Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Neno Warisman turut hadir pada aksi ulama dan koalisi umat kawal BPN melaporkan kecurangan Pemilu 2019 di depan gedung (Badan Pengawas Pemilu) Bawaslu, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Inisiator 2019 Ganti Presiden Neno ikut berorasi atas kecurangan pemilu 2019. Mengenakan jilbab coklat dan berbusana putih, Neno naik ke atas kap mobil komando untuk lebih dulu menyanyikan lagu 2019 Ganti Presiden. Saat menyanyikan lagu tersebut, massa yang hadir juga turut bernyanyi bersama Neno.
Usai orasi, Neno mengatakan, pihaknya ingin agar Bawaslu menerima apa yang sudah dilaporkan. Menurut penyanyi senior dan aktris tahun 1990an- ini, bukti-bukti yang disampaikan BPN menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi sudah menang.
“Bawaslu yang sudah mendengar ini insya Allah hatinya terpanggil dan menjunjung tinggi kebenaran. Kemudian menerima kenyataan kecurangan yang telah dilakukan oleh salah satu pihak,” ujarnya.
Ditanyai soal apa yang akan dilakukan jika laporan tersebut ditolak Neno mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah yang konstitusional. Ia menyampaikan tidak ingin melakukan hal-hal yang di luar undang-undang. “Ya tentu menggelar aksi lagi,” ujarnya.
Ketua DPD FPI Jawa Barat KH Abdul Qohar Alqudsy yang juga datang memberikan orasi mengatakan aksi kali ini bukan merupakan aksi terakhir. Menurut dia, aksi ini harus dilakukan untuk menindak segala bentuk kecurangan. “Kami akan datang lagi berkali-kali, bahkan berpuluh-puluh kali,” ujarnya.
Ia pun mengatakan akan mendatangkan massa 10 hingga 100 kali lipat lebih banyak jika perlu. Kemudian dia menyampaikan kepada massa agar tetap menghemat tenaga untuk aksi-aksi selanjutnya.
Massa yang membawa atribut, baliho, serta bendera merah putih pun bersama-sama menyanyikan lagu kebanggaan 2019 Ganti Presiden. Seusai menyanyikan lagu, Neno Warisman menyempatkan diri berorasi dan berseru untuk tak berhenti mengawal perjuangan Prabowo-Sandi.
Direktur hukum dan advokasi BPN Sufmi Dasco juga didapuk berbicara dihadapan massa. Ia mengatakan, Calon Presiden 02 Prabowo Subianto menitipkan salam lewat dirinya, kepada massa yang hadir hari ini.
“Sebelum ke sini, Pak Prabowo menitipkan pesan agar kita sama-sama mengawal perjuangkan kita ke Bawaslu. Hari ini kita laporan satu kecurangan terstruktur, sistematis, dan masiv, masih ada laporan-laporan lainnya,” ujar Dasco dari mobil komando.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan telah mengharamkan gerakan tagar 2019GantiPresiden untuk disebutkan lagi. Menurutnya hal ini karena kompetisi pemilu telah usai dan tidak ada lagi masa kampanye.
“Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku,” ujar Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera pun meminta agar siapun nanti yang menjadi presiden terpilih agar dapat dihormati. Dan apabila ada terjadi beberapa masalah diselesaikan sesuai dengan koridor hukum.
Gerakan tagar 2019GantiPresiden digaungkan atau digagas oleh Mardani Ali Sera pada Maret 2018. “Itu suaranya rakyat, dan saya harus menghormati. Kalau Pak Prabowo saya sujud syukur, kalau Pak Jokowi, ya berarti saya harus mengawal sesuai koridor,” tutur Mardani Ali Sera.
Di bagian lain Massa aksi Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan Kebenaran (GERAK) yang mayoritas emak-emak tampak ikut mendatangi kantor Bawaslu. Massa pendukung yang kebanyakan mengenakan pakaian putih ini telah mendatangi Bawaslu sejak pukul 13.00 WIB.
Di depan gedung Bawaslu massa berteriak mendesak polisi membuka gerbang Bawaslu agar mereka bisa masuk ke dalam gedung. “Polisi, polisi, buka polisi,” kata massa aksi berteriak-teriak.
Para emak-emak yang berdiri di barisan depan pagar kawat berduri juga berusaha mendorong agar kawat tersebut dibuka. Namun polisi yang berjaga tak menanggapi. Mereka tetap menjaga agar massa aksi tak memasuki area gedung.
Kebanyakan dari massa ini adalah ibu-ibu dan bapak. Mereka kompak membawa bendera merah putih dan spanduk dengan berbagai macam tulisan. “KPU jangan curang. Bawaslu jangan impoten,” tulis salah satu spanduk yang dibawa oleh massa aksi. (lin/cnn/tbc/kpc).
cnn Indonesia/tribunnewsjabar.com