Melalui Gerakan Koperasi Indonesia, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mendorong koperasi di Indonesia untuk berkonsolidasi membantu anggotanya yang terdampak secara ekonomi. Kekuatan dari Gerakan Koperasi Indonesia terletak pada struktur organisasi dan jaringan gerakan yang meliputi 60 induk koperasi, 33 Dekopinwil, 486 Dekopinda, dengan jumlah anggota sekitar 35 juta orang di seluruh Indonesia.
semarak.co– Menyusul musyawarah wilayah (muswil) Dekopin Wilayah (Dekonpinwil) DKI Jakarta di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9/2020). Pelaksanaan Muswil ini menjadi forum penyampaian pendapat pimpinan Dekopinwil seluruh Indonesia melalui fasilitas zoom, selain diharapkan sebagai momentum penyelenggaraan Muswil Dekopin di daerah lain sebagaimana diputuskan Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmen keberpihakannya pada agenda koperasi dan kegiatan UKM. Baik kini dan akan datang.
“Kami tegaskan bahwa koperasi merupakan soko guru ekonomi nasional dan UKM menjadi tulang punggung ekonomi Jakarta dan nasional yang harus didukung,” ujar Riza Patria dalam sambutannya membuka Muswil Dekopinwil DKI Jakarta.
Ketua Dekopinwil DKI terpilih Ferry Juliantono mengungkap kegembiraannya Pemprov DKI Jakarta memberikan kesempatan bagi koperasi guna berpartisipasi dalam pembangunan di Jakarta.
Saat ini, kata Ferry, kalangan penggiat koperasi menghadapi permasalahan Pandemic Covid-19 di berbagai wilayah, namun hal itu justru menjadi alternatif yang efektif untuk membentengi perekonomian nasional, akibat menetapkan prinsip kekeluargaan dan gotong royong sekaligus berciri sosial.
“Masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini, menjadi momentum bagi penggiat koperasi untuk bergotong royong membangun perekonomian,” ujar Ferry yang juga Wakil Ketua Umum Dekopin.
Saat ini, lanjut dia, kalangan penggiat koperasi menghadapi permasalahan pandemi COVID-19 di berbagai wilayah, namun hal itu justru menjadi alternatif yang efektif untuk membentengi perekonomian nasional dengan menetapkan prinsip kekeluargaan dan gotong royong sekaligus berciri sosial.
“Dari hasil inventarisasi di seluruh Indonesia, koperasi dan UMKM yang terdampak COVID-19 sangat besar sehingga perlu pengelompokan koperasi-koperasi terdampak ke dalam beberapa kategori,” terang dia.
Kategori pertama adalah yang terdampak tapi perlu bimbingan, dan tim Dekopin akan mendampingi pengelolaanya, seperti inkubator bisnis. Untuk yang terdampak parah, tim akan melakukan intervensi baik modal maupun akses melalui bantuan likuiditas maupun stimulus lainnya.
“Selain itu, tim juga dimungkinkan untuk melakukan akuisisi ataupun pengalihan kepemilikan guna menghidupkan koperasi dan UMKM yang terdampak akut,” ujar Ferry yang juga politisi Partai Gerindra.
Selain itu, tim Dekopin juga memprioritaskan induk koperasi unit desa atau pun koperasi sekunder yang berbasis produksi di pedesaan serta induk koperasi pedagang pasar ataupun yang bergerak di sektor distribusi dalam rangka antisipasi jangka panjang bila pandemi COVID-19 berlangsung lebih lama. (net/smr)