Patuhi Imbauan Pemprov Soal Corona dan Penundaan Liga 1, Persija Liburkan Tim Sepekan

Sejumlah pesepak bola Persija Jakarta melakukan salam siku dengan pesepak bola Bhayangkara FC usai pertandingan. Salam siku dilakukan sebagai pengganti jabat tangan menyusul merebaknya wabah virus Corona atau COVID-19. Foto: internet

Manajemen Persija Jakarta meliburkan tim selama sepekan terkait dihentikannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2-2020 akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Saat ini seluruh anggota tim diimbau untuk beristirahat di rumah, dan tidak melakukan kegiatan area publik jika benar-benar tidak perlu.

semarak.co -Manajer Tim Persija Bambang Pamungkas mengatakan, saat tim memulai kembali aktivitas, maka seluruh pemain dan ofisial akan mengikuti tes untuk mengetahui potensi tubuhnya terinfeksi virus corona.

Bacaan Lainnya

“Persija Jakarta akan meliburkan segala kegiatan yang berkaitan dengan tim selama seminggu ke depan,” kata Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, seperti dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Bepe menambahkan, “Kami akan melakukan sejumlah tes kepada seluruh anggota tim, saat kembali memulai segala aktivitas. Persija juga akan memberlakukan latihan tertutup dimulai saat tim kembali berlatih minggu depan,” kata dia.

Persija Jakarta, kata Bepe, berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memenangi penyebaran virus corona. Bersama Indonesia bisa. Macan Kemayoran, julukan Persija, baru memainkan dua pertandingan di Liga 1 musim 2020.

Setelah bermain imbang 2-2 di markas Bhayangkara FC kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2020), kini Persija menduduki peringkat ketujuh pada klasemen sementara.

Pelatih Persija Jakarta Sergio Farias memuji kiper Bhayangkara FC, Awan Setho, yang tampil gemilang dalam menjaga gawangnya dari kebobolan saat kedua tim berhadapan dalam laga pekan ke-3 Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta.

Awan Setho memang pantas dinobatkan sebagai pahlawan bagi The Guardian karena aksinya beberapa kali berhasil menepis bola-bola yang berpeluang besar menjadi gol. “Kita babak kedua mendominasi pertandingan, tapi kiper luar biasa dari Bhayangkara FC,” ujar Sergio Farias dalam keterangan purnalaga, Sabtu.

Dalam laga itu, Awan Setho mampu melakukan aksi krusial seperti menahan bola mati Marko Simic dan sepakan keras Evan Dimas di babak kedua. Sementara dua gol yang bersarang di gawang Awan Setho berawal dari kesalahan para pemain bertahan Bhayangkara FC yang memberikan ruang para pemain Persija untuk melepaskan sundulan maupun tendangan.

Menurut Farias, aksi Awan Setho lah yang membuat Macan Kemayoran gagal memetik poin penuh di markas Bhayangkara. “Pertandingan bagus, kedua tim coba keluar untuk bisa cari kemenangan. Hari ini saya lihat, kiper Bhayangkara luar biasa membuat kita tidak bisa menang. Itu kenangan saya di pertandingan kali ini,” kata dia.

Dalam laga yang berakhir 2-2 itu, Farias tetap mengapresiasi kerja keras anak-anak asuhnya yang tampil secara spartan untuk membawa pulang poin. Ia pun menganggap permainan Persija terus mengalami peningkatan.

“Tapi kita sudah ada grafik (naik) dari pertandingan terakhir lawan Borneo. Tapi (Otavio) Dutra baru balik (dari cedera) dan mudah-mudahan ke depan lebih baik,” katanya.

Pelatih Persija menganggap gol pertama Bhayangkara FC yang dicetak Renan da Silva berbau Offside saat keduanya bertemu dalam laga pekan ke-3 Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu malam (14/3/2020).

“Permainan bagus kedua tim menampilkan taktik dalam pertandingan. Saya akan lihat pertandingan ulang di rumah tapi sepertinya gol pertama Offside,” ujar Farias dalam keterangan purnalaga di Stadion PTIK, Sabtu (14/3/2020).

Dalam laga yang berakhir 2-2 itu, Farias menganggap Renan da Silva berada di posisi Offside sebelum menerima umpan terobosan Andik Vermansyah. Renan pun berdiri bebas dan berhasil menyarangkan bola untuk membuat Persija tertinggal 1-0.

Meski begitu, Farias mengapresiasi permainan yang ditunjukan kedua tim. Baik Persija maupun Bhayangkara menampilkan permainan yang enak untuk ditonton.

Mengomentari jalannya pertandingan, Farias mengatakan dua gol yang berhasil dicetak anak-anak asuhnya berawal dari perubahan taktik. Memasukan Novri Setiawan menggantikan Mark Klok di awal babak kedua berjalan sesuai rencana.

Awalnya, Evan Dimas dan kawan-kawan kewalahan untuk menghadapi gempuran lini depan Bhayangkara yang dikomandoi Renan da Silva. Namun sejak masuknya Novri pada babak kedua membuat aliran bola ke depan menjadi lebih hidup.

“Babak kedua kita ganti strategi, Novri maju untuk press Bhayangkara. Rico (Simajuntak) tetap kanan Novri sebelah kiri, kita babak kedua mendominasi pertandingan tapi kiper luar biasa dari Bhayangkara, kita bikin 2-1,” kata dia.

Sementara itu, pemain Persija Jakarta Rezaldi Hehannusa mengatakan Bhayangkara sempat membuat lini belakang Macan Kemayoran mesti bekerja keras. Namun perubahan strategi pada babak kedua menjadi kunci memetik satu angka di markas The Guardian.

“Kedua tim bermain sangat bagus, Bhayangkara bagus di babak pertama dan kita kewalahan. Babak kedua berubah stategi dan kita lancar. Permainan terbuka saya suka dengan pertandingan hari ini,” katanya. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *