Nama Raffi Ahmad Terseret sebagai Penyelenggara Temu Relawan Jokowi, Said Didu: EO Program Oligarki

Tangkapan layar ponsel Raffi Ahmad sedang selfi melaporkan kegiatan temu relawan nasional Jokowi bertajuk Nusantara Bersatu di Stadion GBK Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin (26/11/2022). Foto: onlineindo.tv

Nama artis kondang Raffi Ahmad belakangan ini disebut teribat dalam perhelatan temu relawan nasional Jokowi bertajuk Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin (26/11/2022).

semarak.co-Apalagi viral potongan video berisi Raffi Ahmad yang merekam pakai ponsel dirinya sendiri dengan latarbelakang peserta relawan Jokowi. Terlihat maksud dari rekaman ponsel Raffi itu untuk bangga atas suksesnya acara itu. Terbukti Raffi menyebut hadir 100 ribu lebih peserta mengalahkan penonton Piala Dunia 2022 Qatar.

Bacaan Lainnya

Merespon hal itu, Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu melontarkan pernyataan menohok pada selebriti itu. Diketahui, Anggota Steering Committee (SC) Nusantara Bersatu Silvester Matutina membeberkan bahwa Raffi Ahmad terlibat dalam temu relawan nasional Jokowi.

“EO (Event Organizer) program oligarki. Cek siapa komut (Komisaris Utama) perusahaan tersebut,” sindir Said Didu, dikutip dari cuitannya di Twitter, Selasa (29/11/2022) dilansir onlineindo.tv/Rabu, 11/30/2022 09:52:00 AM.

Ia lantas menyebut Raffi berperan sebagai EO dalam menyiapkan hiburan musik pada acara yang diklaim dihadiri 150 ribu orang itu. Kegiatan itu menghadirkan beberapa selebriti seperti Farel Prayoga, Ruth Sahanaya, Inul Daratista, Nasida Ria, Godbless, Ndarboy Genk hingga Tipe-X.

Masih dionlineindo.tv, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar membandingkan relawan yang menjadi komisiaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden.

Menurut pria bernama lengkap Muhammad Umar Syadat Hasibuan ini di zaman SBY presiden, relawan yang menjadi komisaris dapat dihitung dengan jari. Berbeda, bebernya, di zaman Jokowi yang dinilainya seperti obral baju. Bahkan, kata dia, narapidana kasus korupsi pun menjadi komisaris.

“Dari dulu saya sdh bilang relawan jokowi bahkan merasa lbh besar dr parpol dan merasa lbh berjasa bantu jkw jd presiden. Masa SBY dulu relawan yg jd komisaris dlm hitungan jari gak lbhk dr 10 org. Zaman skrg komisaris spt obral baju. Bahkan sampai napi korupsi jd komisaris,” cuit Gus Umar dikutip fajar.co.id, Selasa (29/11/2022).

Cuitan Gus Umar ini menuai berbagai respons warganet. Ada yang menilai zaman Jokowi saat ini merupakan rezim balas jasa tanpa melihat latar belakang yang menjadi komisaris. “Rezim ini kan rezim balas jasa tanpa melihat latar belakang nya… Yg jadi Komisaris Pertamina aja udah koar2, merem aja bisa untung… Gara2 dia melek, ga untung malah buntung itu Pertamina…,” respons @fendy_070L.

“Dulu sbenernya udah sempat ditahan sama Erick pas awal menjabat, tapi akhirnya Adrian Napitupulu maju dan serang Erick ungkit2 pentingnya peran relawan dsb, terus pentingnya relawan ada di BUMN sebagai pengarah visi nawacita segala lah. Pret,” tulis @sipalingyadhi. (net/otv/smr)

Info grafis para komisaris BUMN dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: onlineindo.tv

sumber: onlineindo.tv dari artikel asli fajar di WAGroup PERKOKOH PERSATUAN MUSLIM (postRabu 30/11/2022/fatimah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *