Pendeta Imanuel Ebenheizer Lubis membantah tuduhan Anies Baswedan radikal dan intoleran apalagi tanpa bukti. Pendeta Imanuel memastikan hal itu hoakx saat menjadi pembicara webinar bertajuk Peran Strategis Pemuda dalam Kontestasi Pemilu 2024 di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
semarak.co-Pendeta Imanuel mengatakan pernyataan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, melalui program yang disebut Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI), Anies telah memberikan bantuan dana hibah kepada seluruh umat beragama yang ada di Jakarta. Dia menyebut program ini hanya ada saat Anies memimpin Ibu Kota.
“Saya sebagai orang Kristen, sebagai Pendeta, saya mau katakan di era-era gubernur sebelumnya tidak ada bantuan kepada gereja-gereja. Nah, di era ini Pak Anies telah memberikan bantuan kepada setiap gereja. Bahkan bukan hanya gereja, pura, wihara, masjid semua diberikan,” ujar Pendeta Imanuel dilansir kbanews.com, 28 Oktober 2022 10:57 PM.
Dilanjutkan Pendeta Imanuel, “Mari kita buka telinga, buka pikiran, bahwa semua berita-berita tentang Pak Anies yang mengatakan beliau radikal intoleran, itu semua saya pastikan hoax. Saya sebagai orang Kristen, sebagai Pendeta, saya mau katakan di era-era gubernur sebelumnya tidak ada bantuan kepada gereja-gereja.”
Pada 2023, cakupan program BOTI akan jauh lebih luas manfaatnya karena para tokoh agama di Jakarta akan mendapatkan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. “Nah, di era ini Pak Anies telah memberikan bantuan kepada setiap gereja. Bahkan bukan hanya gereja, pura, wihara, masjid semua diberikan,” puji Pendeta.
Dia juga menegaskan, dalam kepemimpinannya di Jakarta, mantan Rektor Universitas Paramadina itu sudah membuktikan bahwa dia tak seperti yang dituduhkan selama ini. Menurutnya, Anies adalah sosok yang menjunjung toleransi antar-umat beragama. “Memang kenyataannya Pak Anies begini kita denger berita Pak Anies radikal intoleran, tapi Jakarta kenyataannya aman,” terangnya.
Dengan segala pencapaian Anies memimpin Jakarta selama lima tahun terakhir, dia menilai, Anies akan mampu memimpin Indonesia di 2024 mendatang. “Kalau beliau sudah bisa memimpin Jakarta, pasti beliau bisa memimpin tingkat nasional, Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diberitakan KBA News sebelumnya, program BOTI berjalan sejak tahun 2019. BOTI merupakan program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Untuk menjamin transparansi, pemberian bantuan ini dilakukan secara transfer langsung ke penerima.
Besaran dana hibah BOTI untuk tempat ibadah besar seperti masjid, gereja, pura, dan vihara sejumlah Rp2 juta per bulan. Sementara, untuk tempat ibadah sedang seperti mushalla sebesar Rp1 juta per bulan.
Selain itu, ada dana insentif untuk pengurus/penjaga tempat-tempat ibadah, seperti marbot, imam masjid/mushola, pengurus gereja, vihara, dan pura sebesar Rp500 ribu per bulan. Dana hibah BOTI dan insentif ini diberikan selama 12 bulan.
Pada 2019, anggaran hibah BOTI mencapai Rp87,552 miliar, diberikan kepada 3.148 masjid dan 1.000 mushalla. Untuk lembaga keagamaan selain DMI pada 2019 masih dalam proses memenuhi persyaratan. Pada 2020, karena adanya pandemi Covid-19 besaran dana hibah mengalami rasionalisasi.
Tempat ibadah seperti masjid, gereja, vihara, pura, kuil, dan mandil mendapatkan Rp1 juta per bulan. Sementara mushalla dari Rp1 juta menjadi Rp500 ribu per bulan. Usulan BOTI tahun 2020 yang semula Rp134,808 miliar menjadi Rp67,404 miliar.
BOTI tahun 2020 diberikan kepada 3.200 masjid, 2.000 mushalla, 1.379 gereja, 19 vihara, serta 19 pura, kuil, dan mandil. Sementara pada 2021, dana hibah BOTI ditetapkan sebesar Rp140,520 miliar untuk 3.200 masjid, 2.000 mushalla, 1.379 gereja, 263 vihara serta 19 pura, kuil, dan mandil.
Jumlah tempat ibadah yang diberikan tersebut masih sama seperti 2020. Namun, besaran dana hibah kembali seperti semula, yakni Rp2 juta per bulan untuk tempat ibadah seperti masjid dan mushalla Rp1 juta per bulan.
Di bagian lain diberitakan, berangkat dari keberhasilan Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta mendorong sedikitnya 150 warga Samarinda, Kalimantan Timur, mendeklarasikan dukungan kepadanya sebagai calon presiden.
Warga kota berjuluk Kota Tepian ini mendukung Anies jadi Presiden RI karena berharap kesuksesannya memajukan Ibu Kota juga bisa dilakukan secara nasional sehingga mereka turut merasakan. Deklarasi dukungan tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian simpul relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Samarinda di Hotel Grand Sawit, Samarinda, Minggu, 30 Oktober 2022.
“Alasan kami memilih Anies Rasyid Baswedan karena Anies terbukti mampu mengubah Kota Jakarta menjadi lebih baik, bersih, indah, rapi,” jelas Ketua DPD ANIES Samarinda, H. Gianur Edawar dalam keterangannya dilansir kbanews.com, 30 Oktober 2022 8:40 PM.
Salah satu keberhasilan Anies, dia menjelaskan, adalah merevitalisasi sarana dan prasarana transportasi. Dengan membangun sistem transportasi yang terintegrasi, Jakarta setara dengan kota-kota besar di dunia bahkan bisa mengalahkan beberapa di antaranya dalam bidang tersebut.
Di samping itu pula, Anies mempunyai banyak prestasi lainnya yang tidak bisa dibantah karena berbasis fakta dan data yang jelas. Bukan hanya slogan apalagi pencitraan belaka. “Jadi, tidak ada keraguan jika Anies yang merupakan figur harapan Indonesia ke depan diusung banyak pihak dalam Pilpres 2024,” sambungnya.
Karena itu dia menegaskan dukungan untuk Anies ini murni dari masyarakat. Warga berharap adanya pemimpin yang memberi perubahan untuk Indonesia lebih baik ke depannya. “Aliansi ini sangat beragam dari berbagai kalangan, baik suku dan profesi. Sehingga anggotanya sangat plural dan mengedepankan semangat persaudaraan,” ujarnya.
Ditambahkan Edawar, “Saat ini kami pun sudah membentuk relawan ANIES di beberapa kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda. Tidak hanya itu, komunitas-komunitas lain yang ada di masyarakat yang memiliki visi sama yang dengan ANIES juga turut bergabung.”
Mulai dari kalangan profesional, rinci dia, anak muda, komunitas UMKM, hingga perkumpulan ibu-ibu di Samarinda. “Semua komunitas kita harapkan bisa bergabung dalam relawan ANIES,” tandasnya.
Di bagian lain, langkah cerdas diambil Jaringan Nasional Relawan Anies Baswedan (JARNAS ABW) Jawa Tengah dalam menyikapi perkembangan politik nasional. Mereka menggelar Sekolah Politik Angkatan VII selama dua hari yaitu Sabtu hingga Minggu, 29-30 Oktober 2022 di Wisma Gaya, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Sekolah politik ini kami gagas sebagai upaya mendidik para relawan Anies Baswedan untuk bisa menyikapi demokrasi secara lebih dewasa, lebih santun, lebih baik, dan lebih positif,” kata Ketua Panitia Sekolah Politik Angkatan VII, Widiarto dihubungi KBA News, Minggu 30 Oktober 2022.
Selain mendidik para relawan terkait demokrasi, Widiarto mengatakan bahwa dalam sekolah politik ini mereka tegas menolak segala stigma yang ditujukan kepada Anies Baswedan terutama tudingan intoleransi yang kerap dan sampai sekarang masih saja dilontarkan sejumlah pihak. “Kan terbukti lima tahun memimpin Jakarta, tidak seperti itu, tapi toh oleh pihak lain masih digembar-gemborkan isu itu,” ujar dia.
Untuk itu, para relawan dilatih dan diberikan wawasan-wawasan yang membuat mereka semakin dewasa, semakin positif, dan semakin bersemangat mendukung Anies Baswedan untuk bisa berlaga pada Pilpres 2024 dan memenangkannya.
“Juga untuk membantu negara ini salah satunya dengan menemukan dan membantu calon pemimpin yang nantinya memimpin Indonesia, yang kita tahu track record-nya, bibit bebet bobotnya, sejak masa mudanya beliau sebagai seseorang yang sangat berpengalaman. Lima tahun memimpin Jakarta, prestasi Anies sangat luar biasa dan signifikan terjadi perubahan-perubahan yang baik,” tutur Widiarto.
Bahkan, levelnya level dunia. “ecara pribadi saya ingin Indonesia dipimpin oleh seseorang yang seperti saya sebutkan tadi. Demikian pula para relawan yang berada di sini memiliki satu semangat untuk terus berkonsolidasi agar jalan Pak Anies semakin lapang,” katanya. (net/kba/smr)