Pegiat zakat dari 37 negara akan menghadiri Konferensi Internasional ke-10 World Zakat Forum (WZF). Hajatan akbar ini akan diselenggarakan secara daring mulai hari ini, Sabtu-Minggu (4-5) Desember 2021.
semarak.co-Sekretaris Jenderal WZF Zainulbahar Noor menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 dan proses pemulihan, tak dapat dipungkiri bahwa sektor keuangan sosial Islam, seperti zakat dan wakaf, memiliki kontribusi yang signifikan dalam membantu pengambil kebijakan.
“Ini untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui berbagai program darurat serta program pemberdayaan yang efektif bagi masyarakat,” ujar Zainulbahar dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (3/12/2021) seperti dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Jumat malam (3/12/2021).
WZF sebagai wadah lembaga zakat dan wakaf global di lebih dari 40 negara, terang Zainulbahar, memiliki peran yang sangat strategis dalam menggerakkan lembaga keuangan sosial Islam untuk mempercepat program zakat dan wakaf dalam menyikapi pemulihan ekonomi global.
Oleh karena itu, imbuh dia, WZF ke-10 hadir untuk memperkuat koordinasi program zakat dan wakaf yang akan dilaksanakan untuk mendukung fase pemulihan pada tahun berikutnya. “Tahun ini kami akan fokus membahas sinergi zakat dan wakaf dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” tuturnya.
Tantangannya adalah, kata dia, bagaimana membuat inovasi pada program zakat dan wakaf untuk pemulihan ekonomi serta bagaimana integrasi zakat dan wakaf dalam pengentasan kemiskinan, juga peningkatan kesejahteraan sosial. Konferensi WZF ini juga menandai kolaborasi pemerintah bersama gerakan zakat global untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi Covid-19.
“Kami berharap konferensi WZF 2021, dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk penguatan peran zakat dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Negara-negara anggota WZF ini tentu dapat berkontribusi menekan angka kemiskinan akibat pandemi, dengan memaksimalkan peran zakat,” ujar Zainul.
Dia menuturkan, konferensi juga akan membahas rencana pembantukan bank zakat dan wakaf serta Zakat dan Waqf University. Selama WZF berlangsung, lebih dari 20 pembicara menyampaikan paparan mengenai peran zakat dan wakaf dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Antara lain Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof. M. Nuh, Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono, Deputi Sekjen WZF Elnur Salihovic dari Bosnia-Herzegovina, Deputi Sekjen WZF Muhammad Lawal Maidoki dari Nigeria, Deputi Sekjen WZF yang juga CEO SANZAF Yasmina Francke, dan M. Ayub Miah dari Bangladesh.
WZF International Conference 2021, merupakan ajang pertemuan para pegiat zakat dunia untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pengelolaan zakat global guna mencapai tujuan menyejahterakan masyarakat dunia.
Kegiatan ini didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pos Indonesia, CIMB Niaga Syariah, Bank BJB Syariah, Paragon Technology and Innovation (Wardah), Unilever. Selain itu, juga ada lembaga zakat seperti PPZ Malaysia, LZS dan Rumah Zakat. (smr)