PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sudah melayani penjualan tiket bagi penumpang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sejak Sabtu (16/5/2020). Penjualan tiket untuk mengadapi angkutan Lebaran 1441 Hijriyah akan dilayani pada loket kantor cabang Pelni.
semarak.co -Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni O. M Sodikin mengatakan, petugas dapat memastikan seluruh calon penumpang dapat menunjukan dokumen persyaratan sesuai protokok kesehatan ketika akan membeli tiket.
Selain itu, lanjut Sodikin, seluruh calon penumpang dianjurkan untuk menggunakan metode pembayaran secara cashless. Penjualan dilakukan sesuai persyaratan mengacu protokol kesehatan penanganan penumpang Pelni selama masa pendemi wabah virus Covid-19 serta SE Gugus Tugas Covid-19 No 4/2020 dan SE Dirjen Hubla No. 21/2020.
“Kami akan melayani penjualan tiket kepada penumpang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,” ujar Sodikin dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Dengan melampirkan beberapa dokumen perjalanan berdasarkan Surat Edaran yang telah ditetapkan, kutip dia, disertai surat keterangan kesehatan dari pihak yang berwenang pada periode maksimal 7 hari sebelum keberangkatan. “Pembayaran tiket juga dianjurkan untuk melalui proses cashless,” tandasnya.
Selama periode ini, kata dia, Pelni hanya akan menjual sekitar 50 persen dari kapasitas, guna menjaga jarak antar penumpang selama perjalanan atau physical distancing.
“Kami telah mengatur pembatasan akses bagi penumpang selama berada di atas kapal. Serta skema jaga jarak antar penumpang baik itu pada nomor bed ataupun saat pengambilan makan sehingga anjuran physical distancing tetap terlaksana dengan baik,” jelas Sodikin.
Sementara itu, lanjut dia, guna menekan interaksi antara petugas kapal dengan penumpang, pemeriksaan tiket di atas kapal ditiadakan sementara bagi penumpang dengan tujuan port to port.
“Namun demikian, pemeriksaan tiket di atas kapal tetap dilakukan untuk kapal yang mempunyai trayek multiport dengan tetap memperhatikan physical distancing,” rincinya.
Manajemen akan mengefektifkan screening penumpang yang akan naik ke atas kapal mulai dari pelabuhan. Sehingga pelaksanaan boarding saat sebelum naik ke atas kapal akan dimaksimalkan.
“Untuk penumpang yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan akan dilakukan isolasi di ruangan khusus dan akan diturunkan di pelabuhan tujuan pertama dan melaporkan kepada satgas daerah setempat,” ungkap Sodikin.
Dari 26 kapal penumpang, kata dia, sementara waktu perusahaan angkutan penumpang laut pelat merah ini akan mengoperasikan enam kapal. Yakni KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Kelud, dan KM Egon.
Kapal tersebut akan berlayar membawa penumpang menuju Pelabuhan yang masih membuka aksesnya, yaitu Pelabuhan Tg. Priok, Surabaya, dan Makassar dan melanjutkan perjalanan dengan membawa muatan logistik.
Saat ini, KM Ciremai berlayar dengan rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura – Sorong – Namlea – Baubau – Surabaya – Tg. Priok. Sedangkan KM Dobonsolo kini melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Serui – Jayapura – Sorong – Ambon – Namlea – Surabaya – Tg. Priok.
KM Gunung Dempo melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Biak – Jayapura – Sorong – Makassar – Surabaya – Tg. Priok. KM Nggapulu melayani rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Baubau – Ambon – Banda – Tual – Dobo – Fakfak PP.
KM Kelud melayani rute Belawan – Batam – Tg. Priok. Serta KM Egon kini melayani rute Waingapu – Lembar – Waingapu – Lembar – Surabaya – Lembar – Waingapu. (net/lin)