Momentum Hari Guru Nasional, Kemenag Rilis Aplikasi Pusaka Super Apps untuk Layanan

Menag Yaqut Cholil Qoumas (ketiga dari kiri) menerima gunungan secara simbolis pada peringatan Hari Guru Nasional. Foto: humas Kemenag

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 terasa istimewa. Sebab HGN tahun ini menjadi momentum Kementerian Agama (Kemenag) merilis aplikasi untuk layanan pendidikan agama dan keagamaan.

semarak.co-Menag Yaqut mengatakan, Rilis aplikasi ini disaksikan ratusan Guru dan Kepala Madrasah Kreatif, Inovatif, dan Dedikatif dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir juga para pejabat Eselon I dan II pusat, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Transformasi digital di Kementerian Agama satu tahap lebih maju. Malam ini saya rilis Pusaka Super Apps. Ini menjadi bagian dari upaya dan langkah strategis untuk mewujudkan Transformasi digital,” tegas Menag Yaqut di Jakarta, Jumat (25/11/2022) dirilis humas Kemenag usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat malam (25/11/2022).

Dalam aplikasi ini, antara lain terdapat fitur pendidikan. Ada Video Pembelajaran, daftar lembaga pendidikan, sekaligus juga ada akses terhadap layanan simpatika. “Aplikasi ini dihadirkan, untuk memberi kemudahan masyarakat dalam mengakses beragam layanan Kementerian Agama, termasuk juga bagi para pendidik dan tenaga kependidikan,” ujarnya.

Dilanjutkan Menag Yaqut, “Beragam informasi seputar program afirmasi guru di tahun mendatang juga akan disajikan melalui aplikasi Pusaka ini, baik berupa bantuan, beasiswa, serta pendidikan dan pelatihan. Ada juga layanan online pendaftaran haji, pendaftaran nikah, dan sertifikasi halal.”

Beragam informasi keagamaan disajikan, sambung Menag Yaqut, mulai doa, khutbah keagamaan, tempat ibadah, termasuk juga para penceramah. Dikatakan Menag, selama ini terlalu banyak aplikasi di Kemenag sehingga bukan memudahkan, tapi kadang justru membingungkan.

Aplikasi Pusaka mengintegrasikan semua yang ada sehingga lebih memudahkan. “Melalui Aplikasi Pusaka, saya harap masyarakat Indonesia dapat secara lebih mudah mengakses layanan keagamaan yang dibutuhkan,” tegas Menag Yaqut yang juga Ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Anshor, yaitu organisasi sayap Nadhlatul Ulama (NU).

Memang belum semua layanan keagamaan tersaji dalam aplikasi ini.  Menag pun secara khusus memberikan apresiasi kepada Satuan Kerja Eselon I dan jajarannya yang sudah menghadirkan layanan digitalnya. Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya komitmen dalam akselerasi transformasi digital.

“Ini sekaligus menjadi catatan buat Eselon I lainnya untuk bisa segera menghadirkan layanan berbasis digital pada satuan kerjanya. Ini serius. Transformasi Digital di Kementerian Agama harus segera diwujudkan,” papar Menag Yaqut sambil melanjutkan.

“Bukan karena apa. Tapi untuk memastikan seluruh masyarakat bisa secara mudah mengakses layanan keagamaan. Kita ingin, layanan keagamaan ada dalam genggaman, karena masyarakat bisa mengaksesnya dari smartphone yang mereka genggam,” demikian Menag Yaqut melanjutkan.

Kehadiran Aplikasi Pusaka Super Apps juga akan mendukung kebijakan Satu Data Indonesia, sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas. “Layanan ini diharapkan dapat berdampak luas kepada seluruh ASN Kemenag RI termasuk para guru, pendidik, praktisi pendidikan dan juga masyarakat umum,” harapnya.

Pesan Hari Guru

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional. Menag sampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.  Mengutip Filsafat China, Menag mengatakan bahwa orang sangat mulia adalah mereka yang mempelopori generasinya dan generasi berikutnya.

“Mereka yang kata-katanya memberi inspirasi bagi orang sekelilingnya. KH Hasyim Asy’ari, memandang semua muridnya dengan kasih sayang. Jangan menanyakan murid paham atau belum, tapi terus ajarkan kepada murid sampai dia paham. Mohon untuk tidak berpuas hanya menjadi guru. Jadilah seniman yang selalu melukis pikiran-pikiran orang,” ucapnya.

Di hadapan para guru, Menag juga mengingatkan salah satu pesan  Kh Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. “Jadilah guru sekaligus murid. Jadi guru untuk menyampaikan gagasan kepada muridnya. Jadilah murid untuk selalu dapat membuka diri agar dapat mengembangkan keilmuan yang disampaikan kepada murida,” tuturnya.

Atas semua jasa guru, Menag Yaqut berkomitmen untuk terus memberikan afirmasi. Ia juga mengingatkan jajarannya untuk terus memperhatikan perjuangan para guru. “Menjadi tugas saya, selaku Menteri Agama serta tugas jajaran Kementerian Agama, untuk terus berupaya agar para guru pejuang bangsa, mendapatkan fasilitasi semestinya sehingga dapat terus menjalankan tugas terbaiknya,” ujar Menag.

Hari Guru Nasional Tahun 2022 mengangkat tema “Berinovasi Mendidik Generasi”. Kata inovasi menjadi kunci. Sebab, para peserta didik adalah anak zamannya yang harus dibekali sesuai tantangan eranya. Sudah semestinya dan memang keharusan bagi setiap guru untuk terus berinovasi dalam mendidik generasi.

“Tantangan kita semakin kompleks dan rumit. Guru harus tampil makin gigih, dedikatif, sekaligus kreatif dan inovatif dalam mendidik dan membentuk akhlak siswa. Kemajuan teknologi informasi, kadang menyebabkan guru dan murid saling bekejaran dalam penguasaan literasi,” terang dia.

Guru masa kini tidak, ulas Menag, lagi cukup dengan bekal literasi baca-tulis, numerasi, sains, dan sosial-budaya, tapi juga harus menguasai literasi digital. Guru masa kini, sebut Gus Men, dituntut familiar dengan budaya digital. Di dalamnya ada e-learning, e-book, artificial Intelligence, metaverse, metahuman, robotic, coding, dan lain-lain.

Belum lagi dengan adanya tantangan disrupsi. “Guru masa depan harus lebih agile dan adaptif dalam merespon perubahan zaman. Guru harus dapat mengubah mindset dan cara bekerja, dari cara-cara manual menjadi digital,” tandas Gus Men, sapaan akrabnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *