Pegadaian Gandeng Muslimat NU Bidik Inklusi Keuangan di Segmen Perempuan

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Harianto Widodo dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa bertukar cinderamata usai tanda tangan. Foto: Humas Pegadaian

PT Pegadaian semakin kokoh sebagai pemimpin pasar di industri gadai, khususnya untuk segmen perempuan. Menyusul penandatanganan kerja sama menggandeng Muslimat NU di rumah Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur  (Jatim) Jalan Pasuruan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, porsi untuk profil laki-laki hanyalah 37% dari total nasabah Pegadaian berjumlah sekitar 12,1 juta nasabah.

“Muslimat NU adalah salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang anggotanya mencapai 32 juta orang. Sementara nasabah Pegadaian selama ini didominasi perempuan, yaitu hampir separuh dari jumlah nasabah konvensional sebanyak 67 persen,” ujar Harianto dalam rilis Humas Pegadaian.

Kerja sama dengan Muslimat NU ini, nilai Harianto, sangat strategis karena pihaknya melihat usia nasabah Pegadaian kini lebih didominasi perempuan yang sekitar 63% dari total 12,1 juta nasabah Pegadaian hingga akhir Juni 2019.

“Dan laki-laki hanya 37 persen. Selain itu dapat membantu pemberdayaan ekonomi bagi anggota Muslimat NU dan program inklusi keuangan melalui pemanfaatan produk-produk Pegadaian,” ujar Harianto usai tanda tangan bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.

Pegadaian mendapatkan kesempatan untuk memperluas kanal distribusi melalui kemitraan dengan Muslimat NU. “Melalui kemitraan ini, kami juga berharap dapat meningkatkan literasi keuangan terutama di segmen Ibu-ibu yang dimiliki oleh Muslimat NU,” imbuhnya.

Dalam kerja sama ini, lanjut dia, Pegadaian bertanggung jawab terhadap ketersediaan personel, materi, dan sarana penunjang yang diperlukan dalam pelaksanaan program literasi dan edukasi kepada para anggota Muslimat NU tentang produk-produk perseroan.

“Khususnya produk Pegadaian Amanah, Arrum Mikro, Arrum Haji, Arrum Haji Tabungan Emas, dan Tabungan Emas,” ujarnya.

Hingga saat ini, Muslimat NU memiliki 32 juta orang, yang berasal dari jamaah yang tersebar di 33 pimpinan wilayah (PW), 524 pimpinan cabang (PC), 2.295 pimpinan anak cabang (PAC), dan 26.000 pimpinan ranting (PR).

“Dengan jumlah anggota mencapai 32 juta jiwa di seluruh Indonesia, Muslimat NU akan memiliki peran sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Terlebih, Muslimat NU memiliki anggota ibu-ibu yang bergerak melalui pemberdayaan UMKM,” paparnya.

Hal ini, kata dia, memberikan kesempatan kepada Pegadaian untuk memasarkan produk dan sistem layanannya secara luas. Melalui kerja sama ini kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan. Selain mengoptimalkan setiap potensi ekonomi yang ada dan memberikan kontribusi positif bagi negara.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Pegadaian dengan Muslimat NU tersebut.

Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan memberdayakan anggota Muslimat NU. “Kami sangat mengapresiasi sinergi ini. Melalui kerja sama ini, kami juga berharap dapat membantu menumbuhkan tingkat kesejahteraan di pedesaan,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *