Penalti Singapura vs Indonesia, Seolah Diam-diam Wasit Bayar Kesalahan saat Pimpin Laga Leg II PIala AFF

Kegemilangan kiper Nadeo membuat kapten Timnas Indonesia Asnawi (seragam merah putih) bereaksi cepat. Dia meledek Faris di depan wajah sang eksekutor. Foto: internet

Pemain belakang Tim nasional (Timnas) Indonesia Rachmat Irianto terlihat jelas telah melakukan pelanggaran terhadap winger Singapura Amy Recha di menit 40. Ini jelas harusnya menjadi tendangan penalti. Jika saja penalti itu diberikan, Timnas Singapura pun menilai jalannya pertandingan bakal berubah.

semarak.co-Seperti diketahui, saat itu Rachmat Irianto memang terlihat lengah dan terlambat menutup pergerakan Amy Recha yang datang dari belakang. Benar, bola memang tertahan di paha Rachmat Irianto, namun kaki gelandang Persebaya Surabaya itu mengait kaki Amy Recha sehingga membuat Amy Recha tersungkur di kotak penalti.

Bacaan Lainnya

Seolah wasit ingin membayar kesalahannya. Ini terjadi saat pemain gelandang serang timnas Indonesia Pratama Arhan yang baru saja mampu mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-87, malah melakukan pelanggaran di kotak terlarang pada menit 90+1. Sehingga wasit pun memberi hadiah penalti pada timnas Singapura.

Kritik pun datang dari media Vietnam, 24h. Aksi Pratama Arhan pada menit ke-35 jadi sorotan utama bahkan aksi ini jadi judul artikel diberi judul Kengerian Piala AFF: Bintang Indonesia menendang wajah pemain Singapura.

Arhan memang terlibat duel dengan Song Ui-young pada menit 90+1. Keduanya berebut bola atas. Arhan kemudian mengangkat kaki mengarah ke bagian muka Song Ui-young. Namun dari gambar reply stasiun televisi RCTI yang menyiarkan secara berulang dan berbagai sudut itu menunjukkan kaki Arhan mengenai bola.

Namun wasit asal Oman seolah-olah ingin membayar kesalahan saat mengambil keputusan pada pelanggaran yang dilakukan Irianto, ia lantas memutuskan memberi hadiah penalti pada Singapura. Pelatih Timnas Indonesia Shin Te-young bersama official pun mencak-mencak memprotes dengan menyebut itu bukan pelanggaran tapi mengenai bola.

Karena memang terlihat bola jadi menjauh. Cuma sayang posisi Song Ui-young membungkuk sehingga seperti kelihatannya mengenai wajahnya dan keputusan wasit tak bisa ditolak. Namun Arhan masih dianggap cukup beruntung pada momen itu. Sebab, dia hanya mendapat kartu kuning saja dari wasit. Tidak sampai mendapat kartu merah.

“Arhan mengangkat kakinya yang tinggi dan menendang wajah Song Ui Young, menyebabkan gelandang kelahiran Korea itu terbaring kesakitan di lapangan dan mendapat perhatian medis,” ulas 24h seperti dikutip bola.com/23 Des 2021, 16:15 WIB.

Aksi Pratama Arhan kepada Song Ui-young lantas membuat laman 24h mengungkit luka lama pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Saat itu, Vietnam menang 4-0 atas Indonesia. Tapi, ada satu tekel Arhan yang terus dikenang. “Arhan adalah nama yang sudah tidak asing lagi bagi para penggemar sepak bola Vietnam,” tulis 24h.

“Ingat pada pertandingan antara Vietnam dan Indonesia di babak kualifikasi kedua Piala Dunia 2022, Arhan melakukan tendangan dengan kaki Nguyen Tuan Anh. Kala itu, Tuan Anh aktif melompat untuk menghindari pukulan untuk menghindari cedera serius,” ulas 24h.

Setelah beruntung Arhan hanya mendapat kartu kuning, beruntungnya lagi penalti itu pun akhirnya gagal. Seperti diketahui, Faris Ramli yang maju sebagai algojo untuk berhadapan dengan Nadeo Argawinata di bawah mistar timnas Indonesia. Nadeo melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis penalti kesisi kiri gawang.

Buntut dari kesuksesannya itu, sang eksekutor mendapat ejekan hingga skuad Garuda berhasil tembus ke final. Skuad Garuda unggul lebih dulu melalui Ezra Walian (11’) di Stadion Nasional, Singapura, Sabtu (25/12/2021). The Lions, julukan Timnas Singapura asuhan Tatsuma Toshida berhasil menyamakan lewat sepakan Song Ui-young pada menit ke-45+4.

Singapura bermain dengan sembilan pemain setelah Safiwan Baharudin dan Irfan Fandi diusir wasit. Meski demikian The Lions justru berbalik unggul melalui tendangan bebas Shahdan Sulaiman (74’). Unggul jumlah pemain membuat Timnas Indonesia menggempur pertahanan Singapura.

Mengetahui situasi kurang beruntung bagi dirinya dan skuad Garuda, Nadeo tetap tenang. Kiper berusia 24 tahun itu tak melakukan protes pada wasit. Dia hanya menepi ke tiang gawang untuk meneguk air dari botol lalu mengambil posisi.

Faris yang sudah meletakkan bola mengambil ancang-ancang. Bola disepak ke arah kanan. Secara bersamaan, Nadeo bergerak ke kiri dari arahnya dan tangannya menepis bola sehingga gawangnya tak jadi kebobolan pada menit 90 saat skor 2-2, sehingga tak berubah.

Kegemilangan Nadeo membuat Asnawi bereaksi cepat. Dia meledek Faris di depan wajah sang eksekutor. Skuad Garuda juga kemudian langsung unggul cepat semenit babak tambahan dimulai berkat gol bunuh diri pemain Singapura, Shawal Anwar. Egy Maulana Vikri kemudian mengunci kemenangan Timnas Indonesia dengan mencetak gol pada menit 105+2.

Kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura membuat pasukan Shin Tae-yong melenggang ke partai final Piala AFF 2020. Pencapaian itu menjadi yang keenam kalinya, setelah sebelumnya tampil pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Mengutip bola.okezone.com/Minggu 26 Desember 2021 13:21 WIB/ Media asal Singapura, Mothership, melihat ada empat keputusan kontroversial yang dikeluarkan wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al-Hatmi, di laga Timnas Indonesia vs Singapura pada leg II semifinal Piala AFF 2020, Sabtu 25 Desember 2021 malam WIB.

Serangkaian keputusan kontroversial ini yang disebut mereka menjadi biang keladi kekalahan 2-4 Singapura dari Timnas Indonesia di laga tersebut. Lantas, apa saja keputusan kontroversial yang dimaksud? Berikut 4 keputusan kontroversial wasit Timnas Indonesia vs Singapura versi media Singapura:

4. Kartu Merah Safuwan Baharudin
Kartu kuning kedua yang didapatkan Safuwan Baharudin karena menyikut Rizky Ridho di pengujung babak pertama, dinilai Mothership merupakan hal yang wajar, Namun, tidak dengan kartu kuning pertama yang diterima Safuwan pada menit 36.

Dalam pandangan mereka, tekel yang dilakukan Safuwan kepada Witan Sulaeman masuk kategori bersih. Karena itu, tak selayaknya Safuwan mendapatkan kartu kuning di menit 36.

3. Rachmat Irianto Langgar Amy Recha
Dalam pandangan Mothership, Rachmat Irianto telah melakukan pelanggaran terhadap winger Singapura, Amy Recha, di menit 40. Jika saja penalti itu diberikan, mereka menilai jalannya pertandingan bakal berubah.

Saat itu, Rachmat Irianto memang terlihat lengah dan terlambat menutup pergerakan Amy Recha yang datang dari belakang. Benar, bola memang tertahan di paha Rachmat Irianto, namun kaki gelandang Persebaya Surabaya itu membuat Amy Recha tersungkur di kotak penalti.

2. Kartu Merah Irfan Fandi ADVERTISING Mothership tak memungkiri Irfan Fandi membuat pelanggaran kepada winger Timnas Indonesia, Irfan Jaya. Saat itu, tangan kiri bek 23 tahun tersebut terlihat menarik bahu Irfan Jaya.

Namun, dalam pandangan Mothership terlalu berlebihan jika kartu merah langsung diberikan kepada Irfan Fandi pada menit 67. Kartu kuning lebih layak diberikan, mengingat saat itu masih ada Harris Harun yang bisa saja menghentikan langkah Irfan Jaya.

1. Gol Pratama Arhan Offside
Timnas Indonesia mencetak gol penyama kedudukan pada menit 87 via aksi Pratama Arhan. Hanya saja, Mothership melihat Pratama Arhan berdiri dalam posisi offside ketika Witan Sulaeman melepaskan tembakan yang kemudian ditepis kiper Singapura, Hassan Sunny. Bola pantul itulah yang kemudian dikonversikan Pratama Arhan menjadi gol.

Skor 2-2 membuat laga berlanjut ke babak tambahan 2×15 menit. Di fase ini, Timnas Indonesia berhasil mencetak dua gol tambahan. Dalam laga ini, Timnas Indonesia menang 4-2 atas Singapura dan berhak lolos ke final Piala AFF 2020 karena unggul agregat 5-3.

Dalam laga ini, gol-gol Timnas Indonesia diciptakan Ezra Walian pada menit ke-11, Pratama Arhan (87’), Shawal Anuar (OG 91’) dan Egy Maulana Vikri (105+2’). Sementara itu, dua gol Singapura diciptakan Song Ui-young di pengujung babak pertama dan Shahdan Sulaiman (74’).

Sekarang, Timnas Indonesia sedang menunggu lawan mereka di partai puncak Piala AFF 2020 yang dilangsungkan 29 Desember 2021 dan 1 Januari 2022. (net/okc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *