Inisiator Gerakan Kami Oposisi Mardani Ali Sera minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan evaluasi kebijakan New Normal atau normal baru. Hal ini lantaran Mardani melihat pelaksanaan di lapangan tidak terkendali pelanggaran sanksi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mengatasi wabah virus corona.
semarak.co– Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS ini mengatakan, malah semakin mengkhawatirkan buah dari kebijakan pelonggaran pengaturan penjagaan jarak atau new normal itu sehingga melahirkan klaster penyebaran baru virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
“Saya mendesak segera di evaluasi kebijakan New Normal. Saya kok melihat malah implementasi di lapangan pengaturan tidak berjalan sehingga melunjak terus penyebaran Covid-19,” kata Mardani, di Jakarta, Rabu (15/7/2020) seperti dikutip media online parahyangan.com.
Kita baru di fase gelombang pertama, nilai Mardani, tapi sudah muncul klaster baru, perumahan, sekolah pendidikan asrama, pasar, dan lainnya. Sementara jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah di kisaran 1.600an terus hingga hari ini.
Ketua DPP PKS itu minta selain evaluasi kebijakan, ia juga minta pembuatan kebijakan berdasarkan lebih mengedepankan berbasis ilmiah dan hasil riset, “Menjadikan data dan temuan dari ilmuan seharusnya di pilih oleh presiden, kalau perlu ketua gugus tugasnya di ganti akademisi virologi dan epidemiologi,” kata Mardani.
Selain itu ia juga minta pemerintah mengedepankan datakrasi dalam penanganan penyebaran lebih jauh Covid-19, “Pemanfaatan Datakrasi untuk memantau penyebaran Covid-19 sehingga sudah diterapkan oleh pemerintah, sehingga bisa lebih efektif dan menghindari penambahan lebih besar di tempat lain,” pungkasnya. (net/smr)
sumber: parahyangan-post.com di WA Group Jurnalis Kemenag (post Kamis 16/7/2020)