By Moh. Naufal Dunggio *)
semarak.co-Ingat Jokowi jadi presiden karena ulah siapa? Ulah Demokrat kan? Karena gak dukung Prabowo di 2014 dan 2019. Padahal saat itu suara Partai Demokrat (PD) 10%, tapi PD abstain alias abu-abu. Partai model begini bisa di percaya?
Jadi kalau kita mau kerja sama dengannya harus abu-abu juga. Maka dari itu Demokrat jangan sok-sokan merasa dikhianati oleh Anies sampai Anies diteriaki penghianat. Emang elo siaaaapa? Jangan terlalu pedelah dalam berpolitik karena politik itu dinamis.
Gak tahu hari ini kita makan siapa atau dimakan oleh siapa. Itulah namanya politik di era demokrasi ala Indonesia. PD bergabung belakangan langsung tancap gigi grahamnya harus AHY jadi cawapresnya Anies. Emang AHY bisa apa dan udah pernah menjabat apa?
Dia jadi Ketum partai aja bukan melalui mekanisme partai yang benar. Dia jadi karena penunjukkan dari bapaknya. Coba tanya kepada para pendiri PD seperti Mac Sopacua dan Jhoni Alen dkk. Jangan jadi sok bersih dalam perpolitikan karena kelakuan sama semua.
Untung SP punya peciuman kuat dan sudah malang melintang dalam dunia politik jadi beliau langsung gerak cepat agar Anies menghubungi Muhaimin Iskandar dan gayung pun bersambut. Direspon oleh Cak Imin. Ini yang sebenarnya orang Jokowi siapa. NasDem, PKB atau Demokrat.
Bisa aja Demokrat mau batalkan Anies dari dalam cuma udah kedahuluan oleh SP. Putra Aceh koq di lawan. Jadi bingung PD sekarang. Bikinlah koalisi baru atau tawarkan ke koalisi yang lain AHY jadi cawapres. Laku apa gak. Water the test SP ternyata jitu. Bisa mendeteksi sedini mungkin siapa yang akan megagalkan Anies jadi presiden.
Dikwatirkan tinggal sebulan atau diakhir 2023 sekitar bulan Desember Demokrat ngambek minta keluar karena AHY gak dijadikan cawapres dan diambilkan orang lain. Bingungkan NasDem mau cari penggantinya. Jadi jauh-jauh hari begini SP Test Ombak udah benar. Akhirnya katahuan siapa yang gak tulus mendukung Anies.
Kenapa tidak belajar pada PKS. Yah inilah partai penuh pendiririan alias istiqomah. Kalau bicara kader yang handal memimpin negara di PKS seabrek-abreknya. Presiden sekarang yang planga plingo plus ijazah palsu bisa dua priode apalagi PKS.
Ada HNW (Hidayat Nur wahid) mantan ketua MPR dan Walikota, ada AHER (Ahmad Heriawan) mantan Gubernur Jawa Barat dua priode, ada Habib Salim Aljufri mantan Menteri Sosial, dan banyak kader yang lain mantan kepala daerah sebagai Bupati dan Walikota.
Dan ada juga yang masih menjabat sekarang Edy Rachmayadi Gubernur Sumatra Utara mantan Pangkostrad. Ada juga mantan Wakapolri Komjen Adang Dorajatun. Intinya PKS gak kekurangan kader yang berpengalaman memimpin negara, tetapi PKS gak ngotot-ngotot banget kadernya untuk jadi cawapresnya Anies.
Nah Demokrat punya siapa? AHY? dia mantan apa dan punya prestasi apa. Di tentara aja baru pangkat mayor dan di berhentikan bapaknya yang kala itu masih jadi presiden. Jadi gak usah playing victimlah menyebut PD dikhianati baru boleh maki-maki Anies jadi penghianat.
Ingat pemilih Demokrat di Jawa Timur dan Jawa Tengah mereka semua pendukung setia Anies. Bisa jadi para pendukung ini akan meninggalkan Demokrat lebih memilih Anies. Kita buktikan. Terimalah PD karena ini sebagai TULAH disebabkan ulah sendiri.
Gak ada yang menyesali AHY gak jadi cawapres selain pendukungnya sendiri. Diakhir tulisan ini ane cuma bertanya, semasa SBY menjabat dia sudah berbuat apa untuk islam dan umat islam. Yang kalian Demokrat tuduh penghianat itu sudah bangun untuk Islam Musium Rasulullah di Ancol Jakarta Utara.
Nah SBY udah pernah bangun apa, mushollah ke atau masjid ke, dimana…? Mari buka bukaan supaya terang benderang. Cak imin itu punya basis massa, kalau AHY dan SBY apa? Wallahu A’lam …
*) Aktivis dan Ustadz Kampung
Bekasi, 020923
sumber: WAGroup Ajang Diskusi (postSabtu2/9/2023/abahgt)