Opini : Modus Menang Debat: The Art of Being Right

Rocky Gerung. foto: internet

Opini: blog klarifikasi.id

Schopenhauer (filsuf Jerman) meyakini bahwa kebenaran objektif itu tidak mudah digapai. Oleh karenanya, orang yang melakukan debat pada dasarnya saling tidak tahu kualitas kebenaran yang dipegang oleh masing-masing pihak.

Langkah awal yang praktis untuk tetap mengesankan adalah dengan ucapan yang meyakinkan sehingga siapapun percaya argumen yang disajikan. Schopenhauer mengajarkan kepada publik bahwa ada dua modus dan dua metode untuk menolak setiap argumen lawan sehingga berakhir pada kesan kemenangan atau terasa tidak kalah oleh siapapun yang mendengarnya.

Dua modus merontokkan pendapat lawan disebut argumentum ad rem (menunjukkan bahwa argument lawan tidak sesuai dengan topik pembicaraan) dan argumentum ad hominem (menunjukkan bahwa argument lawan tidak sesuai dengan diri orang yang berbicara).

Contoh:

Ketika Presiden Jokowi menasihati rakyatnya untuk tidak menyebar berita bohong, “Saya kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat.” Maka “Jangan sebar hoax!” kata Presiden.

Maka argumentum ad hominem mulai dapat difungsikan untuk menyerang pribadi langsung presiden tersebut. Rocky memberi contoh penggunaan argumentum ad hominem di ILC gayanya yang meyakinkan, “Ini rezim pada akhirnya jadi rezim pengatur kebenaran. (padahal) Pembuat hoax terbaik adalah penguasa, karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong!” kata Rocky.

Ketika Presiden Jokowi menerangkan tentang situasi global dan menasihati negara-negara untuk tidak saling berperang (dalam konteks apapun) dan mengajak negara untuk saling bekerjasama dengan membawa drama serial Game of Throne: Winter is Coming. Sehingga untuk itu, publik bertepuk tangan.

Rocky kembali melakukan modus argumentum ad hominem untuk meredakan tepuk tangan tadi, dengan menyatakan bahwa Rocky meragukan otentisitas ucapan Presiden “Beliau sebetulnya dipaksa untuk membacakan teks itu yang sebetulnya tidak dia pahami apa maksud dari winter is coming, karena seingat saya literasi Pak Jokowi itu adalah soal nama-nama ikan, jadi agak jauh dengan satu imajinasi di dalam buku yang kemudian di filmkan” kata Rocky

Dan masih banyak teknik-teknik berdebat lain yang biasanya telah dikuasai oleh para filsuf sebagai munisi untuk bertempur di garis depan dalam mempertahankan kebenaran masing-masing. Mungkin itulah sedikit alasan mengapa Rocky never lose a debate.

 

sumber: Relawan Pride, kiriman SZP. Selasa (5/2-2019) melansir klarifikasi.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *