By Moh. Naufal Dunggio *
semarak.co-Musyarawah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUNAS MUI) telah berakhir Jumat kemarin 27/11/2020 di Jakarta. Dan kita semua sudah tahu susunan pengurus nya. Ada yang masih mau jadi pengurus walau sudah Udzur dan ada Pendatang Baru. Ada yang terbuang, ada yang masih di pertahankan. Ada yang jalan aja sudah susah dan ada pula darah suegar.
Namun MUNAS MUI kemarin masih meninggalkan ketimpangan dalam pemilihan sebagai Ketua Umum. Tidak kelihatan bahwa itu organisasi kumpulan para ulama. Lebih tepatnya organisasi yang tidak jauh beda dengan partai politik.
Dimana untuk meloloskan ketua mereka yang tidak pernah menjadi anggota MUI apalagi peserta bisa menjadi ketua umum. Itu karena mereka merubah Tata Tertib Pemilihan dengan melangkahi AD/ART MUI.
Kalau ulama aja seperti itu akhlaknya, nah gimana yang bukan ulama…? Kelihatan ketumnya adalah titipan dari rezim yang berkuasa sehingga MUI ke depan hanya di jadikan sebagai TUKANG STEMPEL toh. Tidak berani mengkritisi rezim.
Pertanyaannya adalah umat mau dibawa kemana kalau Ulama nya seperti itu … ?
Ulama benar² di buat lumpuh. Kalau MUI sudah di kuasai maka jangan harap Umat akan ter-Wakili suaranya. Maka selamat menikmati Model Ulama seperti Bal’am bin Baurah (QS.7:176).
Mudah²an tulisan ini hanya suatu ketakutan aja. Tapi kalau sampai terjadi maka nikmati ajalah. Kalau protespun tidak bisa. Hanya kepada ALLAH jualah kita serahkan semuanya. Wallahu A’lam …
*) aktivis dan Ustadz Kampung
Bekasi, 281120
sumber: WAGroup Anies For President 2024 (post Minggu 29/11/2020)