Rangkaian event tahunan Next Billion Ecosystem Festival (Nex-BE Fest) besutan MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) yang semua merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sukses digelar di Bali, pekan lalu.
semarak.co-Mengundang Startup digital dan BUMN untuk saling menjajaki potensi kolaborasi dan sinergi dalam sektor strategis, MDI Ventures dan TMI memfasilitasi total 193 pertemuan bisnis antara 28 perusahaan BUMN dan 32 Startup di dalam portfolionya, seperti Qoala, Privy, Alodokter, Paxel, dan SiCepat.
Penyelenggaraan Nex-BE Fest 2022 kembali memecahkan rekor dengan memfasilitasi nilai sinergi antara startup dan BUMN hingga mencapai Rp2,4 triliun. Sejak penyelenggaraan pertama 2019, inisiatif ini telah menghasilkan nilai sinergi sebesar lebih dari Rp7,4 triliun dari 498 perjodohan bisnis.
Jumlah partisipan Nex-BE Fest tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 3,2x lipat, pertemuan bisnis meningkat 5,4x lipat, dan nilai sinergi yang dihasilkan juga meningkat 2,7x lipat dari awal penyelenggaraannya.
Startup-startup digital yang telah memperoleh pendanaan dari MDI Ventures dan TMI dipertemukan dengan berbagai anak perusahaan TelkomGroup dan perusahaan BUMN lainnya untuk menggali potensi sinergi baru. Ajang one-on-one ini dihadiri BUMN ternama.
Mulai dari Perhutani, ID Food, Pupuk Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), BioFarma, Kimia Farma, POS Indonesia, dan Perkebunan Nusantara. Agenda hari pertama acara Nex-BE Fest 2022 dibuka sambutan Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata.
Lalu Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya. Acara kemudian dilanjutkan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian kerja sama dan diskusi panel.
Terbagi menjadi dua sesi, diskusi panel pada sesi pertama Nex-BE Fest 2022 mengusung tema Driving Digital Transformation in SOE sementara sesi kedua mengangkat tema Seizing The Opportunity for Digital Leap.
Sebagai inti dari acara, panel diskusi kemudian dilanjutkan dengan agenda Business Matchmaking yang mana pada sesi ini para Startup diberikan kesempatan untuk menunjukkan solusi digital yang inovatif kepada BUMN.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menyampaikan bahwa sangat penting memperhatikan synergy antar perusahaan BUMN serta memanfaatkan kekuatan kolektif aset dan kapabilitas BUMN untuk mensupport startup-startup digital Indonesia dan juga value creation pada project-project skala nasional yang ditangani BUMN.
Supaya eksekusi implementasi penguatan ekosistem digital dapat berkembang dalam skala yang besar, kata Budi, Nex-BE Fest 2022 hadir untuk memberikan kepastian di masa industri teknologi penuh ketidakpastian agar potensi peningkatan digital ekonomi Indonesia tercapai dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder.
“Khususnya masyarakat Indonesia,” ujar Budi dalam sambutan sekaligus membuka acara kemudian dirilis humas Telkom usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Selasa (6/12/2022).
Penyelenggaraan Nex-BE Fest 2022 juga dimeriahkan dengan malam penganugerahan bagi sinergi terbaik yang berhasil terjalin. Dua kolaborasi sinergi terbaik diraih oleh Metranet & Cakap (dalam program kolaborasi konten Kartu Prakerja) dan Telkomedika & SwipeRX (dalam program rantai pasok farmasi digital).
Sementara itu, penghargaan The Best Synergy Performance diraih oleh tiga perusahaan BUMN: Telkomsel, Telkomsigma, dan Telkom Divisi Business & Technology, serta tiga startup: Privy, SiCepat, dan Zenlayer.
Hingga saat ini, jumlah investasi Telkom ke startup digital telah mencakup lebih dari 80 perusahaan dari 12 negara, dengan total komitmen aset kelolaan mencapai $830 juta atau setara dengan Rp12 triliun melalui MDI Ventures dan TMI.
Dalam berinvestasi, Telkom menargetkan startup dengan future value dan synergy value yang tinggi untuk pengembangan produk-produk digital milik TelkomGroup. “Kecocokan terjadi ketika perusahaan dengan kebutuhan yang sudah terdefinisi baik bertemu startup dengan solusi yang konkrit menjawab hal tersebut,” ujarnya.
Atau bisa jadi sebaliknya. Seringkali, sambung Budi, interaksi startup-BUMN mengarah juga pada pengembangan inovasi barang/jasa yang baru. Melalui interaksi, ide terbentuk dan titik-titik yang sebelumnya tidak berhubungan terhubung, mengarah ke sintesis inovasi yang baru.
CEO MDI Ventures Donald Wihardja menambahkan, “Hal ini membuktikan bahwa bila tidak terjadi matchmaking, kami akan tetap membantu agar ada interaksi antara startup dan BUMN dan dari situ akan lahir banyak inovasi baru.”
Pemerintah Indonesia terus mendorong BUMN dari berbagai sektor untuk menggali peluang sinergi, kolaborasi, dan inovasi dengan Startup. Hingga saat ini, baru tercatat 5 BUMN yang memiliki perpanjangan tangan modal ventura dan aktif berinvestasi di startup lokal.
Ajang berkelanjutan seperti Nex-BE Fest diharapkan dapat mendorong perusahaan BUMN lainnya untuk memperluas pengembangan bisnisnya melalui proses sinergi dengan startup-startup yang berpotensial, agar dapat mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia. (smr)
#DigitalBisa
#UntukIndonesiaLebihBaik