Mudik Lebaran, PT PP Fungsionalkan Proyek Tol Pandaan – Malang Mulai Hari Ini

para direksi dan pekerja proyek tol Pandaan Malang usai gladi resik untuk memfungsionalkan sebagai jalan alternatif mudik lebaran

PT PP sudah melakukan fungsionalisasi beberapa proyek tol untuk membantu memecah kemacetan yang mungkin terjadi saat arus mudik Lebaran 2018 nanti. Namun kontraktor pelat merah ini mengingatkan, fungsional bukan dioperasionalkan. Seperti tol Pandaan – Malang sepanjang 16 dari total 40 kilometer dan proyek tol di Medan Kualanmu, beberapa sesi sudah bisa difungsionalkan.

Sekretaris Perusahaan PT PP Agus Samuel Kana mengatakan, hari ini dilakukan gladi resik menandai difungsionalkannya tol Pandaan Malang bareng PT Jasa Marga dengan nilai investasi sebesar Rp 5,97 triliun. Anggaran paling besar dialokasikan pada pembebasan lahan. Tapi Agus bersyukur, sekarang sudah 84% pembebasan lahan dilaksanakan dalam waktu satu tahun.

“Jadi belum dioperasionalkan ya? Targetnya nanti Desember 2018, baru akan dioperasional secara resmi. Operatornya tentu Jasa Marga sebagai mitra sinergi BUMN PT PP. Tadi kami lakukan gladi resik untuk memfungsionalkan proyek tol Pandaan Malang itu. Kegiatan ini untuk menunjukkan masyarakat ikut membantu proses pembebasan lahan itu. Sehingga bisa lebih cepat,” ujar Agus di kantornya, gedung PT PP, kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (7/6).

Masyarakat, klaim Agus, sudah tahu karena proyek ini sudah tersosialisasi lama. Makanya, begitu masyarakat tahu biaya pembebasan itu lebih dari NJOP, tidak menjadi masalah malah mendukung dilakukannya pembebasan lahan. “Paling ada kendala pada orang yang sudah meninggal dan berganti nama. Karena dalam proses pencairan, bank tidak mau tahu kondisi itu. Pokoknya secara tertib administrasinya harus jelas semua baru dicairkan,” ucap Agus yang baru dikembalikan pada posisi Sekper.

Keuntungan dilakukan fungsional dulu, kata dia, sekaligus mengetahui soal laik jalan tidaknya. Walaupun tidak selalu setiap proyek harus dilakukan fungsional dulu. “Fungsional proyek itu tergantung situasi saja. Karena ini bertepatan mudik lebaran, jadi bisa dimanfaatkan untuk memecah kemacetan dan bagi PT PP melihat laik tidaknya tol itu digunakan,” ungkapnya.

Diakui Agus, proyek tol garapan PT PP memang tidak banyak. Baginya, bisnis kerjanya lebih melihat yang perputarannya lebih cepat. Kalau bangun proyek tol bisa makanan waktu tahunan, sehingga perputarannya terbilang lama. “Coba bandingkan dengan proyek listrik, seperti PLTU atau lainnya, paling hanya enam bulan selesai. Sehingga benefitnya juga cepat,” ungkapnya.

Lebih jauh Agus mengatakan, ke depan PT PP akan menyambung atau lanjutannya proyek tol Pandaan Malang sampai Panjen sejauh 10 kilometer. Jadi totalnya 50 km. “Ini masih wacana. Jadi belum dilakukan feasible study. Tapi minat itu cukup besar. Karena potensi tidak saja benefit, tapi juga membantu kelancaran jalan. Karena Malang itu sudah jadi pusat wisata. Bahkan dari Malang pun sedang digagas untuk proyek tol sambungan Malang Kediri,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *