Negara Milik Politisi yang Tidak Pentingkan Suara Rakyat

Dr. Agung Sudjatmoko. Foto: dokpri

Oleh Dr. Agung Sudjatmoko *)

semarak.co-Perhelatan munas dekopin abal-abal dipertontonkan oleh politisi karena “gerakan penjualan” di dilakukan oleh avonturir yg mengaku orang koperasi. Pemerintah yang di wakili oleh menteri-menteri menunjukan sikap tidak penting bener, yang penting kekuasaan sesaat.

Bacaan Lainnya

Dan sangat aneh walaupun tidak mengagetkan pilitisi senayan ikut menari pada sekenario perlawanan negara pada warga insan koperasi. Episode memecah Dekopin akan dilakukan oleh kepentingan picik kekuasaan oleh politisi.

Ini menyusul politik pecah belah di Kadin Indonesia, HKTI, PMI, KNPI, yang akan menyusul NU atau organisasi-organisasi lain yang di bangun oleh komunitas dan mempunyai basis masa serta jaringan sampai di tingkat daerah dengan akar rumput yang kuat.

Inilah cermin politik menjadi panglima, bukan kebenaran dan aturan yang dikedepankan oleh negara yang di wakili oleh para pemimpinya. Demokrasi yang mahal dibayar rakyat dengan pajak dan keringat buruh, menghasilkan pemimpin yang kacangan, bukan negarawan.

Belum 3 bulan usia pemerintahan Probowo yang sosok militer, nasionalis dan peduli rakyat dan pilihan rakyat di pilpres yang lalu yang menghasilkan kelompok pemimpin negeri yang berpikir jangkan pendek, kepentingan kelompo, jauh dari sosok-sosok negarawan yang kredibel, trusted dan mengayomi. Mereka menunjukan arogansi kekuasaan.

Sosok presiden Prabowo tercoreng? Jawabanya belum tentu, kalau ini karena kalo perintahnya langsung atau tidak atau permainan lingkaran kepercayaanya maka ini dimensi politik melanggengkan kekuasaan, semua partaipun akan melakukan yang sama.

Namun jika ini hanya ulah para orang lingkaran dekat presiden maka ini proses penjilatan pemimpin publik, ngawur membegal organisasi, represif terhadap rakyat di organisasi rakyat, sikap arogansi kekuasaan maka ini mencoreng presiden. Presiden tahu atau tidak wallohu alam bishowab hanya Alloh yang tahu.

Menteri Harusnya Ambil Jalan Solusi Tuntas

Menkop sebagai penanggung jawab utama dalam kemelut ini harusnya bersikap negarawan. Mengundang semua yang bertikai di Dekopin duduk bersama menyelesaikan konflik secara tuntas.

Analisa saya Menkop dalam posisi terjepit, tdk punya banyak pilihan yang akhrinya terpaksa datang karena posisi politik dan kepentingan kekuasaanya tdk mungkin melawan arus kekuasan yang arogan tersebut.

Saya bisa memaklumi kondisi ini dan berdoa semoga Menkop mampu menunjukan kelas negarawan dalam pusaran konflik Dekopin. Perhelatan mereka ini adalah bagian dr beban berat dekopin dan gerakan koperasi kedepan karena akan menyebabkan:

  1. Orang politik akan ngacak-acak gerakan koperasi.
  2. Dekopin akan tdk punya legitimasi kuat dan dipercaya oleh gerakan koperasi karena akan di isi politisi dan kaum avonturir
  3. Peran dan fungsi idealisme nilai dan prinsip koperasi akan hambar krn kepentingan politik lbh kuat dibanding kepentingan subtantif koperasi
  4. Dekopin akan dipimpin oleh pemimpin yang lemah karena bukan dr insan yg besar dan makan asam garam koperasi.

Dikatakan rekonsiliasi oleh mereka, tapi jalan sendiri. Dikatakan konsolidasi tapi tidak pernah mengajak bersama-sama. Ini bukan jalan solusi tuntas Menkop, karena tdk memecahkan masalah. Saran solutif ke Menkop saya adalah:

  1. Undang fihak yang bertikai
  2. Bahas tuntas dg kedua tokoh sentral
  3. Susun penyatuan konflik dg asas win win solution
  4. Pilih solusi transisi kepeimpinan Dekopin di tingkat nasional, provinsi dan daerah, sehingga tidak menimbulan konflik baru di provinsi dan daerah

Solusi keempat diatas yang harus diperhatikan karena sudah pernah ada hati yang luka diantara insan koperasi dg konflik ini. Dan ini terjadi di beberapa provinsi dan kabupaten/kota.

Seruan ke Insan Koperasi

Melihat fenomena yang adu di Dekopin saat ini maka insan koperasi kasus ini bukan kejadian pertama. Namun kejadian intervensi politik terjadi 5 tahun terakhir dan kejadian di 2024 ini sangat ngawur, absurd dan abuse of power yang salah dari politisi senayan.

Saya orang koperasi dan warga negara merasa malu melihat perilaku politisi yang sak karepe dewe ini. Bahkan lebih malu politisi yang di pilih menjadi pejabat negara menunjukan arogansi di depan rakyat bahkan disiarkan secara publin melalui media massa.

Berdasarkan analisis diatas maka saya mengajak sahabat koperasi untuk

  1. Mengedepankan bangun komitmen dan soliditas
  2. Pegang peraturan dan ketentuan organisasi dg baik
  3. Kuatkan solidaritas dan tetap perkuat persatuan
  4. Pegang keputusan munas atas mandat yang sudah di serahkan ke Pak NH
  5. Yakinlah pak NH dapat menyelesaikan semua ini uang menguntungkan kita dan gerakan koperasi
  6. Tim sedang menyiapkan dan membuat strategi antisipasi atas segala kemungkinan yang terjadi utk konflik ini tuntas

Ini tulisan saya untuk kita renungkan dan bangun kesatuan. Kuta tunggu komandan datang untuk memimpin kita menyelesaikan konflik ini secara tuntas. Insyaalloh Alloh ridlo dengan ihtiar dan doa kita semua. Aamin

*) WKU Dekopin, 5 Periode

Pos terkait