr)