Setelah 20 tahun menghilang dari dunia hiburan, aktris dan penyanyi Novia Kolopaking kembali berakting dengan terlibat dalam film “Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah” (TETA).
semarak.co -Pemain sinetron 1990-an itu mengatakan alasannya kembali ke dunia akting lantaran pernah berjanji pada sutradara Dedi Setiadi akan menerima tawaran bermain film jika dia yang mengajak.
“Saya kembali karena saya janji, kalau yang ngajak om Dedi saya mau. Karena om Dedi yang ngajak saya. Setelah ini enggak ada yang tahu karena saya ngikutin perjalanan yang diberikan Allah untuk saya,” kata Novia dalam jumpa pers film “TETA” di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Novia mengatakan selama vakum banyak tawaran main sinetron yang datang. Hanya saja dia merasa belum ada yang di hati. Menariknya Novia Kolopaking juga melantunkan lagu “Mimpi Yang Paling Nyata” yang merupakan lagu tema film “TETA”. Film tersebut dijadwalkan tayang, 16 April.
“Ada, cuma ya itu tadi karena belum ada yang bisa menggerakkan hati saya ya, karena memang konsentrasi saya di rumah karena anak, sampai Cak Nun mendorong-dorong saya, ‘diterima saja’. Tapi saya bilang nanti dulu,” jelas pelantun Asmara.
Meski vakum dari dunia akting, Novia tidak benar-benar berhenti menyanyi. Dia kerap mendampingi MH Ainun Nadjib alias Cak Nun bernyanyi di beberapa negara. “Kalau saya balik lagi, saya harus menemui atau minimal samalah kayak saya merasa mendapat kebahagiaan bersama anak-anak di rumah,” lanjutnya.
Kalau dengan komunitas, Novia mengaku, dirinya terus, tetap. “Dengan nyanyi saya mendampingi Cak Nun di 26 negara, lewat Kiai Kanjeng itu saya masih tapi bersama suami,” ujar pemain sinetron 1 Kakak 7 Keponakan.
Para pemain sinetron fenomenal 1990an, Keluarga Cemara bisa dibilang reuni dalam sebuah film drama keluarga berjudul Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah ini. Film yang diadaptasi dari novel karya FX Rudy Gunawan dengan judul sama.
Kebetulan para pemeran utama dalam ini merupakan pemain sinetron Keluarga Cemara, begitu pula dengan sang sutradara yang kembali ditangani Dedi Setiadi. Meski demikian, ceritanya sama sekali tidak berhubungan dengan serial televisi tersebut.
“Film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan ‘Keluarga Cemara’. Ini berdasarkan novel yang ditulis oleh FX Rudy, hanya saja pemain filmnya pernah bekerja sama dengan ‘Keluarga Cemara’. Soal karakter dan nama tidak ada hubungannya,” ujar produser eksekutif Alimi Pictures, Anas Syahrul Alimi.
TETA bercerita tentang kehidupan keluarga Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking). Alkisah, cucu Abah dan Emak Nurani (Novia Syahrani) ingin sekali ulang tahunnya dirayakan.
Untuk itu Nurani, dibantu adiknya bernama Budi (Azka Dimas) rela berjualan gorengan keliling terminal dan keluar masuk kampung. Ibu mereka, Iis (Ceria Hade) yang buruh pabrik garmen, juga harus bekerja lembur demi mendapatkan uang tambahan.
Sementara itu, dua putri Abah dan Emak lainnya, Rara (Annisa Fujianti) dan Gigi (Pudji Lestari), juga mengalami masalah. Rara cemburu terhadap polah suaminya, Pras (Dimas Aditya). Sedangkan Gigi berpacaran dengan Donny (Rizky Aditya) yang masih beristri.
Di tengah berbagai masalah keluarga itu, Ceria (Cut Ashifa), anak angkat di keluarga Abah-Emak, ingin menjadi YouTuber terkenal malah mengalami berbagai masalah yang membuat miris Abah- Emak.
Puncaknya, Abah yang berniat membantu nafkah keluarga, justru mengalami kecelakaan dikarenakan penglihatan yang memburuk. Meski begitu, berkat kesabaran Emak serta kekuatan kasih-sayang, berbagai kemelut itu berhasil diatasi keluarga Abah-Emak.
Selain melibatkan para pemain sinetron asli “Keluarga Cemara”, film ini juga menggandeng Ferry Salim dan Teuku Rifku Wikana. “Dengan film ini, ingin ditunjukkan bahwa keluarga merupakan kebahagiaan yang paling indah serta mimpi yang paling nyata,” kata Dedi. (net/lin)