Belakangan ini viral hasil poling Indonesia Lawyers Club (ILC). ILC merilis hasil polling melalui sistem voting yang dilakukannya di media sosial akun twitter resminya. Dari total 56 ribu akun yang terlibat dalam voting itu, 59% memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 ketimbang Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
semarak.co-Habib Yahya bin Yahya mengatakan, hasil polling ILC itu tidak mengagetkan baginya karena Anies Baswedan sudah membuktikan kesuksesan beliau dalam memimpin DKI Jakarta. Habib Yahya menyebut Anies Baswedan dianggap mampu menjadikan Jakarta lebih aman dan nyaman selama lima tahun memimpin DKI Jakarta.
“Karena Anies sukses memimpin Ibukota Jakarta selama 5 tahun dan sudah terbukti prestasi yang telah dibuat dengan gemilang. Beliau sosok pemimpin yang intelektual, amanah dan memiliki toleransi antar agama serta diterima disemua lapisan masyakat baik dalam negeri dan luar negeri,” kata Habib Yahya, Rabu, (28/12) dilansir iNRiau.com – – Rabu, 28 Desember 2022 | 13:02 WIB.
Diberitakan sebelumnya, ILC merilis hasil polling melalui sistem voting yang dilakukannya di Twitter. Dari total 56 ribu akun yang terlibat dalam voting tersebut, 59% memilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jauh terpuruk di posisi kedua, dengan perolehan 18% suara.
Diketahui juga baru-baru ini terdapat data yang menungkapkan bahwa kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah (Jateng) mencapai 689.710 jiwa sehingga Guberur Jateng Ganjar Pranowo mendapatkan kritikan pedas dari berbagai pihak.
Salah satunya politikus Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Umar Hasibuan (Gus Umar). Kata Gus Umar, Ganjar yang santer diisukan sebagai bakal calon presiden (capres) ini hanya bisa bermain media sosial (medsos). Terbukti berdasarkan data BPS, sebanyak 689.710 jiwa warga Jateng masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem.
“Yang gini mau capres? Kata trimedya (politikus PDIP,red) den Ganjar bisanya cuma medsos doank,” sindir Gus Umar dikutip dari cuitannya di Twitter, Senin (26/12) seperti kemudian dilansir gentapos.com/Desember 27, 2022 dari suara.com.
Diketahui, indikator kemiskinan yang dirilis BPS ialah tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan atau berada di bawah garis kemiskinan. Sementara, kemiskinan ekstrem merupakan orang yang setiap harinya hidup dengan Rp10.793.
Hal ini disampaikan Kabid Pemsosbud Bappeda Jateng Edi Wahyono. Di Jateng, garis kemiskinan, yakni Rp423.264 per kapita per orang per bulannya. Sehingga, setiap warga yang mengeluarkan dana kebutuhan dasar kurang dari angka tersebut, dan itu termasuk miskin.
“Kalau kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah Rp10.739 setiap orang setiap harinya atau Rp322.170 per bulannya, ini menurut perhitungan Bank Dunia,” jelas Edi kepada Kompas.
Ikut menyindir Politisi Partai Demokrat Yan Harahap dengan mengunggah berita dari Kompas bahwa 689.00 warga miskin esktrem di Jateng bertahan dengan uang Rp10.739 setiap hari, dan menyenggol Ganjar Pranowo secara tak langsung.
“Kalau ada yang kenal Gubernurnya, mohon disampaikan. Warganya sampai ‘miskin ekstrem’ begitu,” ujar Yan dikutip NewsWorthy dari Twitter @YanHarahap, Senin (26/12/2022) kemudian dilansir onlineindo.tv/12/27/2022 03:16:00 PM. (net/nta/onl/inr/smr)