PT PP, BUMN konstruksi dan investasi telah membentuk tim khusus yang secara periodik akan melaporkan ke direksi untuk memastikan dapat terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
semarak.co-Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad mengatakan, perseroan sudah memastikan pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara akan terlibat dan akan mengikuti sejumlah tender sekalipun untuk nilai proyek sampai saat ini pemerintah masih belum menentukan dengan alasan harus menyesuaikan APBN.
“Kami memiliki kompetensi dan pengalaman dalam membangun berbagai infrastruktur dan gedung dan harapannya cukup besar untuk terlibat di IKN Nusantara,” jawab Arsyad atas pertanyaan dari semarak.co pada acara jumpa wartawan dalam rangkaian Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantor PT PP Pusat, Kawasan TB Simatupang, Jakarta Timur, Selasa sore (5/4/2022).
Tentu saja, lanjut Arsyad, kontraktor pelat merah ini berharap akan memperoleh proyek pembangunan infrastruktur dan gedung di IKN Nusantara dan tim yang telah dibentuk akan terus memantau.
“Dengan adanya rencana Ibu Kota Negara akan membuka peluang PTPP dalam mengembangkan bisnis konstruksi. PTPP juga berfokus pada peningkatan kinerja konstruksi perusahaan dengan menggenggam pasar konstruksi baik dari pemerintah, BUMN dan rekan BUMN sebagai strategi dalam menghadapi tantangan yang ada,” tuturnya.
Arsyad juga mengatakan pihaknya saat ini masih mengandalkan infrastruktur darat dan air yang diperoleh dari sejumlah kementerian dan BUMN dengan nilai proyek yang sedang diproses mencapai Rp15-Rp16 triliun. “Perseroan menilai dengan makin melandainya pandemi COVID-19, berbagai pembangunan proyek infrastruktur darat dan air tahun ini bisa normal lagi,” paparnya.
Di bagian lain perseroan memiliki perolehan kontrak baru konstruksi dari adanya investasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang dimiliki perusahaan. Perolehan tersebut berasal dari pekerjaan proyek infrastruktur maupun pembangunan pabrik di kawasan tersebut.
Melalui investasi di KIT Batang, di tahun 2021 perusahaan memperoleh beberapa kontrak baru dari pengembangan kawasan tersebut. Antara lain proyek pematangan lahan senilai Rp300 miliar, proyek pembangunan jalan kawasan senilai Rp350 miliar, proyek pembangunan IPAL sebesar Rp250 miliar, pembangunan rumah susun pekerja senilai Rp150 miliar, dan pembangunan pabrik milik KCC Glass sebesar Rp900 miliar.
Tidak sampai di situ, tahun ini dan tahun mendatang, perseroan masih memiliki berbagai kesempatan untuk menggarap sejumlah proyek konstruksi lainnya di KIT Batang, seperti pematangan lahan seluas 2.650 ha, pembangunan pengelola dan sarana ibadah, pembangunan pabrik siap pakai, dryport, seaport, jetty, dan pembangunan infrastruktur dan utilitas lainnya.
Beberapa proyek infrastruktur yang juga dikerjakan perseroan antara lain tol Serpong-Balaraja, sejumlah bendungan air bersih, pengelolaan sampah, jalan akses Pelabuhan Patimban, serta sistem penyediaan air minum/SPAM. (smr)