Para Pejabat AS Terus Pilih Mundur karena Muak sama Kebijakan Presiden Biden yang Pro Israel

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) merangkul mesra Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu yang menjadai sekutu dalam menyerang sepihak Gaza di Palestina. Foto: tribun

Para pejabat Amerika Serikat (AS) banyak memilih mengundurkan diri karena sudah muak atas kebijakan Presiden AS Joe Biden yang teru-terus pro Israel. Utamanya kebijakan Presiden Biden yang terus memberikan dukungan atas aksi keji Israel di kamp pengungsi Rafah Palestina mendorong para pejabat AS menggelar resign atau pengunduran diri masal.

semarak.co-Terbaru ada Alexander Smith, pejabat pemerintahan yang bekerja sebagai pejabat senior di lembaga bantuan internasional AS, USAID. Dalam laporannya ia menegaskan mengundurkan diri usai mendapatkan perintah untuk menyiapkan makalah palsu tentang kematian anak dan ibu di Palestina.

Bacaan Lainnya

“Saya tidak dapat melakukan pekerjaan saya di lingkungan di mana orang-orang tertentu tidak dapat diakui sebagai manusia seutuhnya. Di Ukraina, kami menyerukan ganti rugi hukum ketika ada orang yang menjadi korban dan menyebutkan nama pelaku kekerasan,” ujar Smith, dikutip Middle East Monitor.

Dilanjutkan Smith, “Namun ketika menyangkut rakyat Palestina, kami menghindari untuk mengatakan apapun tentang hak mereka untuk bernegara, pelanggaran yang mereka derita saat ini, atau negara-negara mana yang telah melanggar hak-hak dasar mereka atas kebebasan, menentukan nasib sendiri, penghidupan, dan air bersih.”

Pengunduran diri ini bukan kali pertama yang terjadi di biro pemerintahan AS, selama beberapa bulan terakhir para pejabat AS kompak menggelar resign massal. Pada awal pekan ini Stacy Gilbert, pejabat senior di Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS mengumumkan resign.

Lantaran Gilbert muak dengan kebijakan dan tindakan Presiden Biden yang cenderung pro-Israel. Bahkan pemerintahan Biden menyimpulkan awal bulan ini Israel tidak menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, berbanding terbalik dengan fakta yang sebenarnya.

Hal senada juga dilakukan Josh Paul, mantan direktur urusan kongres dan publik di Biro Urusan Politik-Militer. Pada Oktober lalu ia secara terbuka menyatakan undur diri usai muak dengan sikap Joe Biden yang terus mendukung Israel.

Kemudian ada ily Greenberg Call. Ia merupakan asisten khusus kepala staf di Kementerian Dalam Negeri AS. Dikutip dari Guardian, Call menuduh Joe Biden menggunakan orang Yahudi untuk membenarkan kebijakan AS dalam konflik tersebut.

Dulu saat bergabung dengan pemerintahan saya yakini memiliki visi yang sama dengan negaranya. Namun, dengan hati nurani saya tidak dapat lagi mewakili pemerintahan ini. Dia menjadikan orang-orang Yahudi sebagai wajah mesin perang Amerika. Dan itu sangat salah,” kecam Call seperti dilansir tribunnews.com, Jumat, 31 Mei 2024 10:44 WIB. (net/tbc/smr)

Pos terkait