OVO Gelontorkan Rp500 Juta Untuk Pengembangan Kampung Tanggap Bencana Baznas

(ki-ka) Kabag Penghimpunan Digital Baznas, Hafiza Elvira Nofitariani, Head of PR OVO, Sinta Setyaningsih, Kadiv Pendistribusian Baznas, Ahmad Fikri dan Kepala BAZNAS Tanggap Bencana, Dian Aditya Mandana Putri. Foto: heryanto

Platform pembayaran digital terdepan di Indonesia OVO menggelontor dana CSR (Corporate Social Responsibility) senilai Rp500 juta kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk pengembangan program Kampung Tanggap Bencana (KTB) di kantor Baznas, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Dalam program KTB Baznas ini, OVO bersama dengan para pengguna berhasil mengumpulkan Rp500 juta yang dimanfaatkan dalam program pencegahan bencana oleh masyarakat di tiga titik Provinsi Banten yang terdampak tsunami Selat Sunda, Desember tahun lalu.

Dengan dibentuknya, KTB di tiga titik ini, kini Baznas memiliki 16 KTB di Indonesia. Antara lain di Provinsi Riau, Sulawesi Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB, hingga Papua.

Program KTB ini sudah dibangun sejak 2016 oleh Baznas di daerah Subang, Jawa Barat. Terakhir di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Desa Ciladeun, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.

Kepala Divisi (Kadiv) Pendistribusian Baznas Ahmad Fikri mengatakan, Kampung Tanggap Bencana ini dibentuk untuk mewujudkan kampung yang memiliki kemampuan mandiri dalam beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana.

“Selain juga memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana. Masyarakat mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana,” ujar Fikri.

KTP dibentuk, lanjut Fikri, untuk mewujudkan masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak, melalui adaptasi.

Kepala Baznas Tanggap Bencana Dian Aditya Mandana Putri mengatakan, apabila terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali.

“Atau paling tidak dapat dengan cepat memulihkan diri secara mandiri,” ujar Dian didampingi Head of PR OVO Sinta Setyaningsih dan Kabag Penghimpunan Digital Baznas Hafiza Elvira Nofitariani.

Pembentukan KTB, lanjut Dian, diperuntukkan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah yang memiliki ancaman yang besar terhadap tsunami. Unsur yang dilibatkan pemerintah desa, Pengurus RT/RW, Organisasi Masyarakat di desa, Forum Penanggulangan Resiko Bencana (PRB), lembaga usaha di desa, tokoh masyarakat dan kelompok rentan.

Tim Baznas tanggap bencana dari Baznas Pusat dan Baznas Provinsi Banten, kata Dian, akan secara aktif mendampingi masyarakat di Kampung Tanggap Bencana hingga dapat mandiri dalam program mitigasi ini.

“Kampung Tanggap Bencana nantinya akan memiliki Kelompok Kerja Tanggap Darurat, kemudian membagi tugas tanggap darurat serta, menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul sementara,” terangnya.

Beberapa Kampung Tanggap Bencana yang telah dibentuk sebelumnya bahkan telah memeiliki tabungan sosial dan melakukan simulasi bencana secara rutin.

Head of PR OVO Sinta Setyaningsih mengatakan, OVO sebagai platform pembayaran digital terdepan di Indonesia sangat peduli akan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama yang berada di daerah rawan bencana.

“Dalam program ini, OVO bersama dengan para pengguna berhasil mengumpulkan Rp 500 juta yang dimanfaatkan dalam program pencegahan bencana oleh masyarakat di Banten,” kata Sinta. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *