Integrasi antarmoda di stasiun Jatinegara Jakarta Timur sangat efektif mendukung konektifitas masyarakat selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru di Stasiun Jatinegara mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang.
semarak.co-Berdasarkan pantauan selama masa Nataru sampai akhir tahun 2024 (19 – 31 Desember 2024), secara kumulatif, stasiun ini telah melayani 67.435 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) dengan peningkatan sebesar 146% dibanding periode sama tahun 2023 sebanyak 46.132 penumpang.
Layanan KAI Commuter di Stasiun Jatinegara mencatat 127.961 penumpang naik dan 113.122 penumpang turun pada periode yang sama. Peningkatan jumlah penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Jatinegara didukung oleh kemudahan akses stasiun tersebut sebagai titik temu Commuter Line.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, akses yang menghubungkan berbagai wilayah strategis di Jakarta, seperti Sudirman, Tanah Abang, Kemayoran, Bekasi, dan Cikarang.
Untuk mengatasi potensi kepadatan lalu lintas pada momen-momen tertentu, Stasiun Jatinegara juga difungsikan sebagai alternatif keberangkatan KA JJ dengan penerapan rekayasa operasional, seperti yang dilakukan pada perayaan malam Tahun Baru 2025.
Dikatakan Anne, pada malam tahun baru Stasiun Jatinegara melayani 5.105 penumpang KA JJ dan 22.079 penumpang Commuter Line, seperti pemberhentian dan interkoneksi di Stasiun Jatinegara dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai alternatif keberangkatan.
“KAI terus mendorong penggunaan moda transportasi kereta api sebagai solusi mobilitas yang nyaman dan efisien. Moda transportasi tersebut meliputi KAJJ, Commuter Line, kereta bandara,” kata Anne dirilis humas KAI Pusat melalui WAGroup Pewarta KAI Pusat, Jumat (3/1/2024).
Lalu Transjakarta, sambung Anne merinci, MRT (Mass Rapid Transit/ Moda Raya Terpadu) Jakarta, dan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek yang memberikan masyarakat pilihan perjalanan lebih praktis. Pada malam Tahun Baru 2025, moda transportasi kereta api (KA).
Seperti LRT Jabodebek dan KAI Commuter, berperan signifikan dalam mengurangi kemacetan di kawasan Jabodetabek. LRT Jabodebek mencatat 156.490 pengguna, meningkat 132% dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, layanan Commuter Line mencatat 1.276.209 penumpang,” jelas Anne.
“Tingginya antusiasme masyarakat terhadap kereta api menunjukkan bahwa moda transportasi ini tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kemacetan di ibu kota.
KAI juga menyediakan berbagai fasilitas unggulan untuk mendukung inklusivitas, termasuk layanan bagi ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas,” tutup Anne. (hms/ken/smr)