Kompetisi dua calon Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mempunyai arah kiblat politik yang berbeda. KH Said Aqil Siradj yang akhirnya kalah suara dalam Muktamar ke-34 PBNU di Lampung, Rabu-Jumat (22-24) mempunyai kecenderungan ke China. Sedangkan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berkiblat ke Israel.
semarak.co-Hal itu seperti terpantau dalam media sosial (medsos) aku twitter pribadi mantan anggota DPR RI Djoko Edhi @JokoediP. Menurut Djoko Edhi, pernyataan Kang Said, sebutannya pada KH Said Aqil Siradj, tidak akan melakukan kunjungan ke Israel ditunjukkan ke Yahya Staquf.
“Kalau Kang Said yg menang, kiblatnya ke Tiongkok. Kalau Yahya yang menang kiblatnya ke Israel. Pernyataan Kang Said menunjuk foto2 Yahya sewaktu berkunjung ke Israel. Ia pun balik menuding, itu kampanye hitam,” kata mantan anggota DPR Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter pribadinya @JokoediP, Jumat (10/12/2021) seperti dilansir keuangannews.id/Dec 12, 2021.
Yahya Cholil Staquf merespons pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang mengaku menolak tawaran berkunjung ke Israel dua tahun lalu. Yahya menyebut kunjungannya ke Israel pada 2018 bertujuan meneruskan ikhtiar Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yaitu Presiden RI ke-4.
“Soal kunjungan ke Israel itu, apakah maksudnya menyindir atau tidak, buat saya tidak relevan. Saya lakukan apa yang saya lakukan dan saya bertanggung jawab atas itu. Apakah dua tahun yang lalu PBNU memang mendapat tawaran berkunjung ke Israel? Saya tidak tahu,” kata Yahya, Rabu (6/10) dikutip dari detik. (net/smr)
sumber: keuangannews.id di WAGroup PAMEKASAN GERBANG SALAM (postRabu22/12/2021/wahyumuhammadramadhan)